Wisata Indonesia

Melacak Peradaban Masyarakat Minangkabau Tempo Dulu

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Sabtu, 12 Januari 2019
Melacak Peradaban Masyarakat Minangkabau Tempo Dulu

Rumah Gadang di tepi sawah. (Foto: instagram@ianpiliang)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

"DARI mano asa titiak palito, di baliak telong nan batali, dari mano asa niniak moyang kito, dari lereang Gunuang Marapi." Begitilah bunyi pantun Minangkabau yang menceritakan asal nenek moyang suku tersebut dari lereng gunung merapi.

Daerah itu terletak di arah tenggara Gunung Marapi, Sumatera Barat, perkampungan Pariangan yang elok membentang menebarkan pesona alamnya. Nagari yang berada di wilayah Kabupaten Tanah Datar itu dikenal dengan sebutan Nagari Tuo.

1. Sejarah asal mula orang Minangkabau dalam Tambo

Foto Gunung Merapi tempat awalnya masyarakat Minangkabau. (Instagram/@rian_erisman)
Foto Gunung Merapi tempat awalnya masyarakat Minangkabau. (Foto: instagram@rian_erisman)

Dalam Tambo, cerita rakyat dalam tradisi lisan masyarakat Minangkabau, Pariangan merupakan daerah pertama yang menjadi permukiman masyarakat Minangkabau pada masa lampau. Dan urang awak zaman dulu juga diceritakan keturunan Iskandar Zulkarnain.

Zulkarnain memiliki tiga anak yaitu Sultan Suri Maharajo Dirajo, Sultan Maharajo Alif, dan Sultan Maharajo Depang.

Ketiganya kemudian berpisah, dan Sultan Suri Maharajo Dirajo bersama pengikutnya yang pada akhirnya berlayar hingga daerah Gunung Marapi, tempat mereka pertama kali bermukim di cikal bakal Nagari Pariangan.

2. Mempelajari Asal Masyarakat Minangkabau dari Petunjuk Arkeologis

Survei lokasi penelitian arkeologi di Pariangan. (Instagram/@bpcb_sumbar)
Survei lokasi penelitian arkeologi di Pariangan. (Foto: instagram@bpcb_sumbar)

Lain dengan versi tambo, peninggalan arkeologis di Pariangan menunjukkan daerah tersebut sudah mulai eksis sejak zaman Hindu-Buddha, sebelum Islam masuk.

Arkeolog dari Balai Arkeologi Sumatera Utara Taufiqurrahman Setiawan mengatakan daerah Pariangan menyimpan peninggalan sejarah dari zaman pra-Islam, termasuk di antaranya Prasasti Pariangan yang berada di daerah Biaro, tidak jauh dari Masjid Ishlah di Pariangan.

Bersama beberapa peneliti, Taufiq berada di Pariangan untuk menindaklanjuti laporan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumatera Barat mengenai temuan bata yang diduga bagian dari bangunan tempat pemujaan di Biaro, yang menurut kajian toponimi namanya berasal dari kata biara atau wihara.

Setelah melakukan penggalian pada 11-18 September, para peneliti menemukan beberapa pecahan bata dan gerabah yang kemudian disimpan dalam dua kotak. Namun temuan itu belum bisa menjadi titik awal untuk melakukan penggalian lebih lanjut.

#Minangkabau #Bahasa Minang #Sumatera Barat
Bagikan
Ditulis Oleh

Zaimul Haq Elfan Habib

Low Profile

Berita Terkait

Indonesia
Sungai di Agam Sumbar Meluap Lagi, Jembatan Darurat Buatan TNI-Polri Hanyut
Jembatan darurat itu hanyut terbawa arus akibat hujan deras yang berlangsung sekitar satu jam membuat air sungai langsung membesar.
Wisnu Cipto - Sabtu, 06 Desember 2025
Sungai di Agam Sumbar Meluap Lagi, Jembatan Darurat Buatan TNI-Polri Hanyut
Indonesia
Gunung Marapi Sumbar Erupsi, Kabupaten Agam Terdampak Abu Vulkanis
Kecamatan Baso dan Kecamatan Canduang di Kabupaten Agam menjadi dua daerah yang terpapar kabut abu vulkanis ini.
Dwi Astarini - Selasa, 02 Desember 2025
Gunung Marapi Sumbar Erupsi, Kabupaten Agam Terdampak Abu Vulkanis
Indonesia
Waspadai Ancaman Banjir Rob Pesisir Sumbar 3-7 Desember
BMKG mengimbau masyarakat di tepi pantai atau wilayah pesisir Sumbar dan Mentawai agar tetap waspada
Wisnu Cipto - Selasa, 02 Desember 2025
 Waspadai Ancaman Banjir Rob Pesisir Sumbar 3-7 Desember
Indonesia
Gubernur Sumbar Instruksikan Manfaatkan Kunjungan Pejabat Pusat untuk Korban Banjir
Gubernur menyebutkan sejak Jumat (28/11), sejumlah pejabat pusat telah mulai berdatangan ke Sumbar untuk melihat langsung dampak bencana.
Wisnu Cipto - Senin, 01 Desember 2025
Gubernur Sumbar Instruksikan Manfaatkan Kunjungan Pejabat Pusat untuk Korban Banjir
Indonesia
Sumatra Barat Berangsur Pulih dari Bencana Banjir dan Longsor
Perkembangan kondisi baik di Sumbar semakin didukung dengan cuaca yang tak lagi hujan hasil operasi modifikasi cuaca (OMC).
Dwi Astarini - Senin, 01 Desember 2025
Sumatra Barat Berangsur Pulih dari Bencana Banjir dan Longsor
Indonesia
23 Orang Tewas 3.900 KK Mengungsi di Sumbar, Daerah Terparah Padang dan Solok
Kepala BNPB Suharyanto menjelaskan dibandingkan provinsi Sumut dan Aceh yang juga terdampak, skala bencana di Sumbar relatif lebih ringan
Wisnu Cipto - Jumat, 28 November 2025
23 Orang Tewas 3.900 KK Mengungsi di Sumbar, Daerah Terparah Padang dan Solok
Indonesia
Cuaca Ekstrem dan Bibit Siklon 95B Picu Banjir-Longsor di Sumbar, 13 Daerah Terdampak
Bibit siklon tropis 95B memicu hujan lebat di Sumbar. BMKG memperingatkan potensi cuaca ekstrem, Pemprov Sumbar menetapkan status tanggap darurat 14 hari.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 27 November 2025
Cuaca Ekstrem dan Bibit Siklon 95B Picu Banjir-Longsor di Sumbar, 13 Daerah Terdampak
Indonesia
Banjir Memutus Lalu Lintas Jalan Nasional di Pasaman Barat, Ratusan Kendaraan Terjebak Lebih dari 12 Jam
Lalu lintas di jalan nasional yang menghubungkan Pasaman Barat bagian selatan ke bagian utara di Aia Gadang Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat putus total.
Frengky Aruan - Kamis, 27 November 2025
Banjir Memutus Lalu Lintas Jalan Nasional di Pasaman Barat, Ratusan Kendaraan Terjebak Lebih dari 12 Jam
Indonesia
Bocah Tewas Tertimbun Longsor di Pasaman Barat Sumbar, Alat Berat Diterjunkan
Warga sekitar sempat melakukan pencarian secara manual tetapi gagal menembus reruntuhan longsor.
Wisnu Cipto - Rabu, 26 November 2025
Bocah Tewas Tertimbun Longsor di Pasaman Barat Sumbar, Alat Berat Diterjunkan
Indonesia
Bahaya, Kemiringan Lereng Ngarai Sianok 60% Lebih Masuk Zona Waspada
Puluhan warga terpaksa mengungsi akibat adanya laporan aktivitas tanah bergerak dan longsoran di bibir Ngarai Sianok, Bukittingi, Sumbar.
Wisnu Cipto - Selasa, 25 November 2025
Bahaya, Kemiringan Lereng Ngarai Sianok 60% Lebih Masuk Zona Waspada
Bagikan