Menkes Soroti Masih Rendahnya Vaksinasi Aglomerasi Soloraya


Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meninjau vaksinasi di di pagelaran kompleks Keraton Surakarta, Rabu (29/9). (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengapresiasi tingginya pencapaian vaksinasi di Kota Solo, Jawa Tengah. Namun demikian, untuk capaian vaksinasi di wilayah Soloraya atau aglomerasi menjadi sorotan karena masih rendah.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya mengapresiasi Pemkot Solo dan Keraton Kasunanan Surakarta yang melakukan percepatan vaksinasi. Hal ini sangat penting supaya warga bisa menerima vaksin semua.
"Kita terima kasih pada Keraton Surakarta karena membantu dalam percepatan vaksinasi," kata Budi di sela peninjauan vaksinasi di pagelaran kompleks Keraton Surakarta, Rabu (29/9).
Baca Juga:
Dongkrak Kunjungan Wisatawan, Pemkot Solo Siapkan Wahana Wisata Baru
Dikatakannya, saat ini perlu lebih banyak yang bisa divaksinasi. Terutama di wilayah aglomerasi Soloraya yang masih rendah vaksinnya.
"Vaksinasi di Solo sudah baik mencapai 115 persen. Namun, untuk aglomerasi Soloraya masih rendah yakni baru 50 persen," kata dia.
Ia pun menargetkan pada akhir September ini vaksinasi aglomerasi Soloraya perlu mencapai 70 persen. Ia pun meminta pada daerah bersangkutan untuk terus mengonjot capaian vaksinasi.
"Vaksinasi Solo sudah bagus, tapi daerah di sekitarnya itu perlu ditingkatkan. Salah satu percepatan itu dilakukan dengan membuka setra vaksinasi untuk suruh KTP (kartu tanda penduduk)," ucap dia.

Diakuinya, untuk aglomerasi yang capaian vaksinasinya baik di antaranya Jabodetabek. Sementara Bandung Raya dan Bogor Raya belum baik.
Disinggung terkait penyebab rendahnya vaksinasi di sekitar Solo, ia enggan berkomentar.
Budi hanya menyarankan pada kepala daerah dan masyarakat agar aktif dalam mengikuti vaksin.
"Kalau kepala daerah dan masyarakat aktif, harusnya bisa lebih lancar, karena vaksin yang datang itu 200 juta lebih, tetapi baru di vaksin 140 juta," ucap dia.
Ia menambahkan, saat ini ada sebanyak 60 juta stok vaksin untuk kabupaten/kota di Indonesia. Dengan stok tersedia itu, harusnya cukup.
"Vaksin di Solo sudah lebih, kita gunakan untuk daerah lain. Kalau untuk Solo vaksin diberikan buat non-KTP Solo," tandasnya.
Baca Juga:
Warga Solo Digegerkan dengan Penemuan Granat Nanas di Dekat Rel Stasiun Balapan
Pengageng Parentah Keraton Surakarta Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Dipokusumo mengatakan, vaksinasi di keraton ini dilaksanakan mulai 20 September sampai 6 Oktober. Target per hari 1.000 orang.
"Vaksinasi ini berlaku untuk umum atau KTP luar Solo diperbolehkan," kata Gusti Dipo.
Ia menambahkan, vaksin yang diberikan di Keraton Kasunanan Surakarta ini berjenis Sinovac. Sasaran vaksinasi 12 tahun ke atas dengan syarat membawa KTP.
"Dengan adanya serbuan vaksin ini, berharap bisa mempercepat capaian vaksinasi di Solo," tukas dia. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Langgar Prokes saat PTM, Ratusan Siswa dan Guru di Solo Dites Swab Antigen
Bagikan
Berita Terkait
Pemerintah Jemput Bola Vaksinasi Ribuan Hewan Peliharaan, Jakarta Targetkan Bebas Rabies

Raker Menkes dengan Komisi IX DPR Setujui Pagu Anggaran Tahun 2026 Sebesar 114 Triliun

Gubernur Pramono Siapkan Parkir Sandar Gratis Rumah Sakit Apung di Pelabuhan Muara Angke

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
![[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat](https://img.merahputih.com/media/a1/94/ca/a194ca9b40f4787086da8d3b6dbeaf1d_182x135.jpg)
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
