Meski Mendesak, Peluncuran Vaksin COVID-19 Mesti Persiapan Matang

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 02 Oktober 2020
Meski Mendesak, Peluncuran Vaksin COVID-19 Mesti Persiapan Matang

Ilustrasi - Botol botol dosis vaksin virus corona baru atau COVID-19 di laboratorium. (ANTARA/Shutterstock/pri)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Penyedian vaksin untuk penanganan COVID-19 dinilai sangat mendesak. Namun, pemerintah diminta tak terlalu memaksakan diri.

Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah menilai, ada jalan panjang yang mesti dilalui untuk memastikan bahwa vaksin itu efektif dan aman.

Sebab, lanjut Trubus, jika belum ada kepastian soal efektivitas dan keamanan, ada kekhawatiran timbulnya ketidakpercayaan publik terhadap vaksin yang akan disuntikan tersebut.

Baca Juga:

BPOM Audit Pengembangan Vaksin COVID-19 Sinovac ke Tiongkok

"Saya khawatir ini ada resistensi publik, penolakan publik, karena itu harus diuji coba dulu untuk meyakinkan publik, kan butuh proses, enggak semudah membalikan tangan," tuturnya kepada wartawan yang dikutip di Jakarta, Jumat (2/10).

Trubus menyampaikan, ada beberapa hal yang mesti dilakukan oleh pemerintah berkaitan dengan vaksin corona.

Pertama, yakni komunikasi antara pemerintah dan masyarakat untuk membangun dan meningkatkan kepercayaan publik.

Hal ini berkaitan dengan vaksin corona yang nantinya akan diproduksi dan disuntikan.

Kemudian, pemerintah juga harus menyosialisikan dan memberikan edukasi secara menyeluruh kepada masyarakat terkait vaksin ini.

"Saya khawatir edukasinya minimal malah yang terjadi justru penyimpangan-penyimpangan," kata Trubus.

Simulasi uji klinis vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/nz
Simulasi uji klinis vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/nz

Pengajar di Universitas Trisakti ini menambahkan, pernyataan Presiden Jokowi soal target penyuntikan vaksin corona ini hanya untuk meredam kekhawatiran masyarakat di tengah situasi pandemi saat ini.

"Tentu dalam konteks sebagai kepala negara ya kita kasihlah, tapi dalam konteks implementasinya menurut saya enggak semudah membalikkan telapak tangan," ucapnya.

Ia beranggapan bahwa pernyataan yang disampaikan Jokowi itu merupakan bagian dari tugasnya selaku kepala negara.

"Jadi pak Jokowi sebagai kepala negara ya tujuannya menenangkan rakyatnya, kan situasi panik," ujarnya.

Baca Juga:

Bulan Ini 1.620 Relawan Vaksin COVID-19 Ditargetkan Selesai Disuntik

Presiden Joko Widodo pun belum dapat memastikan 100 persen tentang vaksin corona.

"Insyaallah akhir tahun atau awal tahun depan vaksinnya sudah bisa disuntikkan," kata dia.

Jokowi yakin bila vaksin corona telah disuntikkan, situasi sudah bisa normal kembali.

"Yang disuntik kurang lebih 170-180 juta, butuh berapa bulan juga, ini memerlukan kerja keras kita semua," kata Jokowi. (Knu)

Baca Juga:

Darurat COVID-19, Produksi Vaksin Sinovac Bio Farma Bisa Dipercepat

#Vaksin Covid-19 #Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Informasi ini diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”.
Frengky Aruan - Senin, 09 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Dunia
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Virus baru ini berasal dari subgenus merbecovirus, yang juga termasuk virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Dwi Astarini - Jumat, 21 Februari 2025
 Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Kasus Autoimun Meroket Akibat Vaksinasi COVID-19
Reaktivitas silang antara protein SARS-CoV-2 pada vaksin dan protein manusia dapat menyebabkan berbagai kondisi autoimun, dari dermatitis ringan, kerusakan organ, kelumpuhan, sampai kematian.
Wisnu Cipto - Rabu, 09 Oktober 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Kasus Autoimun Meroket Akibat Vaksinasi COVID-19
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 AstraZeneca Penyebab Sakit Jantung
Beredar narasi yang mengeklaim vaksin Astrazeneca merupakan penyebab jantung terasa sakit tanpa sebab.
Frengky Aruan - Jumat, 09 Agustus 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 AstraZeneca Penyebab Sakit Jantung
Lifestyle
Kemenkes Jelaskan Vaksin COVID-19 AstraZeneca Disebut Timbulkan Thrombocytopenia Syndrome
Dwi Astarini - Kamis, 02 Mei 2024
Kemenkes Jelaskan Vaksin COVID-19 AstraZeneca Disebut Timbulkan Thrombocytopenia Syndrome
Indonesia
Indonesia Miliki Sisa Vaksin COVID-19 Sekitar 5,22 Juta Dosis
Terdapat sebanyak 1.345 kasus aktif pada Januari hingga Maret 2024. Adapun kasus mingguan mencapai 28 kasus, dan pengecekan mingguan sebanyak 7.700 kasus.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Maret 2024
Indonesia Miliki Sisa Vaksin COVID-19 Sekitar 5,22 Juta Dosis
Indonesia
Menkes Pastikan Vaksinasi COVID-19 Berbayar Mulai Tahun Depan
"Tahun depan (berbayar). Karena diminta sampai akhir tahun ini masih ditanggung negara," kata Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (24/7).
Andika Pratama - Senin, 24 Juli 2023
Menkes Pastikan Vaksinasi COVID-19 Berbayar Mulai Tahun Depan
Indonesia
IDI Tetap Sarankan Vaksin Ke-4 Meski Pandemi COVID-19 Telah Berakhir
Indonesi tengah memasuki fase endemi COVID-19. Ketua Satgas COVID-19 yang juga Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan menyarankan masyarakat untuk tetap melaksanakan vaksinasi keempat atau booster kedua.
Mula Akmal - Kamis, 22 Juni 2023
IDI Tetap Sarankan Vaksin Ke-4 Meski Pandemi COVID-19 Telah Berakhir
Dunia
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Kasus positif COVID-19 di Tiongkok memuncak lagi.
Zulfikar Sy - Selasa, 13 Juni 2023
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Dunia
WHO Nyatakan Anak dan Remaja Sehat Tidak Perlu Vaksin COVID-19
rganisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis pembaruan rekomendasi vaksinasi COVID-19 pada Selasa (29/3).
Zulfikar Sy - Kamis, 30 Maret 2023
WHO Nyatakan Anak dan Remaja Sehat Tidak Perlu Vaksin COVID-19
Bagikan