Mengenal Tradisi Selapanan, Selamatan Bayi di Usia 35 Hari

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Rabu, 25 Januari 2023
Mengenal Tradisi Selapanan, Selamatan Bayi di Usia 35 Hari

Tradisi Selapanan adalah mencukur rambut bayi. (Foto: Unsplash/Jill Sauve)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

ADA berbagai tradisi yang dilakukan untuk menyambut kelahiran bayi, salah satunya Selapanan bagi masyarakat Jawa. Selapanan adalah ritual yang dilakukan untuk bayi yang sudah menginjak usia 35 hari di dunia.

Selapanan berasal dari bahasa Jawa yang berarti 35 hari. Tradisi ini dilakukan sebagai pengingat bahwa sang anak sudah bertambah umur. Dalam proses bertambahnya umur, anak sudah mengalami beberapa perubahan, mulai dari fisik, batin, hingga mental. Anak yang mendekati hari kelahirannya akan mengalami perubahan fisik berupa peningkatan suhu badan, gelisah, dan sering menangis.

Acara yang dilakukan ketika bayi berusia 35 hari atau selapan ini dihitung sesuai dengan kalender Jawa. Masyarakat menghitung hari dalam hitungan Minggu sebanyak tujuh hari (Senin-Minggu) dan hitungan pasaran yang mana satu pasaran memiliki jumlah lima hari (Pahing, Pon, Wage, Kliwon, dan Legi). Perhitungan Selapan berasal dari perkalian antara tujuh dan lima yang menghasilkan angka 35. Pada hari itu juga hari weton si bayi akan berulang.

Baca juga:

Tradisi Gigi Runcing Bukti Kecantikan Perempuan Suku Mentawai

Mengenal Tradisi Selapanan, Selamatan Bayi di Usia 35 Hari
Diharapkan dapat menerima keselamatan. (Foto: Unsplash/Taisiia Shestopal)

Sebagai contoh, jika sang bayi lahir pada Kamis Pahing, maka selapanannya akan jatuh tepat pada hari Kamis Pahing pula.

Sebelum tradisi Selapanan dilakukan, biasanya warga pada sore hari bergotong-royong membuat tumpeng yang berisi makanan. Nantinya, tumpeng ini dibagikan kepada para tetangga dan anak-anak kecil di lingkungan rumah. Tumpeng tersebut memiliki makna dengan harapan si bayi nantinya bisa berguna dan membahagiakan masyarakat sekitar.

Selain persiapan hidangan, ada juga perlengkapan lain seperti kembang setaman, gunting, kemenyan, dan lainnya untuk melakukan prosesi mencukur rambut bayi. Mencukur rambut dan memotong kuku bayi merupakan acara inti dan penutup dalam Selapanan.

Baca juga:

Tradisi Tifa Darah Papua

Mengenal Tradisi Selapanan, Selamatan Bayi di Usia 35 Hari
Orang tua sekaligus dapat memperkenalkan anaknya. (Foto: Unsplash/Garrett Jackson)


Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, ada beberapa hal yang dipatuhi dalam pelaksanaan Selapanan. Salah satunya adalah rambut dan kuku bayi yang telah dipotong harus disimpan bersama dengan tali pusar serta kotoran kelelawar, yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk tujuan tertentu.

Saat melakukan tradisi Selapanan, orang tua menggendong bayinya keluar dan diajak berputar mengelilingi para hadirin sebanyak tiga kali. Saat itu pula, para hadirin memegang kepala bayi dan mendoakannya agar diberikan keselamatan dalam kehidupannya.

Tradisi Selapanan juga menggambarkan bahwa manusia hendaknya memiliki hubungan erat yang harmonis dengan lingkungan masyarakat dan alam sekitar. Orang tua juga bisa memperkenalkan bayinya kepada tetangga dan para tetanggan menerima si bayi sebagai bagian dari mereka. (and)

Baca juga:

Tradisi Tato Tiga Suku Adat Papua Terancam Punah

#Lipsus Bulanan #Budaya
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Tradisi
15 Tahun Batik Wistara Konsisten Berdayakan Disabilitas Lewat Batik Khas Surabaya
Batik Wistara menawarkan enam motif khas Surabaya.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 September 2025
15 Tahun Batik Wistara Konsisten Berdayakan Disabilitas Lewat Batik Khas Surabaya
Indonesia
Pramono Sebut Jakarta Harus Punya Lembaga Adat Betawi, Jadi Identitas Kuat sebagai Kota Global
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengatakan, bahwa Jakarta harus punya lembaga adat Betawi. Hal itu bisa menjadi identitas kuat sebagai kota global.
Soffi Amira - Jumat, 22 Agustus 2025
Pramono Sebut Jakarta Harus Punya Lembaga Adat Betawi, Jadi Identitas Kuat sebagai Kota Global
Indonesia
Keberagaman budaya Indonesia Masih Jadi Magnet Bagi Wisatawan Mancanegara
Politisi PKB itu mengapresiasi langkah Kemenpar dan Kementerian Kebudayaan (Kemenkebud) yang berkolaborasi dalam mengedepankan budaya sebagai daya tarik pariwisata Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 28 Juli 2025
Keberagaman budaya Indonesia Masih Jadi Magnet  Bagi Wisatawan Mancanegara
Indonesia
Genre Imajinasi Nusantara, Lukisan Denny JA yang Terlahir dari Budaya Lokal hingga AI
Genre Imajinasi Nusantara merupakan lukisan karya Denny JA. Lukisan ini tampil sebagai manifesto estetika digital Nusantara.
Soffi Amira - Minggu, 20 Juli 2025
Genre Imajinasi Nusantara, Lukisan Denny JA yang Terlahir dari Budaya Lokal hingga AI
Indonesia
Menbud Pastikan Pacu Jalur yang Kini Viral Sudah Lama Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda Nasional
Posisi Anak Coki di Pacu Jalur ini umumnya diisi anak-anak yang kini tariannya menjadi viral secara global.
Wisnu Cipto - Selasa, 08 Juli 2025
Menbud Pastikan Pacu Jalur yang Kini Viral Sudah Lama Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda Nasional
Indonesia
Pemprov DKI Segera Rampungkan Perda yang Melarang Ondel-ondel Ngamen di Jalan, Rano Karno: Mudah-mudahan Sebelum HUT Jakarta
Perda yang tengah disusun tersebut bakal menjadi dasar hukum pelestarian budaya Betawi yang lebih terstruktur dan spesifik, termasuk di dalamnya mengatur seni ondel-ondel.
Frengky Aruan - Senin, 09 Juni 2025
Pemprov DKI Segera Rampungkan Perda yang Melarang Ondel-ondel Ngamen di Jalan, Rano Karno: Mudah-mudahan Sebelum HUT Jakarta
Berita Foto
Wajah Baru Indonesia Kaya Konsiten Usung Budaya Indonesia dengan Konsep Kekinian
Sejumlah pemain saat melakukan pementasan teater musikal bertajuk "Bawang Merah Bawang Putih" saat acarapeluncuran logo baru Indonesia Kaya di Jakarta, Selasa (3/6/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 03 Juni 2025
Wajah Baru Indonesia Kaya Konsiten Usung Budaya Indonesia dengan Konsep Kekinian
Indonesia
Komisi X DPR Soroti Transparansi dan Partisipasi Publik dengan Menteri Kebudayaan
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa upaya ini bukan untuk menghapus atau mendistorsi fakta
Angga Yudha Pratama - Selasa, 27 Mei 2025
Komisi X DPR Soroti Transparansi dan Partisipasi Publik dengan Menteri Kebudayaan
Indonesia
Fadli Zon: Kongres Perempuan 1928 Justru Diperkuat dalam Sejarah Indonesia
Urgensi penulisan sejarah Indonesia yang akan rampung pada tahun 2025 ini mencakup penghapusan bias kolonial
Angga Yudha Pratama - Selasa, 27 Mei 2025
Fadli Zon: Kongres Perempuan 1928 Justru Diperkuat dalam Sejarah Indonesia
Indonesia
5 Museum Jakarta Buka Sampai Malam, Pengunjung Melonjak Hingga Ribuan
5 museum menggelar program Night at the Museum khusus akhir pekan
Wisnu Cipto - Kamis, 15 Mei 2025
5 Museum Jakarta Buka Sampai Malam, Pengunjung Melonjak Hingga Ribuan
Bagikan