Megawati Ungkap Perjuangannya Bangun BMKG, Ternyata Berawal dari Gus Dur


Penganugerahan Tokoh Pelopor Penguatan dan Modernisasi BMKG. (Foto: MP/Kanugrahan)
MerahPutih.com - Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri menerima anugerah kehormatan Tokoh Pelopor Penguatan dan Modernisasi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika untuk Kemanusiaan dan Lingkungan.
Anugerah itu diserahkan di dalam upacara yang dilaksanakan di kantor Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (25/11) sore. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyerahkan secara langsung anugerah itu.
Baca Juga:
Megawati mengenang, keputusan memodernisasi BMKG memang dikeluarkan saat dirinya menjabat presiden. Namun, penugasan awalnya adalah justru dari Gus Dur.

"Saya agak bernostalgia. Tadi dikatakan memang keputusannya dibuat saya sebagai presiden. Namun penugasannya ketika saya menjadi wapres. Jadi penugasan oleh Presiden Gus Dur," kata Megawati saat menyampaikan pidatonya.
Diingatnya, saat itu Indonesia mengalami keprihatinan mendalam akibat resesi dunia 1997. Saat itu, negara betul-betul tidak memiliki uang dan harus mengurusi ratusan perusahaan kolaps dan macet lewat BPPN.
Megawati mengaku dirinya tak terlalu suka mendapat penugasan yang begitu berat oleh Gus Dur. Selain soal menangani bencana, dirinya juga harus menangani berbagai konflik horizontal yang terjadi. Untungnya, dalam menghadapi tugas berat itu, ada sosok Bambang Kesowo di Kementerian Sekretariat Negara.
Dari Bambang Megawati diajak memasuki dunia tersebut hingga mengetahui bahwa BMKG saat itu hanyalah sub bidang di dalam struktur Departemen Perhubungan. Megawati pun langsung menyadari, menangani berbagai bencana takkan mungkin mantap bila struktur itu dipertahankan.
Megawati lalu langsung menghadap ke Gus Dur untuk menyampaikan hal itu. "Saya bilang. Kalau berdua saya omongnya akrab. 'Mas, saya tak terima tugas ini kalau tak bisa diubah (struktur, red) ini," jelas Megawati.
Baca Juga:
Kepada Gus Dur, Megawati mengatakan badan yang baru harus dibangun dan harus berada langsung di bawah presiden ketika melaksanakan tugasnya. Gus Dur langsung menyetujui semua yang disampaikan Megawati.
"Itulah awal mulanya saya membangun BMKG," katanya.

Dan perjalanan modernisasi BMKG itu sebenarnya tak mudah. Berbagai hambatan dirasakan, khususnya menyangkut pendanaan. Untungnya, menurut Megawati, Gus Dur selalu memberikan dukungan.
Megawati mengingat momen ketika dirinya ikut turun ke lapangan. Saat itu di Bengkulu, ia diminta kembali karena gempa kemungkinan akan terjadi. Mengetahui itu, Megawati sebagai wakil presiden justru menolaknya.
"Saya bilang tak boleh. Jadi saya ikut membantu mengeluarkan orang keluar rumah sakit. Ternyata gempanya betul. Saya waktu itu bawa orang transfusi, saya sama dia seperti dansa karena bergoyang-goyang," kata Megawati sambil menirukan tubuh yang bergoyang akibat gempa. (Knu)
Baca Juga:
Nanti, Haul Gus Dur Akan Diperingati Berdasarkan Hitungan Hijriyah
Bagikan
Berita Terkait
Akar Masalah Demo Panjang Versi Jaringan Gusdurian, Tekanan Ekonomi Kian Nyata Dialami Warga

Megawati Tak Hadiri Upacara HUT ke-80 RI di Istana Negara, Rudy Pastikan Hubungan Beliau dengan Prabowo Baik-Baik Saja

Tepis Rumor Hubungan Retak karena tak Datang ke HUT ke-80 RI, PDIP Ibaratkan Megawati dan Prabowo Kakak Beradik

Hasto Tegaskan Prabowo Masih Percaya Ke Megawati

Megawati Pilih Rayakan HUT RI di Sekolah Partai, Tegaskan Tradisi PDIP Tak Tergantikan

Jadi Sekjen PDIP Lagi, Hasto Tegaskan Bakal Selalu Loyal ke Megawati

Presiden RI ke-5 Megawati Pilih Rayakan Hari Kemerdekaan di Sekolah Partai, Jadi Inspektur Upacara

Panas Dingin Hubungan Megawati-Prabowo Akhirnya Terjawab! Puan Beberkan Alasan Ketum PDIP Tak Hadiri Sidang Tahunan MPR

Prabowo Kasih Pujian dari Soekarno hingga Jokowi, Berhasil Jaga Keutuhan NKRI hingga Selamatkan Indonesia dari Krisis

Megawati Tidak Hadir di Sidang Tahunan MPR, Puan Sebut Dirinya Mewakili Ketum PDIP
