Menengok Jejak Gugurnya Pahlawan Otista di Pantai Ketapang Mauk

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Kamis, 05 Januari 2017
Menengok Jejak Gugurnya Pahlawan Otista di Pantai Ketapang Mauk

Lokasi yang disinyalir tempat ekskusi Pahlawan Otista. (MP/Widi Hatmoko)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Tradisi - Mauk, salah satu nama kecamatan di wilayah pesisir utara Kabupaten Tangerang ini adalah saksi sejarah detik-detik gugurnya Pahlawan Nasional Otto Iskandardinata (Otista). Sebelum dibunuh oleh kelompok Laskar Hitam pimpinan Ahmad Haerun, terlebih dahulu ia disekap di penjara yang saat ini gedung tersebut menjadi bagian dari Kantor Pegadaian di Kecamatan Mauk.

Penulis buku "Dari Titian Sejarah Menuju Gerbang Pembangunan", yang salah satunya menulis tentang peristiwa kematian Otista, Mimy Chaitamy mengungkapkan, Otista diekskusi oleh kelompok Laskar Hitam di sekitar pelelangan, di pinggir Pantai Ketapang, Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang pada tanggal 20 Desember 1945. Jasad Otista dibuang di Pantai Ketapang dan sampai saat ini tidak diketahui.

Bangunan tua bagian dari Kantor Pegadaian Mauk yang dijadikan tempat memenjarakan Otista sebelum diekskusi. (MP/Widi Hatmoko)

"Berita tentang penculikan pada waktu itu pun hilang, tidak ada kabarnya. Tidak tahu Otista dibawa ke mana. Baru pada pertengahan 1950 diketahui bahwa Otista dibawa ke Tanah Tinggi Tangerang, kemudian dipindahkan ke tahanan Mauk, sekarang gedungnya jadi kantor Pegadaian. Dan pada tanggal 20 Desember 1945 Otista diekskusi," ujar Mimy Chaitamy kepada merahputih.com, Rabu (4/1).

Titik lokasi tempat pembantaian sadis tersebut, saat ini pun masih ada. Yaitu berada di dekat pelelangan dan di sampingnya berdiri bangunan sarang burung walet, serta berhadap-hadapan dengan tambak-tambak ikan bandeng milik warga.

Menurut Mimy, seharusnya pemerintah tidak mengabaikan sejarah tersebut. Ini adalah sejarah besar yang patut dikenang, sebagai bentuk penghormatan terhadap Otista yang saat ini menyandang gelar Pahlawan Nasional.

"Seharusnya tempat ini dijadikan monumen untuk mengenangnya sebagai Pahlawan Nasional. Apalagi waktu itu jasadnya dibuang ke laut dan sampai saat ini tidak ada yang tahu di mana makamnya. Ini malah dibiarkan begitu saja, hanya diabaikan," katanya.

#Otto Iskandardinata #Pahlawan Nasional
Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.

Berita Terkait

Indonesia
Rumah Kecil Pahlawan Nasional Slamet Riyadi Memprihatinkan, DPRD Solo Ajukan Dana Revitalisasi APBD
Rumah kecil Slamet Riyadi terakhir direhab tahun 1937.
Frengky Aruan - Senin, 18 Agustus 2025
Rumah Kecil Pahlawan Nasional Slamet Riyadi Memprihatinkan, DPRD Solo Ajukan Dana Revitalisasi APBD
Indonesia
Pejuang dan Tokoh Pendiri DI/TII Daud Beureueh Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Ini Kiprahnya
Natsir dan Sjafruddin Prawiranegara pada era Orde Lama dan Orde Baru juga pernah dianggap pemberontak PRRI.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Pejuang dan Tokoh Pendiri DI/TII Daud Beureueh Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Ini Kiprahnya
Tradisi
Mengapa Indonesia Punya Banyak Pahlawan Nasional? Sejarah Pemberian Gelar Pahlawan dan Kontroversi Panasnya
Gelar Pahlawan Nasional bukan cuma soal jasa, tapi juga politik dan kontroversi. Dari proses penetapan hingga perdebatan soal Soeharto—simak sejarah panjang dan panasnya di sini!
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Mengapa Indonesia Punya Banyak Pahlawan Nasional? Sejarah Pemberian Gelar Pahlawan dan Kontroversi Panasnya
Indonesia
Wamensos Sebut Keputusan Gelar Pahlawan Soeharto Ada di Istana
Sosok aktivis 98 ini menyampaikan bahwa batas waktu pengusulan dari daerah akan berakhir pada akhir Mei
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 24 Mei 2025
Wamensos Sebut Keputusan Gelar Pahlawan Soeharto Ada di Istana
Berita
Hari Buruh 2025: Marsinah Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Intip Profilnya
Nama Marsinah kembali menggema di tengah perayaan Hari Buruh 2025 yang digelar megah di kawasan Monas, Kamis (1/5/2025).
ImanK - Kamis, 01 Mei 2025
Hari Buruh 2025: Marsinah Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Intip Profilnya
Indonesia
Pesan Usman Hamid di Perayaan 70 Tahun Konferensi Asia-Afrika, Ingatkan Soal Soekarno dan Soeharto
Selain mengutip Soekarno, Usman juga menyuarakan pentingnya perlindungan hutan tersisa di dunia, yaitu hutan di Papua, Amazon, dan Kongo Afrika.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 27 April 2025
Pesan Usman Hamid di Perayaan 70 Tahun Konferensi Asia-Afrika, Ingatkan Soal Soekarno dan Soeharto
Indonesia
Wacana Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Setara Institute: Tak Memenuhi Syarat!
Wacana soal usulan Soeharto jadi pahlawan nasional, mendapat penolakan dari Setara Institute. Sebab, hal itu dianggap belum memenuhi syarat.
Soffi Amira - Kamis, 24 April 2025
Wacana Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Setara Institute: Tak Memenuhi Syarat!
Indonesia
Polemik Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Setara Institute Khawatir soal Kebangkitan Orba
Polemik usulan Soeharto jadi pahlawan nasional, kini menuai perhatian. Setara Institute pun mulai khawatir jika akan terjadi kebangkitan Orde Baru.
Soffi Amira - Kamis, 24 April 2025
Polemik Usulan Soeharto Jadi  Pahlawan Nasional, Setara Institute Khawatir soal Kebangkitan Orba
Indonesia
Rencana Jadikan Soeharto Pahlawan Nasional Tuai Polemik, Mensos: Wajar, Manusia Punya Kekurangan dan Kelebihan
Gus Ipul menjelaskan bahwa pemberian gelar pahlawan untuk Soeharto dan Gus Dur adalah bentuk mengingat jasa-jasa baiknya.
Frengky Aruan - Kamis, 24 April 2025
Rencana Jadikan Soeharto Pahlawan Nasional Tuai Polemik, Mensos: Wajar, Manusia Punya Kekurangan dan Kelebihan
Indonesia
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Titiek: Jasanya Begitu Besar
Soeharto kini diusulkan jadi pahlawan nasional. Sang putri, Titiek Soeharto, merespons soal usulan tersebut.
Soffi Amira - Selasa, 22 April 2025
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Titiek: Jasanya Begitu Besar
Bagikan