Mendikti Saintek: Indonesia Belum Punya Cukup Tempat, Alumni LPDP Tak Perlu Pulang setelah Lulus


Mendikti Saintek Satryo Brodjonegoro melakukan tanya jawab dengan media usai Peresmian Pameran Bulan Bahasa di Kantor Kemendikdasmen. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sais dan Teknologi (Kemendikti Saintek) memberi kelonggaran kepada penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Mendikti Saintek Satryo Brodjonegoro mengatakan, bahwa penerima LPDP tidak harus kembali ke Indonesia setelah lulus. Hal itu lantaran, Indonesia belum dapat menjamin pekerjaan bagi para alumni tersebut.
"Tidak harus, karena kita juga tidak bisa maksa dia pulang. Karena kita belum punya cukup tempat untuk mereka untuk berkarya," ucap Satryo di kantor Kemenko PMK, Jakarta, pada Selasa (5/11) kemarin.
Baca juga:
Maka dari itu pemerintah memperbolehkan alumni LPDP bekerja di luar negeri untuk mengembangkan ilmu dan keahliannya. Yang penting, kata Mentero Satryo mereka cinta Indonesia dan merah putih.
"Kasihan dia nanti. Ilmunya tinggi, di sini tidak ada wadahnya. Lebih baik kamu teruskan ke sana saja. Yang penting merah putih," tuturnya.
Menurutnya, Indonesia saat ini belum memiliki tempat yang dapat menampung para alumni tersebut. Sebab itu, dia pun menyarankan agar mereka dapat berkembang di luar negeri.
Baca juga:
Ia juga menegaskan, tidak ada sanksi bagi para alumni LPDP yang tidak pulang ke Indonesia. Sebab, menurut dia, tidak ada aturan khusus bagi alumni penerima LPDP diwajibkan untuk pulang ke Tanah Air.
"Tidak ada sanksi. Kasihan. Kenapa harus pulang? Kalau kita punya tempat untuk mereka kerja, boleh. Kalau kita tempatnya tidak ada, kasihan dong dia," ucapnya.
Baca juga:
Sikap Alumni Beasiswa LPDP Peduli Demokrasi Kawal Putusan MK
Satryo mengaku tidak memiliki data persis terkait total alumni yang pulang dan berkarya di Indonesia. Ia pun meminta masyarakat tidak menaruh curiga terkait hal tersebut.
Satryo tegaskan, tidak ada rugihnya bagi pemerintah memberikan beasiswa LPDP. Menurutnya ilmu itu penting untuk penerus bangsa Indonesia.
"Positif mikirnya. Jangan curiga saja. Memang menghabiskan duit? Tidak juga. Investasi pendidikan tidak pernah rugi. Jangan dihitung pulang atau tidak, uang kembali berapa, jangan. Dia punya karier, punya prestasi kan. Dia tidak nganggur, dia kerja. Punya pengetahuan penghasilan yang baik. Kenapa tidak?" tutupnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Komisi X DPR Desak Pemerintah Segera Tambah Kuota dan Permudah Prosedur KIP Kuliah

Gubernur Pramono Wacanakan Beri Beasiswa LPDP untuk Mahasiswa Jakarta, Tinggal Tunggu Persetujuan DPRD

Raker Wamendiktisaintek dengan Komisi X DPR Bahas Rencana Kerja Anggaran Kemendikti Saintek Tahun 2026

Magang Berdampak 2025: Terjun Langsung ke Dunia Kerja, Ini Cara Mendaftarnya

Gandeng Guru Besar Universitas Syiah Kuala dan Mentor Elsevier, Ravi Institute Ungkap Strategi Publikasi Bersih Praktik Publisher Predator di Indonesia

Reshuffle Kabinet, Prabowo Dinilai Ingin Kurangi Kegaduhan dan Gimmick Politik

Pengganti Mendikti Satryo Diharap Bisa Terjemahkan Visi Misi Presiden Prabowo

Puan Serahkan ke Prabowo soal Tuntutan ASN Evaluasi Mendikti Satryo

Perselisihan Menteri Satryo dan Pegawai Kemendiktisaintek Berakhir Damai

Didemo Karena Pecat ASN, Sekjen Kemdikti Saintek Singgung soal Dinamika Organisasi
