Milo Tanpa Susu, Inovasi Plant-based Nestlé di Asia Tenggara

Muchammad YaniMuchammad Yani - Jumat, 09 April 2021
Milo Tanpa Susu, Inovasi Plant-based Nestlé di Asia Tenggara

Produk Milo tanpa susu sapi diluncurkan di Malaysia pekan ini (Foto: cnn.com)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SUSU cokelat Milo sangat populer di Asia Tenggara selama beberapa dekade. Sekarang minuman favorit untuk sarapan dan camilan sore ini akan menampilkan inovasi baru, bubuk cokelat itu akan tampil sebagai minuman siap saji yang bebas susu.

Produk tersebut adalah salah satu inovasi plant-based atau nabati terbaru dari Nestlé, dan akan diluncurkan di wilayah tersebut pekan ini. Demikian pernyataan perusahaan itu kepada CNN Business (7/4).

Mulai Kamis (8/9), minuman itu akan beredar di supermarket di Malaysia. Perusahaan multinasional Swiss itu juga berencana segera menjualnya di negara lain. Sebelumnya, Nestlé sudah menawarkan Milo nabati di Australia dan Selandia Baru, tetapi dalam bentuk bubuk seperti biasa.

Baca juga:

Sehatnya Berpuasa untuk Otak

"Ini semua tentang memberi pilihan," kata Juan Aranols, kepala Nestlé Malaysia dan Singapura, dalam sebuah wawancara, "Kami merasa bahwa dengan meningkatnya minat akan produk nabati, mengapa tidak memberikan rasa Milo yang disukai semua orang dalam solusi nabati?"

Biasanya, Milo terbuat dari buah kakao, ekstrak malt dan susu skim, sedangkan versi nabati menukar susu bubuk dengan kedelai dan gandum. Langkah tersebut adalah contoh terbaru dari bisnis yang membawa tren plant-based ke Asia.

Nestlé di Asia Tenggara berinovasi menciptakan produk plant-based (Foto: foodnavigator-asia.com)
Nestlé di Asia Tenggara berinovasi menciptakan produk plant-based (Foto: foodnavigator-asia.com)

Dalam beberapa tahun terakhir, merek Barat termasuk Nestlé (NSRGY), Impossible and Beyond Meat (BYND) telah memanfaatkan kebutuhan yang meningkat untuk makanan dan minuman nabati di Barat. Sekarang, mereka menuju ke Timur, mengumpulkan dana baru untuk menargetkan pertumbuhan di kawasan ini dengan meluncurkan produk yang khusus dibuat untuk konsumen Asia dan juga mendirikan pabrik baru di kawasan tersebut.

Makanan nabati sudah populer di beberapa bagian Asia tetapi mendapatkan penggemar baru karena berbagai alasan, mulai dari pelanggan yang ingin menerapkan pola makan yang lebih sehat, hingga kekhawatiran tentang dampak daging terhadap lingkungan.

Baca juga:

Denervasi Ginjal, Solusi Untuk Hipertensi 'Bandel'

Beberapa konsumen hanya ingin mengikuti tren baru yang sedang hangat, sementara banyak pemakan daging yang lebih muda ingin menjadi "flexitarian" - orang yang memilih untuk tidak makan daging satu atau dua hari dalam seminggu. Untuk perusahaan makanan dan minuman, ini berarti peluang $25 miliar USD atau sekitar Rp364.713.750.000.000 plus di wilayah tersebut.

Pabrik Baru di Asia

Tahun lalu, Nestlé mendirikan pabrik pertamanya untuk produk nabati di Asia, sebagai bagian dari investasi 730 juta yuan (Rp1.623.668.411.190). Fasilitas yang terletak di kota pelabuhan Tingkok di Tianjin ini telah meluncurkan deretan burger, sosis, dan nugget tanpa daging, serta hidangan khas Tiongkok, seperti ayam kung pao, perut babi, dan bakso rebus.

Alternatif daging yang populer telah ada selama beberapa generasi di negara-negara terbesar di Asia. India, misalnya, memiliki populasi vegetarian yang dominan dan budaya makanan yang dinamis. Dan di Tiongkok, orang telah membuat hidangan daging palsu mereka sendiri dari jamur, kacang-kacangan, dan sayuran selama berabad-abad.

Produksi patty burger nabati menjadi salah satu produk inovasi di Asia Tenggara (Foto: greenqueen.com)
Produksi patty burger nabati menjadi salah satu produk inovasi di Asia Tenggara (Foto: greenqueen.com)

Nestlé, perusahaan makanan terbesar di dunia, mencoba cara lain. Bagian dari rencana raksasa Swiss itu adalah memanfaatkan kecintaan akan merek-merek lawasnya, meluncurkan versi nabati dari segala hal mulai dari Nescafé latte di Jepang hingga Nesquik di Amerika Serikat.

"Kami memiliki jangkauan geografis, dan kami memiliki kemampuan distribusi baik di kawasan ini maupun di luar," kata Chris Johnson, CEO Nestlé untuk Asia, Oseania, dan Afrika sub-Sahara, "Itu adalah hal-hal yang dibawa Nestlé ke pasar ini yang membuat saya merasa percaya diri."

Baca juga:

Grid 3D Mapping System, Tindakan Canggih untuk Atasi Gangguan Jantung Aritmia

Johnson, yang telah bersama Nestlé sejak 1980-an, mengatakan bahwa perusahaan telah berkembang secara internal saat berlomba untuk menjadi besar di ruang nabati. "Saya belum pernah melihat kecepatan inovasi semacam itu, dengan kata lain, beralih dari ide ke peluncuran ... secepat yang kami alami [dalam hal ini]," katanya.

Susu cokelat yang menjadi inovasi baru. (Foto: Pixabay/FotoRieth)
Susu cokelat yang menjadi inovasi baru. (Foto: Pixabay/FotoRieth)

Misalnya, hanya butuh sembilan bulan bagi para peneliti untuk memperkenalkan dan meluncurkan alternatif tuna nabati di Swiss. Dan dalam beberapa hal, perusahaan mengambil peluang di Asia, menurut eksekutif tersebut.

"Kami dulu sangat berhati-hati sebelum melakukan ... investasi untuk menghasilkan sesuatu," kata Johnson, "Tapi kami sebenarnya telah berinvestasi sebelum ada permintaan, dalam kasus Tiongkok dan Malaysia. Jadi kami menempatkan beberapa taruhan besar di luar sana." (aru)

Baca juga:

Takut Disuntik? Lakukan Ini untuk Mengatasinya

#Kesehatan #Susu
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bagikan