Mengapa Pihak Penyelenggara Olimpiade Selalu Sediakan Kondom Untuk Para Atlet?


Condom Olimpiade. (Foto Punch Newspapers)
KETIKA menghadiri ribuan orang yang berprestasi, atletis, dan berpenampilan menarik dari seluruh dunia, pastinya akan terjadi berbagai cinta lokasi alias cinlok. Sesuai dengan gambaran situasi yang dipublikasi di ESPN, Olimpiade tidak melulu serius dan kaku seperti yang kita saksikan di layar kaca.
Terlepas dari keseriusan mereka dalam perlombaan, Olympic Village juga dipenuhi oleh pesta pora yang menjadi hiburan bagi para atlet di tengah seriusnya latihan dan pertandingan.

Olympic Village adalah pusat akomodasi yang dibangun khusus untuk Olimpiade. Olympic Village adalah wilayah yang menampung hampir semua atlet dan pelatih yang berpartisipasi.
Baca juga:
Perenang AS Ryan Lochte yang telah memenangkan 12 medal Olimpiade mengatakan kepada ESPN bahwa 70-75% atlet Olimpiade melakukan interaksi seksual dengan atlet lainnya. Maka dari itu, pihak penyelenggara menyediakan sangat banyak kondom untuk mencegah penularan penyakit.
Tradisi kondom berlimpah yang disediakan panitia Olimpiade dimulai pada 1988 di Seoul, Korea Selatan. Tujuannya adalah untuk mendukung hubungan seksual yang aman dan menyebarkan kesadaran orang-orang terhadap HIV/AIDS. Kala itu, laman USA Today melaporkan bahwa ada sejumlah 8,500 kondom yang dibagikan di Seoul.

Sejak saat itu, menyediakan kondom menjadi tradisi yang terus berlangsung setiap penyelenggaraan Olimpiade sampai saat ini. Bahkan, Olimpiade 2016 yang diselenggarakan di Rio de Janeiro, Brazil pernah menyediakan sampai 450,000 kondom untuk para atlet yang berpartisipasi.
Untuk Olimpiade Tokyo 2020, regulasinya pun berubah. Pada halaman ke-34 dari buku pedoman Olimpiade Tokyo 2020 yang ekstensif, para atlet diimbau untuk menghindari kontak fisik yang tidak perlu seperti berpelukan, salaman, dan tos. Di sisi lain, 150,000 kondom tetap dibagikan pada lebih dari 11,000 atlet. Meski begitu, pembagian kondom dilakukan ketika atlet hendak pulang meninggalkan Tokyo.

Situasi ini sangat berbeda dengan Olimpiade-Olimpiade sebelumnya. Dilansir dari Distractify, Olimpiade Rio 2016 bahkan menyediakan dispenser kondom yang disediakan di setiap ruang makan dan ruang santai pada Olympic Village.
Mungkin kamu pun bertanya-tanya. Jika kondom tidak boleh digunakan pada Olimpiade Tokyo 2020 karena mencegah penyebaran coronavirus, untuk apa kondom dibagikan? Dilansir dari Reuters, kondom ini dibagikan untuk menyebarkan kesadaran mengenai HIV/AIDS yang bisa ditularkan melalui hubungan seksual.
"Distribusi kondom bukanlah untuk digunakan di Olympic Village, tetapi untuk dibawa pulang oleh para atlet ke negaranya masing-masing untuk menyebarkan kesadaran atas isu HIV/AIDS" ungkap pihak Tokyo 2020 kepada Reuters. (SHN)
Baca juga:
Manfaatkan Kondom untuk Perbaiki Kayak, Jess Fox Raih Medali di Olimpiade Tokyo
Bagikan
annehs
Berita Terkait
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
