MER-C Kirimkan Tim Dokter Bedah ke Jalur Gaza


Pria Palestina berjalan di tengah reruntuhan sekolah UNRWA di Kota Gaza, yang hancur semalam akibat serangan udara Israel pada 8 Oktober 2023. ANTARA/Majdi Fathi/NurPhoto/pri.
MerahPutih.com - Organisasi sosial kemanusiaan yang bergerak dalam bidang kegawatdaruratan medis, MER-C, akan mengirimkan tim ke Jalur Gaza, Palestina.
Ketua Presidium MER-C Indonesia Sarbini Abdul Murad mengatakan, Rumah Sakit (RS) Indonesia di Palestina semakin banyak menerima korban jiwa akibat serangan Israel.
RS Indonesia di Jalur Gaza mengalami kesulitan untuk melakukan pengobatan, melakukan tindakan-tindakan operasi. Ditambah dengan dokter yang mengalami kelelahan karena jumlah yang sedikit.
Baca Juga:
Rumah Sakit Indonesia di Gaza Rusak Akibat Serangan Israel, Pemerintah Diminta Protes
Dikhawatirkan dapat menimbulkan hal yang tidak baik bagi pelayanan korban dan bagi dokter tersebut.
"Kami perlu untuk mengirimkan tim bedah dan tim bantuan kemanusiaan ke Gaza Palestina," katanya di Kantor Pusat MER-C, Jakarta, Selasa (10/10).
Adapun tim tersebut dipimpin oleh Dr Faried Thalib dengan jumlah personel lima orang.
Selain mengirimkan tim bedah dan tim kemanusiaan, MER-C juga mempersiapkan pembangunan poli spesialis di samping RS Indonesia di Gaza.
Sarbini menegaskan, pihaknya tetap terus berada di Jalur Gaza walaupun situasi konflik Palestina-Israel tengah memanas saat ini.
Menurutnya, kehadiran MER-C adalah sebagai representasi dari rakyat Indonesia.
"Ini adalah wakil dari rakyat Indonesia, mata telinga rakyat Indonesia," katanya.
Baca Juga:
Israel Lakukan Blokade Total di Jalur Gaza
Kehadiran MER-C Indonesia di Palestina bertujuan guna memantau kondisi yang terjadi di Gaza. Sekaligus untuk membantu para korban yang membutuhkan pertolongan.
"Dengan catatan mereka mesti mampu untuk menjaga diri mereka dan tidak melakukan hal-hal yang bisa mencelakakan diri mereka," kata dia.
Diketahui, perang antara Hamas dan Israel pecah sejak Sabtu (7/10) ketika Hamas meluncurkan serangan mendadak yang diberi nama Operasi Badai al-Aqsa ke negara Yahudi tersebut.
Serangan dimulai dengan tembakan ribuan roket dan disusul penyusupan milisi Hamas ke wilayah Israel.
Ratusan orang Israel tewas, ribuan terluka, dan ratusan lainnya diculik. Sebagai respons Israel mendeklarasikan perang dengan nama Operasi Pedang Besi.
Israel melakukan serangan udara dan tembakan artileri ke Gaza yang telah menewaskan 687 orang. Sekitar 3.726 warga Palestina lainnya terluka. (Knu)
Baca Juga:
KPK Sebut Gazalba Saleh Telah Dikeluarkan dari Rutan Usai Vonis Bebas
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Agresi Israel ke Doha Dinilai Sebagai Ancaman Serius Bagi Stabilitas dan Perdamaian di Kawasan Timur Tengah

Kapal Misi Kemanusiaan ke Gaza Diduga Diserang Drone di Tunisia, Aktivis Selamat

Israel Terus Gempur Gedung Tempat Pengungsian, Dalam Sehari 70 Warga Gaza Tewas

Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan

Sidang Majelis Umum PBB Diusulkan Pindah ke Jenewa Setelah AS Bakal Tolak Visa Bagi Palestina

Indonesia Siapkan Isu Palestina sebagai Prioritas Pidato Presiden Prabowo di Sidang Majelis Umum PBB

Israel Hancurkan Rumah Sakit di Gaza dalam Serangan Ganda

Israel Ancam Ratakan Gaza City jika Hamas tak Setujui Syarat yang Diajukan

Israel Nyatakan Serangan Darat Dimulai, Warga Palestina Mengungsi Tinggalkan Gaza City

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Meradang, Tuduh PM Australia Berkhianat
