Kemenparekraf Kembangkan Wisata Halal di Indonesia


Wisata Halal di Masjid Taqwa. (Foto: Instagram/anakcane)
PENDUDUK muslim di Indonesia ada 87,2 persen atau sekitar 227 juta jiwa. Jumlah tersebut membuat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, akan mengembangkan wisata halal di Indonesia dalam VIHASC 2021 (Virtual International Halal Science Conference).
Wisata halal ini salah satu cara untuk meningkatkan perekonomian Indonesia yang menargetkan wisatawan muslim. Selain itu, yang diperlukan destinasi wisata untuk pengembangan wisata halal adalah menyediakan makanan halal, fasilitas pendukung seperti musala, serta memiliki pelayanan ramah muslim.
Baca juga:
Destinasi Wisata Curug Seeng Tasikmalaya, Pesona Alam Tanah Sunda
Mengutip kemenparekraf.go.id, di acara Launching of Spiritual International Halal Science Conference 2021: Enhancing and Strengthening Halal Industry through Science, Selasa (13/7), Sandiaga mengatakan Indonesia memiliki potensi wisata halal yang sangat besar.

"Selain memiiliki jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia juga memiliki destinasi wisata yang beraneka ragam untuk pengembangan potensi wisata halal," kata Sandiaga.
Sepertinya potensi keberhasilan wisata halal ini juga terlihat bagus karena sebelumnya Indonesia masuk ke dalam lima negara dengan pengeluaran wisata halal tahun 2019 berdasarkan data dari State of Global Islamic Economy Report 2020/2021, yaitu sebesar USD 11,2 milar.
Baca juga:
Saat ini Kemenparekraf terus mempersiapkan perlengkapan yang diperlukan untuk mengembangkan wisata halal di Indonesia. Meski demikian, dengan terjadinya pandemi COVID-19, Kemenparekraf akan terus berinovasi dan beradaptasi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi dan digital untuk mengembangkan potensi wisata halal di Indonesia. Selain itu juga pastinya memanfaatkan sumber daya manusia, atraksi, hingga fasilitas pendukung.

"Salah satu inovasi yang kita laksanakan di masa pandemi COVID-19 ini adalah dengan pelaksanaan tur virtual destinasi-destinasi wisata di Indonesia. Kita juga menganalisis big data untuk memetakan pasar-pasar potensial untuk mengembangkan wisata halal," papar Sandiaga.
Tidak ketinggalan juga dalam acara ini Menparekraf sudah menetapkan protokol Kesehatan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental sustainability) yang telah dibukukan sebagai panduan bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dalam menghadapi pandemi COVID-19. Semua ini dilakukan agar wisata halal di Indonesia akan semakin besar dan berdampak positif bagi warga Indonesia. (jhn)
Baca juga:
Bangkitkan Pariwisata Indonesia Bersama Gerakan Kembali Berwisata
Bagikan
Berita Terkait
Airbnb & SEVENTEEN Hadirkan Pengalaman Eksklusif di Seoul, LA, dan Tokyo, Bikin Pengalaman tak hanya Konser Biasa

Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan

Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur

Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat

Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia

Dibekali Kemampuan Bahasa Asing, Personel Satpol PP DKI Jakarta Dikerahkan ke Kawasan Wisata dan Hiburan

Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi

Gubernur Jabar KDM Minta Teras Cihampelas Dibongkar, ini nih Sejarah Pembangunannya
