Sains

Menurut Penelitian, Penyuka Kopi Hitam itu Genetis

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 04 Januari 2022
Menurut Penelitian, Penyuka Kopi Hitam itu Genetis

Penyuka kopi hitam memang sudah ada dalam genetikanya. (Foto: Pexels/Ketut Subiyanto)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KAMU lebih suka kopi hitam? Maka kamu mungkin juga menyukai dark chocolate yang pahit. Demikian menurut penelitian baru yang mengidentifikasi dasar genetik untuk preferensi rasa pahit.

Kalau ternyata secara genetis kamu suka pahit, maka selamat! Kamu secara genetik beruntung karena menyukai sesuatu yang mungkin menawarkan dorongan menuju kesehatan yang baik. Hal ini dinyatakan dalam peneliti mengenai kafein oleh Marilyn Cornelis, seorang associate professor of preventive medicine di Northwestern University Feinberg School of Medicine, AS.

Baca Juga:

Resep Minuman Vegan dari TikTok yang Wajib Kamu Coba!

minum
Orang dengan gen yang memetabolisme kafein lebih cepat, lebih suka kopi hitam. (Foto: Pexels/Nasik Lababan)

Penelitian menemukan kopi hitam dalam jumlah sedang, antara tiga dan lima cangkir setiap hari, terbukti menurunkan risiko penyakit tertentu. Seperti Parkinson, penyakit jantung, diabetes tipe 2 dan beberapa jenis kanker. Namun, manfaat tersebut kemungkinan akan lebih terasa jika kopi bebas dari semua susu, gula, dan perasa lain sering kamu tambahkan.

“Kami tahu ada semakin banyak bukti yang menunjukkan ada dampak menguntungkan dari konsumsi kopi terhadap kesehatan. Namun, siapa pun yang menyarankan kopi biasanya akan mengatakan untuk mengonsumsi kopi hitam karena ada perbedaan antara kopi hitam dan kopi dengan susu serta gula," kata Cornelis.

"Yang pertama bebas kalori secara alami. Yang kedua mungkin menambahkan ratusan kalori ke kopimu, dan manfaat kesehatannya bisa sangat berbeda," tambahnya.

Baca Juga:

Smoothies Kopi Cocok untuk Sarapan dan Asupan Kafeinmu

Gen untuk kopi

minum
Gen yang sama ditemukan pada orang yang lebih suka teh biasa daripada teh manis. (Foto: Pixabay/congerdesign)


Dalam penelitian sebelumnya, Cornelis dan timnya menemukan bahwa varian genetik dapat berkontribusi mengapa beberapa orang menikmati sejumlah cangkir kopi sehari, sementara yang lain tidak.

"Orang dengan gen tersebut memetabolisme kafein lebih cepat, sehingga efek stimulasinya hilang lebih cepat, dan mereka perlu minum lebih banyak kopi," katanya.

"Ini bisa menjelaskan mengapa beberapa individu tampaknya baik-baik saja mengonsumsi lebih banyak kopi dibandingkan dengan orang lain yang mungkin merasa gelisah atau menjadi sangat cemas," Cornelis menjelaskan.

Dalam sebuah studi baru yang diterbitkan di Nature Scientific Reports, Cornelis menganalisis jenis peminum kopi yang lebih tepat, memisahkan pecinta kopi hitam dari pecinta kopi dengan krim dan gula.

"Kami menemukan peminum kopi dengan varian genetik yang mencerminkan metabolisme kafein yang lebih cepat, lebih menyukai kopi hitam yang pahit," kata Cornelis. "Kami juga menemukan varian genetik yang sama pada orang yang lebih suka teh biasa daripada teh manis, serta dark chocolate daripada milk chocolate yang rasanya lebih lembut."

Makanan pahit dan dorongan mental

minum
Dark chocolate mengandung kafein, tetapi lebih banyak senyawa yang disebut theobromine. (Foto: Unsplash/Dovile Ramoskaite)


Cornelis dan timnya tidak menganggap preferensi itu ada hubungannya dengan rasa kopi atau teh hitam biasa. Sebaliknya, katanya, orang dengan gen ini lebih memilih kopi hitam dan teh karena mereka mengaitkan rasa pahit dengan peningkatan kewaspadaan mental yang mereka dambakan dari kafein.

"Penafsiran kami adalah orang-orang ini menyamakan kepahitan alami kafein dengan efek psiko-stimulasi," kata Cornelis, "Mereka belajar mengasosiasikan kepahitan dengan kafein dan dorongan yang mereka rasakan. Kami melihat efek yang dipelajari."

Hal yang sama berlaku untuk preferensi dark chocolate daripada milk chocolate, tambahnya. "Ketika mereka memikirkan kafein, mereka memikirkan rasa pahit, jadi mereka juga menikmati dark chocolate," kata Cornelis, "Mungkin saja orang-orang ini sangat sensitif terhadap efek kafein dan mereka juga memiliki perilaku yang dipelajari dengan makanan pahit lain."

Dark chocolate mengandung kafein, tetapi lebih banyak senyawa yang disebut theobromine, stimulan sistem saraf yang berhubungan dengan kafein. Lebih banyak tidak lebih baik bila itu theobromine. Penelitian menemukan, dosis yang lebih tinggi dapat meningkatkan detak jantung dan merusak suasana hati.

Cokelat jenis ini juga penuh kalori, jadi mengurangi konsumsinya baik untuk lingkar pinggang. Namun, penelitian menemukan bahwa bahkan gigitan kecil dark chocolate sehari berkontribusi pada kesehatan jantung dan mengurangi risiko diabetes.

Hal itu mungkin karena kakao mengandung banyak flavanol (epicatechin dan catechin), senyawa antioksidan yang diketahui dapat meningkatkan aliran darah. Makanan lain yang mengandung flavanol termasuk teh hijau, teh oolong, teh hitam, anggur merah, kubis, bawang merah, buah beri, buah jeruk, dan kedelai.

Studi selanjutnya akan mencoba untuk mengatasi preferensi genetik untuk makanan pahit lainnya, kata Cornelis. Makanan seperti itu umumnya terkait dengan lebih banyak manfaat kesehatan.

"Ini mungkin menunjukkan bahwa individu yang secara genetik cenderung mengonsumsi lebih banyak kopi juga melakukan perilaku sehat lain," katanya. (aru)

Baca Juga:

Mengenal Arak Bali dan Cara Menikmatinya

#Kuliner #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Fun
30 Kuliner Khas Riau yang Wajib Dicoba: Cita Rasa Melayu yang Kaya Rempah dan Sulit Dilupakan
Temukan 30 kuliner khas Riau mulai dari gulai patin, mie sagu, bolu kemojo, hingga otak-otak Selatpanjang. Lengkap dengan lokasi hingga harga.
ImanK - Jumat, 12 Desember 2025
30 Kuliner Khas Riau yang Wajib Dicoba: Cita Rasa Melayu yang Kaya Rempah dan Sulit Dilupakan
Kuliner
Merayakan Malam Tahun Baru ala Argentina, Menikmati Torta Galesa hingga Asado
Seluruh rangkaian ini menjadi cara Sudestada menutup 2025 dengan meriah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 Desember 2025
Merayakan Malam Tahun Baru ala Argentina, Menikmati Torta Galesa hingga Asado
Fun
Babak Baru Restoran Latin: Pembagian Menu Lunch dan Dinner untuk Pengalaman Bersantap Lebih Fokus
CasaLena Jakarta memperkenalkan menu lunch dan dinner terbaru mulai 1 Desember 2025, menghadirkan pengalaman kuliner Latin American Grill yang lebih fokus dan premium.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 28 November 2025
Babak Baru Restoran Latin: Pembagian Menu Lunch dan Dinner untuk Pengalaman Bersantap Lebih Fokus
ShowBiz
Chef Paik Jong-won Balik ke TV, Diam-Diam Hapus Video Pengumuman Hiatus
Video yang dihapus itu berisi permintaan maaf Chef Paik terkait dengan isu pelanggaran label asal produk, iklan menyesatkan, serta tuduhan penyalahgunaan siaran.
Dwi Astarini - Selasa, 25 November 2025
Chef Paik Jong-won Balik ke TV, Diam-Diam Hapus Video Pengumuman Hiatus
Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Hasil Lab Nyatakan Halal, Bakso Viral di Solo Buka Kembali dan Bagikan 450 Porsi Gratis
ni merupakan perdana bakso Solo buka setelah tutup sejak Senin (3/11).
Dwi Astarini - Jumat, 07 November 2025
Hasil Lab Nyatakan Halal, Bakso Viral di Solo Buka Kembali dan Bagikan 450 Porsi Gratis
Bagikan