Menang Pilpres Iran Putaran 2, Pezeshkian Banjir Ucapan Selamat dari Pimpinan Asia
Dua warga Iran menunjukan tinta di jarinya usai malakukan Pemilu Presiden di Gedung Diplomatik Iran, Jakarta, Jumat (28/6/2024). ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso
MerahPutih.com - Anggota parlemen senior dari kalangan reformis Masoud Pezeshkian terpilih sebagai presiden baru Republik Islam Iran setelah mengalahkan saingannya dari Partai Konservatif Saeed Jalili.
Pezeshkian dilansir dari Antara, Minggu (7/7), berhasil mengumpulkan 16.384.403 suara dari 30.530.157 suara yang dihitung. Sementara Jalili tertinggal dengan 13.538.179 suara pada pemilihan presiden (pilpres) putaran kedua.
Proses pencoblosan dimulai sejak Jumat (5/7) jam 8 pagi waktu setempat di seluruh negeri. Pemungutan suara sempat diperpanjang tiga kali sebelum mencapai puncaknya pada tengah malam dengan lebih dari 30 juta orang memberikan suara.
Jumlah pemilih pada pemilu putaran kedua tercatat lebih dari 50 persen dari total penduduk, jauh lebih tinggi dibandingkan jumlah pemilih pada putaran pertama sebesar 40 persen dan jumlah pemilih pada pemilu presiden 2021 sebesar 48,8 persen.
Baca juga:
Hari Ini Pilpres Iran Putaran 2, Kandidat Reformis Pezeshkian Diunggulkan Menang
Sejumlah negara Asia telah mengucapkan selamat atas kemenangan Pezeshkian. tercatat, pemimpin Pakistan, Malaysia dan India pada Sabtu menyampaikan ucapan selamat kepada Masoud Pezeshkian atas kemenangannya dalam pemilu mendadak Iran.
Pilpres diadakan setelah terjadinya kecelakaan helikopter pada 19 Mei yang menewaskan antara lain Presiden Iran sebelumnya Ibrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir Abdollahian.
Perdana Menteri (PM) Pakistan Shehbaz Sharif berharap dapat bekerja sama dengan Pezeshkian untuk lebih memperkuat hubungan bilateral dan mendorong perdamaian dan stabilitas regional.
“Sebagai negara bertetangga, Pakistan dan Iran memiliki hubungan yang erat dan bersejarah. Kita harus memastikan masa depan yang cerah bagi kedua bangsa kita melalui kerja sama yang saling menguntungkan,” tulisnya pada X.
Baca juga:
Presiden Iran Ebrahim Raisi Dipastikan Tak Selamat dari Insiden Kecelakaan
PM Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan hasil pemilu mencerminkan semangat demokrasi Iran dan menunjukkan masa depan yang menjanjikan bagi Teheran. Dia juga berharap dapat memperkuat mekanisme bilateral untuk memperdalam dan memperluas kerja sama antara kedua negara.
"Kami ingin memastikan bahwa keadilan dan keamanan pulih, dengan satu atau lain cara. Saya menantikan untuk menyambut Dr Pezeshkian di Malaysia sesegera mungkin," imbuh PM Malaysia itu.
Sementara itu, PM India Narendra Modi mengatakan New Delhi menantikan kerjasama erat dengan presiden baru untuk memperkuat hubungan bilateral yang menguntungkan baik masyarakat maupun negara kedua bangsa.
Tak hanya mereka, Sekretaris Pers Jepang Kitamura Toshihiro mengatakan Tokyo berharap Iran akan memainkan peran penting dalam meredakan ketegangan dan menstabilkan situasi di kawasan Timur Tengah.
Baca juga:
Ahmadinejad Kembali Daftar Pilpres Iran Pasca-Kematian Presiden Raisi
“Jepang akan melanjutkan upaya diplomatik proaktif untuk meredakan ketegangan dan menstabilkan situasi di kawasan Timur Tengah berlandaskan hubungan persahabatan tradisional dengan Iran, sekaligus meningkatkan dialog dengan pemerintahan baru Iran di bawah kepresidenan Pezeshkian," demikian pernyataan ucapan dari pemerintah Jepang itu. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Cuma Bawa 4 Pemain, Iran tak Gentar Bersaing di Asian Cup Woodball Championship 2025
IAEA Sebut Inspektur Nuklir telah Tinggalkan Iran
Presiden Iran Perintahkan Penghentian Kerja Sama dengan Badan Nuklir PBB IAEA, Buka Peluang Pengayaan Uranium ke Tingkat Senjata
Iran Rilis Korban Tewas Perang 12 Hari 935 Orang, Desak AS dan Israel Bayar Kompensasi
Kepala IAEA Sebut Iran Negara Maju, Serangan AS tak Hilangkan Kemampuan Memperkaya Nuklir
Disebut Coba Nego dengan Iran, Presiden AS Donald Trump Bantah Beri Penawaran
Iran Layangkan Surat Panas, Sebut Israel dan AS Terlibat Kejahatan Perang
Khamenei Sebut AS tak Dapat Apa-Apa dari Serangan terhadap Iran, hanya Menderita Kekalahan Telak
Presiden AS Donlad Trump Sebut Pejabat AS dan Iran akan Berdialog Pekan Depan, Harapkan Gencatan Senjata masih Bertahan
Bantah Donald Trump, Laporan Intelijen Ungkap Serangan AS Gagal Hancurkan Situs Nuklir Iran