Mengapa Perokok Memiliki Risiko Tinggi Terinfeksi COVID-19?


Merokok bisa memperbesar peluang terinfeksi (Foto: Pixabay/HansMartinPaul )
VIRUS corona baru atao COVID-19 memang menjadi perhatian masyarakat dunia. Ratusan negara, termasuk Indonesia telah terinfeksi virus ini. Para peneliti pun masih berusaha mencari antivirus yang tepat untuk menangkal COVID-19.
Para ahli medis mengatakan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, orang tua dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya lebih rentan terinfeksi oleh COVID-19. Tetapi salah satu pertanyaan yang sering diajukan adalah apakah perokok berisiko lebih tinggi terkena COVID-19 atau tidak?
Baca juga:
Apakah Kamu Alami Depresi atau Hanya Lelah? Berikut Perbedaanya

Menurut WHO, perokok lebih rentan terinfeksi COVID-19. Ini karena ketika perokok menyentuh mulut mereka dengan jari-jari yang terkontaminasi, virus akan mudah masuk ke dalam tubuh. Juga, ketika mereka berbagi rokok, itu memfasilitasi transmisi virus corona kepada orang lain.
Bukan hanya itu, perokok memiliki paru-paru dan sistem pernapasan buruk. Itu terjadi karena partikel berbahaya dari tembakau bergerak jauh ke dalam saluran pernapasan dan mengendap di alveoli paru-paru. Endapan racun atau karsinogen meningkatkan risiko kanker di paru-paru termasuk mulut.
Baca juga:
COVID-19 ialah penyakit menyerang sistem pernapasan sehingga menyebabkan masalah pernapasan ringan hingga berat seperti sesak napas, batuk, dan radang paru-paru. Para ahli medis mengatakan ketika virus corona memasuki saluran pernapasan, mereka pertama-tama menyebabkan peradangan pada saluran udara diikuti oleh iritasi pada lapisan saluran udara.

Masalah itu akan muncul lebih jika sebelumnya seseorang memiliki kondisi paru-paru yang buruk seperti akibat merokok. Bukan hanya itu, imunitas seorang perokok juga rendah. Jika kita melihat pada laporan kasus MERS-CoV di Timur Tengah tahun 2012, perokok dan orang dengan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) terinfeksi lebih cepat dibandingkan orang sehat.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Infectious Diseases mengatakan merokok akan meningkatkan kadar protein yang disebut Dipeptidyl peptidase-4 (DPP4). Akibatnya sel-sel paru-paru lebih rentan terkena infeksi virus seperi COVID-19. (Yni)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
