Tanggapan Pengamat Soal Mensesneg Minta Isu Reshuffle Dihentikan


pengamat politik Ujang Komaruddin. Foto: Istimewa
MerahPutih.com - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno meminta kepada masyarakat untuk menghentikan pembahasan isu reshuffle kabinet yang sempat digulirkan Presiden Jokowi.
Menanggapi pernyataan Pratikno, pengamat politik Ujang Komaruddin menilai ucapan Mensesneg itu terkesan tak konsisten dengan ancaman Jokowi.
Baca Juga
Menteri Mulai Kerja Cepat, Reshuffle Dinilai Sudah Tidak Relevan
"Begitulah komunikasi istana. Kemarin bilang tempe. Hari ini bilang tahu. Besok bilang kerupuk. Kemarin ancam reshuffle, sekarang tak akan ada reshuffle," imbuh Ujang di Jakarta, Selasa (7/7)
Pengajar di Universitas Al Azhar itu mengatakan bahwa apa yang disampaikan Pratikno sangat aneh dan membingungkan. Pasalnya, dalam hitungan hari kinerja para menteri dianggap membaik setelah diancam Jokowi.
"Masa iya Mensesneg bilang kemarin, bahwa kinerja menteri sudah baik. Hanya dalam hitungan hari setelah Jokowi ancam reshuffle, masa iya kinerja menterinya langsung membaik," ujarnya.

Sebelumnya, Pratikno menuturkan perombakan kabinet (reshuffle) Indonesia Maju tidak lagi relevan karena para menteri bekerja dengan baik.
"Tentu saja kalau (bekerja) bagus terus ya tidak ada isu, tidak relevan lagi 'reshuffle'. Jadi jangan ribut lagi 'reshuffle' karena 'progress' kabinet berjalan dengan bagus," ucapnya, Senin (6/7)
Dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara pada 18 Juni 2020 lalu Presiden Joko Widodo menegur dengan keras para menteri Kabinet Indonesia Maju. Presiden Jokowi bahkan membuka opsi "reshuffle" menteri atau pembubaran lembaga yang masih bekerja biasa-biasa saja.
"Dalam waktu yang relatif singkat kita melihat 'progress' yang luar biasa di kementerian/lembaga antara lain bisa dilihat dari serapan anggaran yang meningkat, program-program yang sudah mulai berjalan," ungkap Pratikono.
Artinya menurut Pratikno, teguran keras Presiden Jokowi tersebut punya arti yang signifikan.
"Teguran keras tersebut dilaksanakan secara cepat oleh kabinet. Ini 'progress' yang bagus. Jadi kalau 'progressnya' bagus, ngapain 'direshuffle'? Intinya begitu. Tentunya dengan progress yang bagus ini isu 'reshuffle' tidak relevan, sejauh bagus terus," sambungnya.
Baca Juga
Pratikno berharap perbaikan kinerja para menteri tersebut dapat terus dipertahankan.
"Kami fokus untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan dan permasalahan ekonomi yang menjadi ikutan luar biasa dari pandemi COVID-19 ini," pungkasnya. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Pratikno: Modifikasi Cuaca dan Pompa Air Bantu Kurangi Banjir di Bekasi, Kondisi Membaik

Takut Banjir Jabodetabek Digiring ke Isu Politik, Menko Pratikno: Kita Harus Bergerak Cepat

Bibit Siklon Tropis Muncul di Samudera Hindia, Pemerintah Siapkan Sejumlah Langkah

Pemerintah Tekankan Efisiensi Anggaran, BNPB Masih Punya Dana Siap Pakai

Menko Pratikno Cari Inspirasi Belanja Ide Pembatasan Medsos Anak-Anak

Indonesia Mau Batasi Anak-Anak Akses Medsos, Bakal Dibahas di Rapat Kabinet

Menko PMK Instruksikan Antisipasi Dini Puncak Arus Mudik Natal 24 Desember

Menko PMK Wakili Prabowo dan Gibran Ucapkan Duka Cita ke Korban Erupsi Lewotobi

Larangan Beraktivitas dalam Radius 7 Kilometer dari Lokasi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Prosesi Sertijab Menko PMK Muhadjir Effendy Kepada Pratikno
