Menangi Pemilu, Erdogan Klaim Turki Berikan Pelajaran Demokrasi kepada Dunia

Eddy FloEddy Flo - Senin, 25 Juni 2018
Menangi Pemilu, Erdogan Klaim Turki Berikan Pelajaran Demokrasi kepada Dunia

Presiden Turki Tayyip Erdogan, memberikan hak suaranya didampingi kedua cucunya di tempat pemungutan suara di Istanbul, Turki (ANTARA FOTO/REUTERS/Umit Bektas)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Presiden Turki sekaligus pemimpin Partai AKP Recep Tayyip Erdogan berhasil memenangi Pemilu yang berlangsung Minggu (24/6) kemarin.

Dalam pernyataan pertamanya setelah perhitungan resmi, Erdogan menyatakan bahwa negaranya telah memberikan pelajaran demokrasi kepada dunia. Selain itu, orang kuat Turki tersebut mengklaim tingkat partisipasi warga begitu tinggi dalam pemilihan presiden dan parlemen.

"Turki telah memberikan pelajaran berharga kepada dunia dengan tingkat partisipasi pemilu yang hampir 90 persen," kata Erdogan di Istanbul, Senin (25/6) dini hari.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan (Foto: xinhua)

Dia menyerukan kepada semua orang untuk melupakan semua perseteruan saat kampanye untuk fokus pada masa depan negara Turki.

"Bangsa kami telah memberikan amanah kepada saya untuk meneruskan kepresidenan dan wewenang eksekutif," kata Erdogan kepada para wartawan di Istanbul, dengan mengutip hasil sementara yang akan membuat dia menjadi pemimpin Turki pertama yang memperoleh kewenangan besar baru sesuai hasil referendum 2017.

Erdogan juga mengatakan bahwa koalisi antara partai AKP dan partai nasionalis MHP telah berhasil mendapatkan mayoritas kursi di perlamen.

Menurut hasil sementara yang tidak resmi berdasar pada 98,11 persen suara yang masuk, Erdogan mendapatkan 52,52 persen suara.

Sementara itu koalisi AKP dan MHP juga menjadi mayoritas di parlemen dengan total suara sebesar 53,59 persen.

Tayyip Erdogan dan partai penguasa AKP mengaku memenangi pemilihan umum presiden dan parlemen Turki pada Minggu.

Pemimpin Oposisi Turki Muharrem Ince
Muharrem Ince, calon presiden oposisi utama Turki, Republican People's Party (CHP), menyapa pendukungnya dalam sebuah reli pemilihan di Istanbul, Turki (ANTARA FOTO/REUTERS/Osman Orsal)

Meski demikian, partai oposisi mengatakan masih terlalu dini untuk mengakui kekalahan dan berharap suara Erdogan tidak mencapai 50 persen agar terjadi pemungutan suara presiden putaran kedua pada 8 Juli mendatang.

"Rakyat telah mengamanatkan kepada kami untuk meneruskan kepresidenan dan pemerintahan eksekutif," kata Erdogan dalam pidato nasional yang pendek, saat suara masih dihitung.

"Saya berharap tidak ada orang yang menggugat hasil ini dan merusak demokrasi," kata dia.

Erdogan (64), yang merupakan penguasa paling populer dalam sejarah modern Turki, kemudian melambaikan tangannya dari atap sebuah bus di Istanbul di antara para pendukungnya.

Sebagaimana dilansir Antara dari Reuters, Presiden yang terpilih pada pemilu Minggu akan punya kewenangan yang lebih besar sesuai dengan hasil referendum 2017 lalu. Dalam konstitusi yang baru, Erdogan bisa menjadi presiden untuk dua kali masa jabatan sampai 2028.

Para pendukung partai oposisi Turki
Pendukung Muharrem Ince, calon presiden oposisi utama Turki, Republican People's Party (CHP), menghadiri reli pemilihan di Istanbul, Turki (ANTARA FOTO/REUTERS/Osman Orsal)

Sementara itu sekutu koalisi AKP, yaitu kubu nasionalis partai MHP secara mengejutkan berhasil merebut banyak suara sehingga koalisi Erdogan akan memiliki kursi mayoritas di parlemen.

"Ini bisa mempercepat reformasi," kata Wakil Perdana Menteri Turki, Mehmet Simsek, dalam akun Twitternya.

Di sisi lain, rival utama Erdogan, Muharrem Ince dari partai CHP meminta para pengawas pemilu untuk tetap bertahan di tempat pemungutan suara untuk memastikan tidak adanya kecurangan pemilu.

Dengan suara masuk sebesar 99 persen dalam pemilu presiden, Erdogan kini memiliki 52,5 persen suara, jauh meninggalkan Ince yang hanya mendapatkan 31 persen, demikian media setempat melaporkan.

Kelompok oposisi sekarang meragukan akurasi dan kehandalan angka hitung cepat yang disiarkan oleh kantor berita negara Anadolu. Lembaga pers ini adalah satu-satunya penyiar hasil hitungan resmi.

Pihak oposisi dan organisasi sipil telah menempatkan hampir setengah juta pengawas di tempat pemungutan suara. Mereka mengatakan bahwa tudingan kecurangan pada referendum 2017 semakin membuat banyak orang meragukan pemilu pada Minggu.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Sejumlah Lembaga Islam Indonesia Hadiri Konferensi Islam Moderat di Irak

#Recep Tayyip Erdogan #Presiden Turki #Turki
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Dunia
Polisi Turki Tangkap Empat Kartunis Pembuat Gambar Satire Nabi Muhammad yang Picu Protes Besar
Mereka dituduh menggambar dan menyebarkan kartun yang menurut otoritas dan para demonstran merupakan penggambaran Nabi Muhammad dan Nabi Musa.
Dwi Astarini - Rabu, 02 Juli 2025
Polisi Turki Tangkap Empat Kartunis Pembuat Gambar Satire Nabi Muhammad yang Picu Protes Besar
Indonesia
Sapa Mahasiswa Indonesia di Turki, Prabowo Didampingi Erdogan
Erdogan tampak terus di samping Prabowo.
Dwi Astarini - Sabtu, 12 April 2025
Sapa Mahasiswa Indonesia di Turki, Prabowo Didampingi Erdogan
Indonesia
Tiba di Turkiye, Prabowo Disambut Karpet Biru Langit oleh Erdogan
Presiden RI, Prabowo Subianto, tiba di Ankara, Turkiye. Ia disambut karpet biru langit oleh Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan.
Soffi Amira - Kamis, 10 April 2025
Tiba di Turkiye, Prabowo Disambut Karpet Biru Langit oleh Erdogan
Indonesia
Agenda Presiden Prabowo di Türkiye Sebelum Buka Antalya Diplomatic Forum
Pada sela-sela rangkaian ADF tahun ini, menteri luar negeri dari negara-negara Muslim juga dijadwalkan akan berkumpul dan membahas solusi mengakhiri krisis kemanusiaan di Gaza
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 10 April 2025
Agenda Presiden Prabowo di Türkiye Sebelum Buka Antalya Diplomatic Forum
Dunia
Erdogan Sebut Seruan Ocalan Peluang Bersejarah Akhiri PKK, saatnya Hancurkan Teror
Erdogan ingin akhiri PKK.
Ikhsan Aryo Digdo - Sabtu, 01 Maret 2025
Erdogan Sebut Seruan Ocalan Peluang Bersejarah Akhiri PKK, saatnya Hancurkan Teror
Olahraga
Mesut Ozil Putuskan Terjun ke Dunia Politik, Jadi Kader Partai Recep Tayyip Erdogan
Mesut Ozil memutuskan terjun ke dunia politik, setelah pensiun dari sepak bola. Ia menjadi kader partai Erdogan.
Soffi Amira - Selasa, 25 Februari 2025
Mesut Ozil Putuskan Terjun ke Dunia Politik, Jadi Kader Partai Recep Tayyip Erdogan
Indonesia
Erdogan Mulai Pikirkan Bagaimana Menyambut Prabowo di Turkiye April Nanti, Parade Kuda Jadi Solusi?
Nantinya Presiden Prabowo akan diterima terlebih dahulu di Ibu Kota Turkiye yaitu Ankara
Angga Yudha Pratama - Jumat, 14 Februari 2025
Erdogan Mulai Pikirkan Bagaimana Menyambut Prabowo di Turkiye April Nanti, Parade Kuda Jadi Solusi?
Indonesia
KPK Yakin Prabowo Bakal Laporkan Hadiah Mobil Listrik dari Erdogan
KPK yakin jika Prabowo akan melaporkan hadiah mobil listrik yang diberikan Erdogan.
Soffi Amira - Jumat, 14 Februari 2025
KPK Yakin Prabowo Bakal Laporkan Hadiah Mobil Listrik dari Erdogan
Indonesia
Intip Spesifikasi Togg T10X, Mobil Listrik Nasional Turkiye Hadiah Erdogan Buat Prabowo
Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan menghadiahi Presiden Prabowo Subianto mobil listrik Togg T10X.
Wisnu Cipto - Kamis, 13 Februari 2025
Intip Spesifikasi Togg T10X, Mobil Listrik Nasional Turkiye Hadiah Erdogan Buat Prabowo
Indonesia
Pertemuan RI-Turkiye Sepakati Peningkatan Target Perdagangan Tahunan, Capai USD 10 Miliar
Alasan peningkatan target tersebut ialah nilai perdagangan kedua negara yang masih rendah.
Dwi Astarini - Rabu, 12 Februari 2025
Pertemuan RI-Turkiye Sepakati Peningkatan Target Perdagangan Tahunan, Capai USD 10 Miliar
Bagikan