Headline

Menkes: Angka Penderita DBD Mulai Turun

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Selasa, 12 Februari 2019
Menkes: Angka Penderita DBD Mulai Turun

Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek mengunjungi korban Tsunami (@kemenkesRI)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Menteri Kesehatan Nila Moeloek menyatakan kasus baru demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia mulai menurun memasuki pertengahan Februari 2018. Hal itu lantaran masyarakat mulai sadar menjaga populasi nyamuk.

"Saya melihat peran dari masyarakat sekarang sudah meningkat. Artinya nyamuk itu kan berada di lingkungan kita dan kami sudah berulang kali mengingatkan, dan kelihatannya ini memang sudah disadari 3M itu," kata Nila di kantor Kemenko PMK Jakarta, Senin (11/2).

Kementerian Kesehatan per 9 Februari 2019 mencatat, jumlah kasus penyakit DBD di seluruh Indonesia mencapai 18.106 orang dengan kematian 180 orang.

Namun jumlah kasus baru penyakit DBD di seluruh Indonesia menurun menjadi di bawah 500 kasus per hari dibandingkan pada Januari. Dimana pada Januar bisa mencapai hampir 3000 kasus per hari dan rata-rata di atas 1000 kasus per hari.

"Beberapa banyak lingkungan yang sudah memperhatikan, angkanya mulai turun kalau saya lihat. Kita kerja sama yang baik, kebersihan lingkungan, tindakan kesehatan, pengobatan, mudah-mudahan teratasi," jelas Menkes sebagaimana dikutip Antara.

Pemberantasan nyamuk dengan fogging. (Foto: Pixabay/ernestoeslava)
Pemberantasan nyamuk dengan fogging. (Foto: Pixabay/ernestoeslava)

Soal penyebaran, wilayah Provinsi Jawa Timur masih menjadi yang tertinggi dalam hal kasus dan kematian akibat DBD. Lalu beberapa wilayah dengan kasus suspek DBD tertinggi selanjutnya adalah Jawa Timur, Jawa Barat, NTT, Lampung, Sulawesi Utara, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta.

Banyak kasus DBD terjadi pada anak-anak. Oleh karena itu ia mengingatkan agar pihak sekolah agar menguras air di toilet sekolah tiap akhir pekan agar tidak menjadi sarang nyamuk.

Menkes juga menyebut virus demam berdarah terus bermutasi sehingga vaksin untuk pencegahan DBD saat ini belum terlalu efektif untuk wilayah Indoneisa.

"Jeleknya virus ini sering bermutasi, sedangkan dengue ada empat tipe. Mungkin ada tipe-tipe lain yang ngga mudah kita nilai virus itu. Tipe 1, 2, 3, 4. Di Indonesia tipe 2, akibatnya vaksin itu susah dibuat karena dia akan berubah-ubah," kata Nila. (*)

#Kemenkes #Nila F Moeloek #Demam Berdarah
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Etomidate Resmi Masuk Narkotika Golongan II, Penyalahgunaan Bisa Dijerat UU Narkotika
Pemerintah menetapkan etomidate sebagai narkotika golongan II melalui Permenkes 15/2025. Penyalahgunaan dapat dijerat UU Narkotika dan memperoleh rehabilitasi.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 Desember 2025
Etomidate Resmi Masuk Narkotika Golongan II, Penyalahgunaan Bisa Dijerat UU Narkotika
Indonesia
Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak Berbagai RS di Papua, Ini Respon Prabowo dan Menkes
Apabila ditemukan indikasi pelanggaran, akan dikenakan sanksi tegas bagi rumah sakit yang diduga menolak pasien.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 25 November 2025
Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak Berbagai RS di Papua, Ini Respon Prabowo dan Menkes
Indonesia
Pemerintah Siapkan 150 Program Pendidikan Dokter Spesialis Buat Dikirim ke Seluruh Berbagai Daerah
Pendidikan dokter spesialis kepada putra daerah dimaksudkan agar mereka dapat berbakti di kampung halamannya, termasuk ke daerah-daerah tertinggal, terdepan dan terluar di Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 25 November 2025
Pemerintah Siapkan 150 Program Pendidikan Dokter Spesialis Buat Dikirim ke Seluruh Berbagai Daerah
Indonesia
Ingin Orang Kaya Pakai Asuransi Swasta Bukan BPJS, Wamenkes: Menkes Terpeleset
Dante menjelaskan mengenai sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) yang nantinya akan dibagi menjadi dua.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 18 November 2025
Ingin Orang Kaya Pakai Asuransi Swasta Bukan BPJS, Wamenkes:  Menkes Terpeleset
Indonesia
Perubahan Rujukan BPJS Kesehatan Bisa Bikin RS Tipe A Alami Penumpukan Pasien
Layanan primer sebagai penyaring rujukan tetap penting.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 16 November 2025
Perubahan Rujukan BPJS Kesehatan Bisa Bikin RS Tipe A Alami Penumpukan Pasien
Indonesia
49.152 Warga Jakarta Mengidap TBC, Ini Yang Dilakukan Gubernur Pramono
Hingga saat ini, telah terbentuk 563 Kampung Siaga TBC berbasis RW di seluruh wilayah Provinsi DKI Jakarta.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 13 November 2025
49.152 Warga Jakarta Mengidap TBC, Ini Yang Dilakukan Gubernur Pramono
Indonesia
Kaltim Raih Penghargaan Penurunan Stunting Terbaik di Rakornas 2025, Gibran: Kuncinya Sinergi Pusat dan Daerah
Wapres Gibran Rakabuming Raka membuka Rakornas Stunting 2025 dan menegaskan pentingnya sinergi pusat-daerah untuk mencapai target 14,2% pada 2029. Kaltim raih penghargaan terbaik.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 12 November 2025
Kaltim Raih Penghargaan Penurunan Stunting Terbaik di Rakornas 2025, Gibran: Kuncinya Sinergi Pusat dan Daerah
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Kemenkes membuka layanan healing 119.id bagi warga yang mengalami stres, depresi atau memiliki keinginan bunuh diri.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Indonesia
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Tercatat, ada sekitar 20 juta rakyat Indonesia didiagnosis mengalami gangguan kesehatan mental dari data pemeriksaan kesehatan jiwa gratis yang dilakukan.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Bagikan