Maulid Nabi Momentum Perbaikan Akhlak Berbangsa dan Beragama

Andika PratamaAndika Pratama - Jumat, 01 Desember 2017
Maulid Nabi Momentum Perbaikan Akhlak Berbangsa dan Beragama

Presiden Joko Widodo (keempat kiri) didampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (ketiga kiri) berfoto bersama dengan para peserta dalam Silaturahmi Forum Kerukunan Umat Beragama di Istana Negara.

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 2017 merupakan momentum yang paling tepat bagi umat Islam di Indonesia untuk memperbaiki akhlak dalam kehiduoan berbangsa dan bernegara.

Sosiolog dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara Dr Ansari Yamamah, mengatakan esuai dengan "hadits" yang diajarkan, salah satu tujuan utama kehadiran Nabi Muhammad SAW adalah memperbaiki akhlak manusia.

Karena itu, sangat wajar jika perayaan Maulid yang merupakan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW tersebut dijadikan momentum dalam memperbaiki akhlak berbangsa dan beragama.

Belakangan ini, ada fenomena negatif yang berkembang di tengah-tengah masyarakat dengan adanya perilaku saling menghujat antara satu dengan lainnya.

Bahkan tidak jarang, muncul indikasi saling fitnah meski faktor yang dibahas tidak terlalu substansi dan memiliki tingkat relativitas yang tinggi.

Untuk itu, umat Islam di Indoneisa perlu meneladani sikap dan kebijakan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW yang selalu mempraktikkan perilaku saling menghormati dalam kehidupan berbangsa.

Hal itu dapat dilihat dari sejarah ketika Nabi Muhammad SAW membuat perjanjian "Hudaibiyah" yang berisi ketentuan untuk saling menghormati dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Meski berbeda suku dan agama, tetapi tercipta sikap saling menghormati antara satu kelompok dengan kelompok lainnya," kata Ansari seperti dilansir Antara, Jumat (1/12).

Kemudian, kata Ansari, Maulid Nabi Muhammad SAW juga momentum perbaikan akhlak dalam beragama dengan mematuhi rambu-rambu dalam agama.

Umat Islam di Indonesia diharapkan mampu menerapkan dan membuktikan ruh ajaran Islam yakni "rohmatan lil 'alamin" (membawa rahmat bagi seluruh alam).

Umat Islam di Indonesia harus mampu memberikan keteduhan dalam beragama sebagaimana yang ditunjukkan Nabi Muhammad SAW.

Alumni Leiden University Belanda menilai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tidak akan memberikan makna jika tidak disertai dengan berbagai perbaikan, terutama dalam akhlak.

"Jika tidak disertai perbaikan, maka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW hanya terjebak dalam rutinitas belaka," ujar Ansari Yamamah.

#Kerukunan Umat Beragama
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Polri Harus Menjadi Sahabat Umat Beragama, Tanda Negara Hadir Melalui Sentuhan Kemanusiaan
Polri bukan hanya menjadi penjaga keamanan, namun juga sahabat umat dalam keseharian.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 14 Juli 2025
Polri Harus Menjadi Sahabat Umat Beragama, Tanda Negara Hadir Melalui Sentuhan Kemanusiaan
Indonesia
Pembubaran Retret Pelajar Kristen di Sukabumi Cederai Pancasila, DPR Desak Semua Pelaku Ditangkap
Warga yang melakukan pembubaran beralasan rumah itu dijadikan tempat ibadah tanpa izin.
Wisnu Cipto - Selasa, 01 Juli 2025
Pembubaran Retret Pelajar Kristen di Sukabumi Cederai Pancasila, DPR Desak Semua Pelaku Ditangkap
Indonesia
Pramono Tegaskan Jakarta Inklusif bagi Semua Umat
Jakarta sebagai kota majemuk, baik dari segi identitas, suku, maupun budaya, sudah sepantasnya bersama-sama menciptakan suasana yang mendukung keberagaman antarumat beragama.
Dwi Astarini - Minggu, 04 Mei 2025
Pramono Tegaskan Jakarta Inklusif bagi Semua Umat
Indonesia
Paus Fransiskus Teken Deklarasi Istiqlal Bersama para Tokoh Agama, ini 4 Poinnya
Deklarasi Bersama ini dilatari adanya krisis global.
Dwi Astarini - Kamis, 05 September 2024
Paus Fransiskus Teken Deklarasi Istiqlal Bersama para Tokoh Agama, ini 4 Poinnya
Indonesia
Kunjungan Paus ke Indonesia, DPR Sebut sebagai Bukti Indonesia Tempat Terbaik Toleransi Beragama
Kunjungan Paus Fransiskus mencerminkan Indonesia sebagai tempat yang harmonis antarumat beragama.
Dwi Astarini - Rabu, 04 September 2024
Kunjungan Paus ke Indonesia, DPR Sebut sebagai Bukti Indonesia Tempat Terbaik Toleransi Beragama
Bagikan