Takut Banjir Jabodetabek Digiring ke Isu Politik, Menko Pratikno: Kita Harus Bergerak Cepat
Warga melintas disamping mobil yang terendam banjir di pertokoan Galaxy, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/agr (ANTARA FOTO/FAKHRI HERMANSYAH)
MerahPutih.com - Pemerintah Pusat bergerak cepat mengantisipasi bencana banjir yang melanda mayoritas wilayah Jakarta Bogor Depok Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) untuk mencegah digiring menjadi isu politik.
"Kejadian banjir di jantung nasional (Jabodetabek) mudah sekali isu ini akan bergelinding menjadi isu yang sosial, isu politik, dan seterusnya,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Banjir Jabodetabek, Selasa (4/3).
Baca juga:
Pemerintah Sebut Banjir di Wilayah Jantung Nasional Bisa Jadi Sosial dan Politik Bergelinding
Untuk itu, lanjut Menko PMK, Pemerintah tengah mengidentifikasi kebutuhan utama dalam penanganan banjir di Jabodetabek. Mulai dari upaya penyelamatan dan evakuasi warga, pemenuhan kebutuhan dasar seperti pangan dan layanan kesehatan, hingga pemulihan infrastruktur dan rehabilitasi kawasan.
"Pertama, penyelamatan masyarakat terdampak melalui evakuasi dan penyiapan lokasi pengungsian. Kedua, pemenuhan kebutuhan dasar, terutama makanan dan kebutuhan lain yang semakin krusial di bulan Ramadan ini. Ketiga, pemulihan permukiman dan infrastruktur, termasuk jalan, jembatan, sekolah, rumah ibadah, hingga fasilitas umum lainnya," papar Pratikno.
Baca juga:
Banjir Parah di Wilayah Bekasi, BNPB Sebut karena Air ‘Kiriman’
Pratikno menambahkan dalam upaya penanganan darurat di lapangan, BNPB akan mengoordinasikan seluruh pihak terkait, termasuk TNI, Polri, relawan, organisasi kemanusiaan, lembaga usaha, dan sumber daya lainnya.
Menurut dia, Kemenko PMK akan mendukung koordinasi mobilisasi sumber daya lintas kementerian dan lembaga agar bantuan dapat segera tersalurkan. "Kita harus bergerak cepat," tandasnya, dikutip Antara.
Sebagai langkah mitigasi, pemerintah akan melanjutkan operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi curah hujan di wilayah terdampak. Pemerintah juga mengimbau masyarakat yang tinggal di bantaran sungai, daerah rawan banjir, dan wilayah rentan longsor agar meningkatkan kesiapsiagaan. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Normalisasi Ciliwung Stagnan, DPRD Khawatir Jakarta Bakal Jadi 'Kolam Raksasa' Lagi
Suhu Jabodetabek Panas Sejak Pagi, BMKG: Sinar Matahari Langsung Menembus Tanpa Penghalang
Cuaca Jabodetabek 30 September - 2 Oktober 2025: Hujan Ringan hingga Sedang, Ini Wilayah yang Perlu Waspada
DPRD Minta Gubernur Pramono Duduk Bareng Cari Solusi Banjir, Jangan Malah Menyalahkan Jabar
Jawab Pernyataan Komeng soal Jawa Barat Penyebab Banjir Jakarta, Pramono: Tak Sepenuhnya Akibat Daerah Penyangga
Banjir Jakarta Mulai Surut, 2 RT Masih Terendam hingga Selasa (16/9) Sore
12 RT di Jakarta Terendam Banjir Selasa (16/9) Siang, BPBD Minta Warga Tetap Waspada Potensi Genangan Air
4 RT di Jakarta Selatan Terendam Banjir, Jumat (12/9) Malam
Cegah Banjir di ITC Cipulir, Dinas SDA DKI Siagakan Pompa Sejak Sebelum Hujan
Hadapi Musim Hujan, Pemprov DKI Jakarta Siapkan Sejumlah Mitigasi untuk Tangani Potensi Banjir