Meski Terlihat Menggemaskan, Anak Terlalu Gemuk Berbahaya
Anak gemuk memang menggemaskan. (Foto: Unsplash/Nathan Dumlao)
PARA ibu biasa dibuat galau dengan berat badan anak mereka. Apalagi dengan anggapan yang berlaku di masyarakat bahwa anak yang gendut dan montok adalah anak yang sehat dan terlihat menggemaskan. Segala daya dan upaya dilakukan agar si kecil terlihat gemuk. Mulai dari pemberian makanan atau minuman berkalori tinggi, berlemak, atau tinggi kadar gula.
Tapi jangan salah bun. Anak yang gemuk bukan berarti sehat. Ada bahaya obesitas yang mengintai. "Pertambahan berat badan yang berlebihan pada masa kanak-kanak merupakan masalah bagi kesehatan karena dapat menetap hingga dewasa kelak," ujar dokter Spesialis Anak, dr. Titis Prawitasari, SpA(K).
Baca Juga:
Lebih lanjut dokter Titis mengatakan bahwa dampak jangka panjang obesitas pada anak seringi dikaitkan dengan terjadinya penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi serta penyakit metabolik lainnya.
Untuk itu, ia menghimbau para ibu untuk rutin memberikan air putih pada anaknya. "Beberapa studi membuktikan bahwa konsumsi minuman non kalori yaitu air memberikan manfaat seperti mengurangi penambahan berat badan dan mencegah anak memilih minuman lain dengan kalori tinggi.," urainya. Pemberian air putih pada si kecil juga meningkatkan oksidasi lemak serta memberi rasa kenyang.
Baca Juga:
Kesuksesan Anak Sejak Kecil Bergantung dengan Peran Orangtua
Lalu, berapa sih jumlah air minum yang dibutuhkan anak setiap harinya? Berdasarkan angka kecukupan gizi (AKG) tahun 2019, kebutuhan air usia 1-3 tahun sebanyak 920 ml atau 5 gelas perhari, usia 4-6 tahun 1160 ml atau setara 6 gelas perhari dan usia 7-12 tahun sebanyak 1320 ml atau 7 gelas perhari.
Selain minum air putih, dokter Titis juga menyarankan para orang tua untuk memberikan makanan dengan gizi seimbang dan mendorong anak untuk beraktivitas dan bergerak sesuai usia. Aktivitas yang bisa dilakulan misalnya berolahraga, bermain atau membantu ibunya.
"Batasi dan ingatkan jika anak duduk atau bermain gadget terlalu lama serta pastikan anak memiliki waktu tidur yang cukup," tukasnya. (avia)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pemprov DKI Luncurkan Kanal Aduan Lengkap untuk Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
Kecanduan dan Broken Home, Paket Kombo Anak Rawan Direkrut Jaringan Teroris
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Hidup Ditengah ‘Kepungan’ Gunung Sampah, Anak-Anak di Seputar TPA Bantar Gebang Didorong untuk Bermimpi dan Menjadikan Hidup Lebih Baik di Masa Depan
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
579 Ribu Orang Jakarta Obesitas, Saatnya Pemerintah Gencarkan Kampanye Kurangi Gula
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan