Menteri Agama Minta Lulusan Madrasah Dibekali Penguasaan Bahasa Mandarin


Direktur KSKK Madrasah Kementerian Agama Ahmad Umar dalam jumpa persnya di Jakarta, Selasa (7/1/2020). (ANTARA/Anom Prihantoro)
MerahPutih.com - Direktur Kurikulum Sarana Prasarana Kesiswaan dan Kelembagaaan (KSKK) Madrasah Ahmad Umar mengatakan bahwa siswa madrasah saat ini perlu dilengkapi kecakapan berbahasa Mandarin untuk kebutuhan dunia kerja.
"Untuk meningkatkan daya saing, Pak Menteri mintanya pertama, anak madrasah harus menguasai satu di antara tiga bahasa asing, yaitu Arab, Inggris dan Mandarin. Kedua, mereka menguasai teknologi informasi dan ketiga ada tambahan vokasi," kata Umar di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Selasa (7/1), dikutip Antara.
Baca Juga:
Dijamu Wali Kota Solo, Wapres Tiongkok Nyanyikan 'Bengawan Solo' Versi Mandarin
Saat berbincang dengan wartawan, Direktur KSKK mengatakan, kebutuhan dunia kerja saat ini membutuhkan kecakapan berbahasa asing selain kemampuan lainnya. Adapun bahasa Mandarin kini merupakan salah satu bahasa yang penting untuk dikuasai.
Ia mengatakan, Menteri Agama Fachrul Razi meminta jajaran Direktorat KSKK bisa merancang bagaimana siswa madrasah mahir Mandarin. Kendati begitu, tidak ada keharusan Mandarin karena terdapat bahasa asing lain yang tidak kalah penting.

"Bahasa Mandarin ini kan termasuk bahasa asing yang memang banyak digunakan dalam dunia kerja. Tetapi beliau bilang tidak harus Mandarin tapi bisa Bahasa Jerman, Prancis, Italia, yang penting minimal tiga bahasa asing diperkenalkan dan dikuasai anak-anak madrasah," kata dia.
Baca Juga:
Film-Film Mandarin yang Tak Boleh Lewat saat Libur Imlek, Seru dan Serba Nostalgia
Adapun madrasah pada umumnya mengajarkan Arab dan Inggris di mata pelajarannya. Sementara Mandarin belum banyak diajarkan sehingga dengan adanya bahasa asing ketiga itu memberi nilai tambah bagi madrasah di masa kini dan mendatang.
Umar mengatakan pihaknya saat ini sedang menjajaki instruksi Menag Fachrul soal kecakapan tiga bahasa bagi siswa madrasah. Secara umum, siswa madrasah yang lulus itu agar memiliki kecakapan bahasa sehingga mampu bertarung di tengah persaingan yang semakin sempit dewasa ini. (*)
Baca Juga:
Bantah Bikin Video Mandarin Pilih Jokowi, TKN: Janggal dan Rasis
Bagikan
Berita Terkait
Kurikulum Cinta di Madrasah tak Boleh hanya Sloganistik
Rampung Diperiksa KPK, Eks Menag Gus Yaqut Bungkam soal Aliran Fee Kuota Haji ke Kemenag

Menag dan Ketua DMI Hadiri Peresmian Masjid Raya Baitul Mukhtar BSD City

Ojol yang Tewas Dilindas Mobil Rantis Brimob Didoakan Wafat Sebagai Syuhada

Menag Janji Laporan Kasus Intoleransi Segera Ditangani Kurang dari 24 Jam

KPK Cekal Mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas

Mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Hadiri Pemeriksaan KPK

Cek Kesehatan Gratis di Sekolah Layani 12,5 Juta Siswa Semua Agama, Menag: Sehat Bagian dari Iman

Menteri Agama Buka Alasan Keluarga Tolak Suryadharma Ali Dimakamkan di TMP Kalibata

Kenang Sosok Suryadharma Ali, Menteri Agama RI: Beliau Berperan Membuat Penyelenggaraan Haji Jadi Lebih Modern
