Menstruasi Tidak Teratur Terkait Risiko Kematian Dini?


Studi menemukan bahwa menstruasi tidak teratur terkait dengan risiko kematian dini. (Foto: Unsplash/challengart)
JANGAN anggap sepele menstruasi tidak teratur, termasuk siklus haid yang panjang. Menurut penelitian yang dimuat dalam British Medical Journal, dapat berisiko kematian sebelum usia 70 tahun.
Menurut laman The Guardian, Profesor Jorge E Chavarro dari Harvard TH Chan School of Public Health di Boston dan rekannya menggunakan data dari 79.505 wanita pra-menopause yang sehat. Data itu dikumpulkan sebagai bagian dari "Nurses 'Health Study II," yang melacak kesehatan 116.429 perawat wanita di Amerika Serikat sejak 1989.
Baca Juga:

Peneliti itu juga memperhitungkan faktor-faktor berat badan, gaya hidup, dan sejarah medis keluarga para responden. Studi tersebut meneliti 79.505 wanita tanpa riwayat penyakit kardiovaskular, kanker atau diabetes.
Mereka menemukan bahwa perempuanyang memiliki siklus menstruasi tidak teratur yang biasanya berlangsung lebih dari 40 hari berisiko lebih besar mengalami kematian dini. Ini dibandingkan dengan perempuan yang memiliki siklus yang sangat teratur, atau yang biasanya berlangsung selama 26 hingga 31 hari.
Untuk perempuan berusia 29-46 tahun, mereka mengalami menstruasi tidak teratur, menurut penelitian tersebut ada 39% kemungkinan meninggal lebih cepat ketimbang perempuan dengan siklus haid yang teratur.
Melansir laman CNN, studi itu menyebutkan bahwa penyakit yang dikaitkan dengan siklus menstruasi yang tidak normal seperti kanker ovarium, penyakit jantung koroner, diabetes tipe 2, dan masalah kesehatan mental.
Baca Juga:

"Data ini akan mendorong interogasi gejala dan patologi menstruasi di masa depan sebagai indikator kesehatan jangka panjang, dan dapat memberikan kesempatan awal untuk menerapkan strategi pencegahan guna meningkatkan kesehatan perempuan," kata Dr. Jacqueline Maybin, yang tidak terlibat dalam penelitian.
Jangan panik, penting untuk mengingat bahwa siklus menstruasi yang tidak teratur kemungkinan adalah sebuah gejala, bukan diagnosis.
Penelitian ini bersifat observasional hanya dapat menetapkan korelasi, bukan hubungan sebab akibat antara siklus menstruasi yang tidak teratur atau panjang dan kematian dini. Faktor tak terukur lainnya dapat mempengaruhi hasil.
“Perlu diingat, dalam penelitian ini hanya meneliti perawat. Mereka pasti kebanyakan kerja shift, terutama shift malam, telah terbukti berdampak signifikan pada kesehatan jangka panjang,” jelas Maybin. (lev)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
