Mendur Bersaudara, Tokoh di Balik Perjuangan Pers Masa Penjajahan

KaptenKapten - Rabu, 03 Mei 2017
Mendur Bersaudara, Tokoh di Balik Perjuangan Pers Masa Penjajahan

Foto Soekarno menjelang detik-detik proklamasi. (Foto: Frans Mendur)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Tepat di tanggal 3 Mei, dunia memperingati Hari Kebebasan Pers. Tahun ini, Indonesia mendapat kehormatan menjadi tuan rumah puncak perayaan Hari Kebebasan Pers Sedunia (World Press Freedom Day). Kegiatan yang berlangsung di JCC Senayan, Jakarta Pusat itu pun dibuka oleh Jusuf Kalla (Wapres RI) dan Irina Bokova (Dirjen UNESCO) sejak pukul 10.30 WIB tadi.

Bicara tentang kebebasan pers, Indonesia punya sejarahnya sendiri. BJ Habibie, Presiden RI ketiga, pada 23 September 1999 mengesahkan UU Pers No. 40 Tahun 1999, yang mencabut kewenangan pemerintah untuk menyensor dan memberedel pers. Namun jauh sebelum itu, pers nasional di zaman penjajahan Jepang mengalami masa-masa mencekam. Dokumentasi dan penyebaran foto menjadi aktivitas yang dapat membahayakan nyawa.

Lalu, berasal dari manakah foto-foto kemerdekaan yang kini bisa kita lihat kapan saja?

Presiden Soekarno saat Proklamasi Hari Kemerdekaan RI. (Frans Mendur)
Pembacaan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Presiden Soekarno, Jumat, 17 Agustus 1945, pukul 10.00, di Jakarta. (Foto: Frans Mendur)

Frans Mendur adalah sosok di balik foto-foto sejarah kemerdekaan RI tersebut. Pada Jumat pagi itu, upacara proklamasi kemerdekaan berlangsung sederhana, tanpa protokol. Hanya Mendur bersaudara (Alex dan Frans Mendur) yang hadir sebagai fotografer pengabadi peristiwa bersejarah itu.

Frans berhasil mengabadikan tiga foto dari tiga frame film yang tersisa. Foto pertama, Soekarno membaca teks proklamasi. Foto kedua, pengibaran bendera Merah Putih oleh Latief Hendraningrat, anggota Pembela Tanah Air (PETA). Foto ketiga, suasana upacara dan para pemuda yang menyaksikan pengibaran bendera.

Usai upacara, Mendur bersaudara bergegas meninggalkan kediaman Soekarno. Tentara Jepang pun memburu mereka. Alex Mendur tertangkap, lalu tentara Jepang menyita dan memusnahkan foto-foto yang baru saja diabadikannya. Adiknya, Frans Mendur, berhasil meloloskan diri dan mengubur negatif foto di halaman belakang kantor harian Asia Raya.

Meski negatif foto selamat, perjuangan mencuci-cetak foto pun tidak mudah. Mereka harus menyelinap dan meloloskan diri menuju sebuah lab foto. Risiko bagi Mendur bersaudara jika tertangkap tentara Jepang adalah penjara, bahkan hukuman mati.

Proklamasi kemerdekaan Indonesia akhirnya memang diberitakan di harian Asia Raya pada 18 Agustus 1945. Namun, pemberitaan hanya singkat dan tanpa foto, karena telah disensor Jepang. Foto-foto Frans baru dapat dipublikasikan pertama kali pada 20 Februari 1946 di halaman muka Harian Merdeka.

Tanpa Mendur bersaudara, kita tidak akan dapat menyaksikan tonggak penting sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Bersyukurlah bila saat ini pers sudah lebih bebas bersuara. Mari gunakan kebebasan jurnalistik ini secara terhormat. (Bing)

Baca pula info sejarah Indonesia lainnya di sini: Sejarah Kelam di Balik "Genjer-Genjer" sebagai Lagu PKI.

#Pahlawan #Pahlawan Kemerdekaan #Pers #Hari Kebebasan Pers Dunia #Pers Nasional #Pers Indonesia #Hari Kebebasan Pers #Wakil Presiden Jusuf Kalla #Soekarno
Bagikan
Ditulis Oleh

Kapten

Kapten Merah Putih

Berita Terkait

Indonesia
Aksi Teatrikal Iwakum depan Gedung MK: Minta Perlindungan Wartawan Dipertegas
Iwakum mengajukan permohonan uji materi Pasal 8 dan Penjelasan Pasal 8 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers ke MK.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 27 Agustus 2025
Aksi Teatrikal Iwakum depan Gedung MK: Minta Perlindungan Wartawan Dipertegas
Indonesia
Pasal 8 UU Pers Dianggap Biang Kerok Kriminalisasi Wartawan! Iwakum Ajukan Judicial Review Tepat di HUT ke-80 RI
Ketidakjelasan ini membuka celah kriminalisasi dan gugatan perdata terhadap wartawan atas karya jurnalistiknya
Angga Yudha Pratama - Minggu, 17 Agustus 2025
Pasal 8 UU Pers Dianggap Biang Kerok Kriminalisasi Wartawan! Iwakum Ajukan Judicial Review Tepat di HUT ke-80 RI
Indonesia
Prabowo Kasih Pujian dari Soekarno hingga Jokowi, Berhasil Jaga Keutuhan NKRI hingga Selamatkan Indonesia dari Krisis
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pPresiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pembangunan berbagai infrastruktur penting meningkatkan konektivitas antara sentra-sentra ekonomiembangunan berbagai infrastruktur penting meningkatkan konektivitas antara sentra-sentra ekonomi
Angga Yudha Pratama - Jumat, 15 Agustus 2025
Prabowo Kasih Pujian dari Soekarno hingga Jokowi, Berhasil Jaga Keutuhan NKRI hingga Selamatkan Indonesia dari Krisis
Indonesia
Iwakum Gelar Syukuran HUT ke-3, Beri Bantuan untuk Jurnalis yang Terkena PHK
Selain pemberian bantuan, acara juga diisi dengan acara potong tumpeng, ramah tamah dan doa bersama
Angga Yudha Pratama - Jumat, 01 Agustus 2025
Iwakum Gelar Syukuran HUT ke-3, Beri Bantuan untuk Jurnalis yang Terkena PHK
Berita Foto
Melihat Aksi Pukulan Padel dalam Ajang Soekarno Padel Open 2025 di Jakarta
Aksi peserta memukul bola saat mengikuti pertandingan gelaran Soekarno Padel Open 2025 di Republic Padel TB Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu (28/6/2025).
Didik Setiawan - Sabtu, 28 Juni 2025
Melihat Aksi Pukulan Padel dalam Ajang Soekarno Padel Open 2025 di Jakarta
Indonesia
Geledah Kasus Korupsi, Kejagung Temukan Invois Ratusan Juta Pesanan Berita kepada Direktur Pemberitaan Jak TV
Invois publikasi berita menjadi dasar Kejagung menetapkan tersangka advokad MS (Marcella Santoso) dan JS (Junaedi Saibih) kepada Direktur Pemberitaan Jak TV TB (Tian Bahtiar).
Wisnu Cipto - Selasa, 22 April 2025
Geledah Kasus Korupsi, Kejagung Temukan Invois Ratusan Juta Pesanan Berita kepada Direktur Pemberitaan Jak TV
Indonesia
Ketua DPR Minta Aparat Penegak Hukum Usut Tuntas Teror terhadap Tempo
Puan mengingatkan bagi pihak-pihak yang keberatan dengan karya jurnalistik Tempo bisa melayangkan aduan ke Dewan Pers.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 Maret 2025
Ketua DPR Minta Aparat Penegak Hukum Usut Tuntas Teror terhadap Tempo
Indonesia
Teror ke Jurnalis Jangan Dibiarkan, Harus Diusut Tuntas
Perlindungan atas praktik kerja pers harus mendapat perlindungan hukum karena sesuai dengan UU Pers
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 24 Maret 2025
Teror ke Jurnalis Jangan Dibiarkan, Harus Diusut Tuntas
Indonesia
Kebebasan Pers Harus Dilindungi, Intimidasi Jurnalis Tak Bisa Ditoleransi
Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin menyatakan dukungannya terhadap langkah Dewan Pers dalam menangani kasus dugaan intimidasi terhadap wartawan Tempo.
Frengky Aruan - Sabtu, 22 Maret 2025
Kebebasan Pers Harus Dilindungi, Intimidasi Jurnalis Tak Bisa Ditoleransi
Dunia
Ogah Ganti Nama Teluk Meksiko Jadi Teluk Amerika, Jurnalis AP Dilarang Liputan di Oval Office
Pelarangan itu terjadi pada Selasa, ketika seorang wartawan AP dilarang menghadiri penandatanganan perintah eksekutif di Oval Office.
Dwi Astarini - Rabu, 12 Februari 2025
Ogah Ganti Nama Teluk Meksiko Jadi Teluk Amerika, Jurnalis AP Dilarang Liputan di Oval Office
Bagikan