Menteri Hanif Soroti Pentingnya Kolaborasi Semua Pihak dalam Pengelolaan Sampah

Menteri Lingkungan Hidup/Badan Penanggulangan Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq menyambangi TPST Bantargebang, Bekasi. (Kementerian Lingkungan Hidup).
MerahPutih.com - Menteri Lingkungan Hidup/Badan Penanggulangan Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menegaskan pentingnya inovasi dalam pengelolaan sampah saat mengunjungi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, pada Minggu, (27/10).
Kunjungan ini bertujuan melihat langsung pengelolaan sampah yang dilakukan di TPST Bantargebang yang memiliki banyak terobosan dalam pengelolaan sampah.
Menurut Hanif, pengelolaan sampah di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Jakarta, adalah tanggung jawab besar yang diembannya sebagai Menteri.
"Tanggung jawab pengelolaan sampah di seluruh wilayah, termasuk DKI Jakarta, merupakan amanah yang saya emban sebagai Menteri, sejalan dengan mandat yang diberikan oleh masyarakat Indonesia," tegasnya.
Hanif menekankan pendekatan terbuka terhadap teknologi dan inovasi dalam pengelolaan sampah. Menurutnya, inovasi teknologi adalah langkah penting dalam mengatasi permasalahan sampah yang semakin kompleks.
Baca juga:
Kali Krukut Kerap Banjir, Pramono Ungkap Solusinya Pembebasan Lahan Bantaran
"Setiap teknologi perlu disesuaikan dengan jenis dan tujuan pengelolaannya. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan ketahanan energi secara berkelanjutan, serta mendorong pejabat dan masyarakat secara masif mendukung upaya ini," jelasnya.
Hanif juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektoral dalam pengelolaan sampah. Menurutnya, sinergi antara pemerintah, sektor swasta, komunitas, dan akademisi sangat penting dalam menciptakan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
"Kolaborasi ini bertujuan mengembangkan inovasi teknologi dan memperkuat program edukasi yang mendukung pengurangan sampah, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Joko Agus Setyono, menyampaikan bahwa TPST Bantargebang merupakan satu-satunya tempat pemrosesan akhir sampah milik Pemprov DKI Jakarta.
"Bantargebang telah beroperasi sejak tahun 1989 dan kini hampir mencapai kapasitas maksimalnya. Saat ini, volume sampah yang masuk ke TPST Bantargebang mencapai 7.360 ton per hari pada tahun 2023, dengan ketinggian landfill melebihi 50 meter," ungkapnya.
Selain itu, Ia juga menegaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta siap mendukung kebijakan yang diusung oleh Menteri dan akan mempersiapkan berbagai infrastruktur untuk mendukung pengelolaan sampah yang efisien.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menjelaskan bahwa Pemprov DKI telah menerapkan sistem pengelolaan sampah terintegrasi dari hulu hingga hilir untuk menciptakan pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
"Di tingkat hulu, kami mengaktifkan program pengelolaan sampah berbasis RW, ekonomi sirkular melalui bank sampah, dan pusat daur ulang seperti Jakarta Recycle Centre. Pada tahap tengah, pengelolaan dilakukan melalui TPS, TPS3R, serta fasilitas pengolahan dalam kota, termasuk RDF Plant di Rorotan dengan kapasitas 2.500 ton per hari," imbuhnya.
Baca juga:
Dinas LH DKI Ingin RDF Plant TPST Bantargebang Diresmikan Jokowi
Di tingkat hilir, pemanfaatan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dan RDF Plant di TPST Bantargebang menjadi langkah penting.
Menurut Asep, PLTSa Merah Putih di Bantargebang telah berhasil mengolah sekitar 16.037 ton sampah pada tahun 2023, menghasilkan energi listrik sebesar 1.106 MWh.
"Ini adalah salah satu upaya untuk memanfaatkan sampah sebagai sumber energi terbarukan di DKI Jakarta," jelasnya.
Selain itu, RDF Plant TPST Bantargebang yang mengolah sampah dengan nilai kalor yang konsisten sesuai perencanaan juga menjadi inovasi utama, berkat kolaborasi dengan PT Indocement Tbk dan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk yang memanfaatkan RDF sebagai bahan bakar alternatif.
"Pengolahan RDF ini adalah langkah penting dalam menciptakan pengelolaan sampah yang efektif dan mendukung industri untuk menggunakan energi ramah lingkungan," pungkas Asep. (Asp).
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Demo Sisakan 28,63 Ton Sampah, Pemprov DKI Kerahkan 750 Personel untuk Lakukan Pembersihan

Gejolak Demo Berlanjut, Pemprov DKI Pikir Ulang Penarikan Retribusi Sampah dari Warga

Dinas LH DKI Perkuat Kolaborasi Pengelolaan Sampah Mandiri Kawasan

Pemprov DKI Kerahkan 1.800 Petugas Kebersihan untuk Bersihkan Sampah selama Rangkaian Acara HUT ke-80 RI di Jakarta

Pengelolaan PLTSa Putri Cempo Belum Maksimal, Wakil Ketua MPR Singgung Revisi Perpres Sampah

Gubernur Pramono Diminta Kaji Ulang Pembangunan Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Energi Listrik, RDF Plant Rorotan Disinggung

Menteri LH Resmikan Waste Crisis Center, untuk Atasi Darurat Sampah Nasional

Diajak Keliling RDF Plant Rorotan, Warga JGC Harap Tak Lagi Keluar Asap dan Bau Sampah Menyengat

RDF Plant Rorotan Jakarta Siap Beroperasi dengan 3 Alat Tambahan Canggih, Bau Sampah Auto Minggat

Pemprov Jakarta Larang Sampah Kawasan PIK Masuk Bantargebang, Ingatkan Ada Sanksi
