Menurut Sains, Ternyata Waktu Mempengaruhi Kepuasan Hidup Seseorang


Orang yang memiliki sedikit waktu luang akan lebih stres. (freepik/wayhomestudio)
BANYAKNYA pekerjaan dan tanggung jawab, membuat orang menghabiskan waktunya untuk mengerjakan semua itu. Impian semua orang adalah memiliki hari yang panjang tak berbatas untuk bermalas-malasan menikmati waktu. Semua waktu yang tampak menyenangkan nyatanya tidak bertahan lama dan bisa sama merugikannya.
Melansir lifehacker, psikologis sosial di UCLA, Cassie Holmes menemukan fakta bahwa lamanya waktu luang, mempengaruhi tingkat kebahagian seseorang. Bahkan, dibandingkan menjadi miskin, waktu membuat orang lebih tertekan, stres, dan lelah emosional. Selain itu, memiliki terlalu banyak waktu luang akan merusak tujuan seseorang.
Baca Juga:

Holmes dan rekan-rekannya melakukan penelitian dengan mengumpulkan data dari 35.375 orang di Amerika untuk mencari tahu berapa lama waktu yang ideal untuk beristirahat. Dalam penelitian tersebut, meliputi kegiatan rekreasi seperti membaca, menonton TV, menghabiskan waktu bersama teman, atau hanya bersantai, dan membandingkannya dengan kepuasan hidup mereka secara keseluruhan.
Dari penelitian tersebut ternyata orang-orang yang paling puas dengan kehidupan adalah mereka yang memiliki waktu luang antara dua hingga lima jam sehari. Sementara untuk mereka yang memiliki waktu kurang dari dua jam akan lebih stres. Begitu juga dengan mereka yang memiliki waktu lebih dari lima jam ternyata mengalami ketidakpuasan.
Baca Juga:

Mungkin kamu bingung mengapa orang yang memiliki banyak waktu luang ternyata tidak mengalami kebahagiaan dan kepuasaan. Ini terjadi karena, orang mulai melihatnya bukan sebagai sesuatu yang istimewa melainkan menjadi suatu hal kebiasaan yang membosankan.
Oleh sebab itu, untuk mendapatkan kebahagiaan yang diinginkan seseorang dapat menghabiskan waktu luang dengan cara yang bijaksana dengan membuatnya lebih bermakna. Caranya sangatlah mudah, buatlah jadwal kegiatan sehari-hari. Seandainya kamu memiliki banyak waktu luang, ada baiknya untuk mencari dan mengikuti kegiatan baru. Akan tetapi, jika kamu memiliki jadwal yang sangat padat, kamu dapat mengaturnya dengan hanya bekerja secukupnya saja, karena kebahagian dari sendiri adalah yang paling utama. (nbl)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
