Hindari Eksploitasi, Robot Lumba-Lumba akan Hibur Manusia

Leonard Leonard - Jumat, 10 Juli 2020
Hindari Eksploitasi, Robot Lumba-Lumba akan Hibur Manusia

Langkah awal dalam mengakhiri eksploitasi yang kejam. (Foto: Unsplash/Rudney Uezu)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PENGALAMAN berenang bersama mamalia laut lumba-lumba akan segera sangat berbeda di masa depan. Kelompok hak asasi hewan berharap mereka telah menemukan alternatif yang inovatif untuk melindungi mamalia ini.

Para pegiat mengatakan pengalaman wisata berenang bersama lumba-lumba sangat populer. Namun sayang, itu menghancurkan kehidupan mamalia air yang lucu ini. Tidak jarang anak lumba-lumba disingkirkan dari sang induk hanya untuk menghibur para pelancong.

Baca juga:

Robot Kungkang Sang Penyelamat Spesies yang Terancam Punah

1
Solusi yang jauh lebih baik untuk mendapatkan pengalaman bersama mamalia. (Foto: youtube)

Melansir laman Mirror, untuk solusi atas masalah itu, sebuah lumba-lumba robot jenis pertama telah dirancang. Para penyayang binatang mengatakan robot ini merupakan solusi yang jauh lebih baik untuk mendapatkan pengalaman berenang bersama lumba-lumba.

Ide inovatif ini merupakan gagasan Roger Holzberg dan Walt Conti dari Edge Innovations. Itu merupakan organisasi manajemen konstruksi yang berbasis di San Francisco. Mereka mengklaim lumba-lumba elektronik ciptaan mereka mengambil konsep hiper-realistis. Lumba-lumba dapat dengan sempurna meniru pengalaman berenang layaknya mamalia asli.

Kelompok hak-hak satwa, People for the Ethical Treatment of Animals (PETA), menyetujui ide itu. Selama ini, mereka mengecap pengalaman berenang bersama lumba-lumba sebagai sebuah kekejaman dan eksploitasi hewan.

Baca juga:

'Mata-Mata' Berwujud Bayi Gorila Imut

2
Dapat meniru pengalaman berenang layaknya mamalia asli. (Foto: peta)

Aktivis mengatakan dikurung di dalam tempat penampungan akan membuat lumba-lumba stres. Hal itu sering menyebabkan kematian dini. Mereka menyerukan pengakhiran pemeliharaan lumba-lumba untuk tujuan hiburan.

Para pemimpin di kelompok hak-hak satwa mengatakan mereka optimistis mamalia elektronik ini bisa jadi langkah awal yang luar biasa dalam mengakhiri praktik kejam. Robot lumba-lumba mampu bergerak di bawah air dan bermain-main, naik ke permukaan air seperti rekan-rekan mamalia sungguhan mereka. “Desainer visioner ini telah memberikan fitur keamanan bagi lumba-lumba sensitif yang telah dieksploitasi melalui kegiatan 'berenang dan bertemu bersama lumba-lumba' dan taman laut kuno, " kata Wakil Presiden Eksekutif PETA Tracey Reinman,

Ia mengatakan PETA sangat menghargai inovasi karena menciptakan arus lewat penemuan teknologi tinggi. Hal itu memungkinkan orang mendekati lumba-lumba tanpa membahayakan mereka. Dalam sebuah pernyataan, PETA menjabarkan pelarangan orang untuk berenang dengan lumba-lumba. (lgi)

Baca juga:

Robot Anjing Si Penjaga Jarak Sosial Asal Singapura

#Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Berita Terkait

Fun
Water Turbine Project: Inisiatif Pendidikan Seni Museum MACAN untuk Isu Air dan Lingkungan
Museum MACAN meluncurkan Water Turbine Project, program pendidikan seni kolaborasi dengan Grundfos Indonesia. Angkat isu air, lingkungan, dan keberlanjutan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 Desember 2025
Water Turbine Project: Inisiatif Pendidikan Seni Museum MACAN untuk Isu Air dan Lingkungan
Lifestyle
Ribuan Jejak Kaki Dinosaurus Ditemukan di Pegunungan Italia, Polanya Rapi bahkan Membentuk Pertahanan
Jejak-jejak yang sebagian berdiameter hingga 40 sentimeter itu tersusun sejajar dalam barisan paralel.
Dwi Astarini - Rabu, 17 Desember 2025
Ribuan Jejak Kaki Dinosaurus Ditemukan di Pegunungan Italia, Polanya Rapi bahkan Membentuk Pertahanan
Indonesia
Temui Jokowi di Solo, Dato Tahir Bocorkan Tanggal Peresmian Museum Sains dan Teknologi
Founder dan Chairman Mayapada Group, Dato Sri Tahir, menemui Jokowi di Solo. Ia mengatakan, Museum Sains dan Teknologi diresmikan Maret 2026.
Soffi Amira - Jumat, 12 Desember 2025
Temui Jokowi di Solo, Dato Tahir Bocorkan Tanggal Peresmian Museum Sains dan Teknologi
ShowBiz
Studi Terbaru Ungkap Popularitas Berpotensi Turunkan Harapan Hidup Musisi, Gaya Hidup dan Kesibukan Tur Jadi Faktornya
Studi yang dipublikasikan di Journal of Epidemiology & Community Health ini menyebut popularitas mempersingkat usia hingga 4,6 tahun.
Dwi Astarini - Jumat, 28 November 2025
 Studi Terbaru Ungkap Popularitas Berpotensi Turunkan Harapan Hidup Musisi, Gaya Hidup dan Kesibukan Tur Jadi Faktornya
Indonesia
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Brasil dan Indonesia sepakat bekerja sama di bidang ekonomi dan sains. Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, berharap kerja sama ini bisa menguntungkan dua negara.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Dunia
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Penemuan mereka berpotensi mengatasi beberapa masalah terbesar di planet ini, termasuk menangkap karbon dioksida untuk membantu mengatasi perubahan iklim dan mengurangi polusi plastik melalui pendekatan kimia.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
 Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Dunia
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Membuka jalan bagi lahirnya generasi baru komputer superkuat.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Bagikan