Memberikan Dukungan Emosional Melalui Upah-Upah Tondi, Tradisi Adat Sumatra Utara

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Jumat, 20 Desember 2024
Memberikan Dukungan Emosional Melalui Upah-Upah Tondi, Tradisi Adat Sumatra Utara

Tradisi Upah-upah Tondi. (Foto: Universitas Muhammadiyah Luwuk Bagai)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Upah-upah Tondi merupakan salah satu adat istiadat yang kerap dilakukan masyarakat Batak Mandailing, sebagai ekspresi kepedulian alias support system.

Kata Upah-upah Tondi diambil dari bahasa Batak memiliki arti yang mendalam. Kata Upah-upah secara bahasa diartikan sebagai pemberian, sedangkan secara istilah ialah ritual dimana individu berkeinginan mendoakan (orang yang diupah-upah) untuk mendapatkan kebaikan.

Sementara kata Tondi berarti semangat, tenaga serta kekuatan yang bersifat psikologis. Tondi adalah kekuatan, semangat jiwa, kukuh, keras, tenaga serta dapat menjaga kehidupan individu agar tetap harmoni.

Upah-upah Tondi bukan hanya sebagai ekspresi mendekatkan dukungan emosional antar keluarga, tapi juga pendekatan spritual bahwa memohon kepada Tuhan agar orang yang diupah-upah diberi rahmat dan ridho dalam menjalankan kehidupan.

Salah satu contoh kapan Upah-upah Tondi dilakukan adalah ketika ada orang ditimpa kecelakaan atau musibah. Masyarakat meyakini ketika musibah itu menimpa seseorang, rohnya terpisah dari tubuhnya (karena syok). Sehingga untuk mengembalikan kesadaran tersebut, roh tersebut perlu dijemput kembali.

Baca juga:

Makna Mendalam dan Sejarah dari Tari Tortor dari Sumatra Utara

Melaksanakan Upah-upah Tondi dilakukan dengan melibatkan salah satu anggota keluarga atau masyarakat untuk memimpin acara.

Pemimpin Upah-upah Tondi mesti menyampaikan kepada orang-orang yang hadir mengenai maksud dan tujuan dilakukannya adat upah-upah Tondi. Selanjutnya tamu-tamu yang datang secara bergantian untuk mengupah-upahi langsung orang yang diupah-upahi.

Ada beberapa benda-benda yang disiap seperti balai sebuah tempat menampung ayam yang sudah dimasak, udang, telur, pulut ketan, merawal (seperti bendera-bendera).

Tak sembarangan, menyusun kelengkapan bahan Upah-upah Tondi ini ada caranya. Pertama, ayam disusun rapat dan rapi, dimaknakan agar individu yang diupah-upah dapat menjaga erat tali persaudaraan antar keluarga maupun masyarakat lainnya.

Sementara Udang, dimaknakan sebagai pedoman atau strategi sedangkan Telur dimaknai sebagai pertangguhan. Telur ini direbus. Kuning telur menandakan seorang pejuang dan putih telur dimaknakan sebagai hati yang bersih dan artinya adalah pejuang yang tangguh dengan hati yang suci atau bersih.

Ada pula pulut ketan dimaknai sebagai perekat atau pengikat. Perekat yang dimaksud adalah aqidah, maksudnya tak melepaskan hidup ini dari meminta bantuan Tuhan Yang Maha Esa. Dan Merawal alias bendera-bendera diartikan sebagai kemenangan.

Baca juga:

Filosofi dan Makna Mendalam Rumah Adat Bolon Asal Sumatra Utara

Seluruh perlengakapan Upah-upah Tondi diletakkan antara orang yang diupah-upahi dan yang mengupah-upahi. Kemudian orang yang mengupah-upah mengatakan “satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, mulak tondi tu badan. Horas dohot torkis mudah-mudahnian markasehatan”. Dilanjutkan dengan kata nasihat atau bimbingan.

Makna filosofis di upacara Tondi ini adalah nilai nasehat, karena mengajak individu yang dinasehati agar menjauhkan dirinya dari bahaya dan membimbingnya kejalan berfaedah yang dapat membahagiakan dirinya.

Selain itu ada nilai spiritual, di mana membangun hubungan dari beragam realitas perasaan dan alam pikiran manusia.

Adapula nilai doa, karena selama upacara permohonan kepada Tuhan terus diucapkan. Sebagai bentuk komunikasi antara hamba dengan Tuhan dan dijadikan dorongan bagi individu yang berdoa agar dapat mengatasi segala problematika hidup.

Tentunya sarat nilai sosial. Jika Upah-upah Tondi dilakukan siapapun orang yang berada si kampung tersebut akan datang menjenguk dan mendoakan. Mempersiapkan upacara, semua masyarakat terlibat meringankan beban tuan rumah yang terkena musibah. (Tka)

#Sumatra Utara #Batak #Masyarakat Adat #Tradisi Batak
Bagikan
Ditulis Oleh

Tika Ayu

Berita Terkait

Indonesia
Hakim Tipikor Minta Bobby Nasution Jadi Saksi, Eks Penyidik KPK: Momentum Bongkar Aktor Intelektual
Bobby Nasution diminta jadi saksi kasus korupsi infrastruktur Sumut, terobosan hakim tuai dukungan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 26 September 2025
Hakim Tipikor Minta Bobby Nasution Jadi Saksi, Eks Penyidik KPK: Momentum Bongkar Aktor Intelektual
Indonesia
Politik Nasional Kisruh, Mantan Anggota Kelompok Jamaah Islamiyah Ngaku Malah makin Pro-NKRI, Rasakan ‘Sentuhan’ Kebaikan
Cinta tanah air merupakan bagian dari ajaran yang disampaikan Nabi Muhammad SAW.
Dwi Astarini - Minggu, 31 Agustus 2025
Politik Nasional Kisruh, Mantan Anggota Kelompok Jamaah Islamiyah Ngaku Malah makin Pro-NKRI, Rasakan ‘Sentuhan’ Kebaikan
Indonesia
KPK Sebut Rektor USU Masuk Lingkaran Bobby Nasution dan Tersangka Topan
Prof. Muryanto Amin merupakan bagian dari circle Gubernur Sumut Bobby Nasution dan tersangka TOP.
Wisnu Cipto - Selasa, 26 Agustus 2025
KPK Sebut Rektor USU Masuk Lingkaran Bobby Nasution dan Tersangka Topan
Indonesia
Wakil Ketua Baleg DPR Sebut RUU Masyarakat Hukum Adat Jadi Agenda Legislasi Prioritas PKB
Rancangan peraturan itu disusun untuk melindungi masyarakat adat dari marginalisasi, diskriminasi, serta kriminalisasi.
Dwi Astarini - Jumat, 11 Juli 2025
Wakil Ketua Baleg DPR Sebut RUU Masyarakat Hukum Adat Jadi Agenda Legislasi Prioritas PKB
Indonesia
KPK Didesak Usut Dugaan Aliran Dana Korupsi PUPR Sumut ke Bobby Nasution
Pemeriksaan terhadap Bobby Nasution sebagai saksi diperlukan guna menelusuri keterlibatan pihak-pihak lain.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 01 Juli 2025
KPK Didesak Usut Dugaan Aliran Dana Korupsi PUPR Sumut ke Bobby Nasution
Indonesia
OTT di Mandailing Natal, KPK Temukan 2 Klaster Penerimaan Kasus Korupsi Proyek Jalan
OTT kasus proyek di PUPR Provinsi Sumut dan proyek di Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah 1 Sumut.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 28 Juni 2025
OTT di Mandailing Natal, KPK Temukan 2 Klaster Penerimaan Kasus Korupsi Proyek Jalan
Indonesia
Kemendagri Tepis Rumor Gubernur Sumut Bobby Ingin Ambil Alih 4 Pulau Aceh
"Prosesnya sebelum Pak Bobby jadi gubernur," kata Wamendagri Bima Arya.
Wisnu Cipto - Rabu, 18 Juni 2025
Kemendagri Tepis Rumor Gubernur Sumut Bobby Ingin Ambil Alih 4 Pulau Aceh
Indonesia
Pengembalian 4 Pulau ke Aceh Demi Stabilitas, Presiden Serius Tegakkan Kepastian Hukum Wilayah.
Keputusan tersebut diambil setelah mempertimbangkan beberapa aspek, termasuk sejarah dari empat pulau dan dinamika sosial di masyarakat yang telah ada sejak lama.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 18 Juni 2025
Pengembalian 4 Pulau ke Aceh Demi Stabilitas, Presiden Serius Tegakkan Kepastian Hukum Wilayah.
Indonesia
4 Pulau Milik Aceh Dikembalikan dari Sumut, Gubernur Mualem yakin Tak Ada yang Dirugikan
Gubernur Aceh sebut yang paling penting adalah kedamaian antar kedua wilayah dan tetap terjaganya kesatuan dan persatuan di NKRI.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 17 Juni 2025
4 Pulau Milik Aceh Dikembalikan dari Sumut, Gubernur Mualem yakin Tak Ada yang Dirugikan
Indonesia
Sengketa Selesai, Prabowo Kembalikan 4 Pulau yang Baru ‘Direbut’ Sumut ke Aceh
Presiden Prabowo Subianto memutuskan 4 pulau itu sah milik Pemprov Aceh.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 17 Juni 2025
Sengketa Selesai, Prabowo Kembalikan 4 Pulau yang Baru ‘Direbut’ Sumut ke Aceh
Bagikan