Sains

4 Alasan Orang Selingkuh Menurut Neurosains

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Selasa, 11 Oktober 2022
4 Alasan Orang Selingkuh Menurut Neurosains

Setia itu tidak mudah. (Foto: Unsplash/Romina Ahmadpour)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

DISELINGKUHIN memang sakit. Ketika sudah sayang dan yakin dengan pasangan, mereka malah mengkhianati dan jatuh cinta dengan orang yang baru. Lantas, mengapa, ya, orang bisa berselingkuh?

Seseorang dapat selingkuh karena kondisi otaknya, bukan semata meninggalkan pasangan demi mencari yang lebih tampan atau cantik. Menurut CEO Stress Management Indonesia, Coach Pris, antara perselingkuhan, kesehatan otak, dan kondisi mental seseorang memilik hubungan yang saling berkesinambungan.

"Kondisi mental seseorang, termasuk selingkuh, memiliki kaitan yang erat dengan kesehatan otaknya. Pada hari kesehatan mental sedunia ini, kami ingin memberikan informasi alasan sebenarnya seseorang berselingkuh, sehingga permasalahan bisa diatasi dari akarnya," ungkapnya, dilansir Antara, Senin (10/10).

Ada empat alasan berbasis neurosains atau ilmu saraf yang menjelaskan mengapa seseorang dapat berselingkuh.

Baca juga:

Ada yang Lebih Menyakitkan dari Selingkuh Fisik

4 Alasan Orang Selingkuh Menurut Neurosains
Perlu komitmen yang kuat dalam menjalin hubungan. (Foto: Unsplash/Maria Teneva)

1. Kecanduan euforia cinta

Pengalaman indah jatuh cinta dan tergila-gila dengan seseorang tidak bertahan selamanya. Ahli saraf menemukan bahwa setelah enam bulan hingga dua tahun, rasa cinta yang menggebu-gebu berubah menjadi cinta dan komitmen yang lebih dalam atau keputusan untuk berpisah dan melepaskan diri.

Banyak terapis pasangan mengatakan, perselingkuhan terjadi karena orang salah mengira kurangnya intensitas dan euforia sebagai tanda mereka telah putus cinta. Kurangnya euforia ini dapat mendorong seseorang untuk mencari pasangan lain untuk mencoba menciptakan kembali intensitas cinta yang tinggi.

Bagi sebagian orang, kebutuhan untuk merasakan aliran cinta baru membuat mereka terus mencari hubungan di luar nikah.

2. Kehilangan sirkuit kendali diri

Sirkuit kendali diri adalah sistem penyeimbang antara bagian otak limbik yang memotivasi untuk mencari aktivitas yang menyenangkan dan bagian otak korteks prefrontal (PFC) yang membuat seseorang berpikir dua kali sebelum bertindak. Ketika sirkuit kendali diri seimbang, kendali impuls memadai menghentikan seseorang dari berselingkuh.

Namun ketika aktivitas PFC rendah, terjadi ketidakseimbangan yang menyebabkan seseorang menyerah pada keinginan impulsif tanpa memikirkan konsekuensinya. Studi pencitraan otak menunjukkan orang dengan aktivitas rendah di PFC lebih mungkin untuk bercerai. Stress Management Indonesia memiliki program seperti Brain Health Assessment untuk mengetahui kondisi sirkuit kendali diri otak seseorang.

Baca juga:

Selingkuh itu Dilakukan dengan Kesadaran Penuh, Ini Ciri-cirinya

4 Alasan Orang Selingkuh Menurut Neurosains
Ketahui seluk beluk pasangan sebelum menikah. (Foto: Unsplash/Sandy Millar)

3. Faktor testosteron

Sebuah studi pada 2019 menemukan pria dengan kadar testosteron tinggi lebih mungkin untuk melakukan perselingkuhan daripada pria dengan kadar testosteron yang lebih rendah.

Testosteron berpengaruh dalam suasana hati, motivasi, dan seksualitas. Tingkat testosteron yang tinggi dikaitkan dengan empati yang lebih rendah dan hawa nafsu yang tinggi, yang bisa menjadi resep untuk berselingkuh.

4. Otak yang tidak setia itu berbeda

Studi pencitraan otak menunjukkan bahwa otak seseorang yang setia itu berbeda dari yang selingkuh. Misalnya, ketika seseorang melihat gambar romantis seperti pasangan berpegangan tangan atau menatap mata satu sama lain, aktivasi otak berbeda antara yang setia dan tidak setia.

Penelitian menunjukkan orang yang setia menunjukkan lebih banyak aktivitas saraf terkait hadiah saat melihat gambar romantis, dibandingkan dengan orang yang tidak setia.

Lebih lanjut, Coach Pris pun memberikan kiat untuk mencegah terjadinya perselingkuhan, salah satunya saling mengenal kondisi satu sama lain sebelum menikah. Ini guna memahami kondisi pasangannya dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memperbaiki kondisi. (and)

Baca juga:

Gaslighting Aris Kepada Kinan, Akal-akalan Tukang Selingkuh Menutupi Kebohongannya

#Relasi #Perselingkuhan #Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Indonesia
Temui Jokowi di Solo, Dato Tahir Bocorkan Tanggal Peresmian Museum Sains dan Teknologi
Founder dan Chairman Mayapada Group, Dato Sri Tahir, menemui Jokowi di Solo. Ia mengatakan, Museum Sains dan Teknologi diresmikan Maret 2026.
Soffi Amira - Jumat, 12 Desember 2025
Temui Jokowi di Solo, Dato Tahir Bocorkan Tanggal Peresmian Museum Sains dan Teknologi
ShowBiz
Studi Terbaru Ungkap Popularitas Berpotensi Turunkan Harapan Hidup Musisi, Gaya Hidup dan Kesibukan Tur Jadi Faktornya
Studi yang dipublikasikan di Journal of Epidemiology & Community Health ini menyebut popularitas mempersingkat usia hingga 4,6 tahun.
Dwi Astarini - Jumat, 28 November 2025
 Studi Terbaru Ungkap Popularitas Berpotensi Turunkan Harapan Hidup Musisi, Gaya Hidup dan Kesibukan Tur Jadi Faktornya
Indonesia
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Brasil dan Indonesia sepakat bekerja sama di bidang ekonomi dan sains. Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, berharap kerja sama ini bisa menguntungkan dua negara.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Dunia
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Penemuan mereka berpotensi mengatasi beberapa masalah terbesar di planet ini, termasuk menangkap karbon dioksida untuk membantu mengatasi perubahan iklim dan mengurangi polusi plastik melalui pendekatan kimia.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
 Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Dunia
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Membuka jalan bagi lahirnya generasi baru komputer superkuat.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Indonesia
Ajukan Tes DNA untuk Tepis Tuduhan Lisa Mariana, RK: Biar Tuntas dan Tak Berlarut-larut
Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) selesai menjalani pengambilan sampel darah untuk tes genetik atau DNA di Bareskrim Polri, Kamis (7/8) sore.
Frengky Aruan - Kamis, 07 Agustus 2025
 Ajukan Tes DNA untuk Tepis Tuduhan Lisa Mariana, RK: Biar Tuntas dan Tak Berlarut-larut
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Indonesia
Bareskrim Ambil Sampel Kamis Lusa, Ridwan Kamil Siap Terima Apapun Hasil Tes DNA Anak Lisa
Bareskrim Polri menjadwalkan eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) bersama Lisa Mariana dan putrinya CA menjalani tes DNA pada Kamis (7/8) lusa.
Wisnu Cipto - Selasa, 05 Agustus 2025
Bareskrim Ambil Sampel Kamis Lusa, Ridwan Kamil Siap Terima Apapun Hasil Tes DNA Anak Lisa
Bagikan