Masyarakat Tionghoa Peduli Bandung Bagikan Ribuan Paket Sembako


Penyerahan bantuan dari Masyarakat Tionghoa Peduli kepada Wali Kota Bandung Oded M Danial. (Foto: MP/Humas Pemkot Bandung)
MerahPutih.com - Masyarakat Tionghoa Peduli memberikan bantuan 2.000 paket sembako yang akan disalurkan melalui Pemerintah Kota Bandung.
Pemberian bantuan tersebut sebagai wujud kepedulian terhadap warga Kota Bandung yang terdampak pandemi COVID-19,
Secara simbolis, penyerahan bantuan dilakukan di GOR Padjajaran Kota Bandung, dari Masyarakat Tionghoa Peduli kepada Wali Kota Bandung Oded M Danial. Bantuan lalu diserahkan secara simbolis kepada warga yang terdampak, Rabu (18/8).
Baca Juga:
Warga Bandung Diingatkan Belum Merdeka dari COVID-19, Prokes Tetap Harus Ketat
Tak hanya sembako, Masyarakat Tionghoa Peduli juga menyerahkan bantuan berupa kursi roda. Secara simbolis bantuan diserahkan kepada Komunitas Difabel Tanpa Batas oleh Siti Muntamah, istri Wali Kota Bandung yang merupakan Ketua RBM Kota Bandung.
Koordinator baksos Masyarakat Tionghoa Peduli Djoni Toat mengaku akan terus menyalurkan bantuan kepada masyarakat.
"Selama kita masih mampu dan masih bisa kita akan terus membuat seperti ini. Karena kebetulan dari Masyarakat Tionghoa Peduli yang terdiri dari beberapa yayasan ini punya kepedulian, terutama untuk masyarakat Kota Bandung dan kita mendukung segala kebijakan dari Pak Wali Kota Bandung," katanya.
Ia mengungkapkan, sejak pandemi pihaknya telah lebih dari 800 kali melakukan kegiatan baksos.
“Dan bantuannya tidak hanya berupa sembako, kita berikan berupa masker, vitamin, APD kepada ASN, Polri, TNI (yang bertugas dalam pencegahan COVID-19)," ucapnya.

Wali Kota Bandung Oded M Danial mengapresiasi dan bersyukur atas kepedulian dari Masyarakat Tionghoa Peduli yang bisa dikatakan memiliki rezeki lebih, bisa memperhatikan warga yang membutuhkan.
"Saya berharap ini terus dikembangkan, karena pada kata 'kepedulian' dan 'kebersamaan', insyaallah pembangunan kesejahteraan warga Kota Bandung ini bisa signifikan terbantu," ucapnya usai simbolis penyerahan bantuan.
"Ketika ada masyarakat Mang Oded yang punya kelebihan rezeki dan punya kepedulian, serta kebersamaan kepada masyarakat yang membutuhkan," lanjutnya.
Baca Juga:
Ia menyampaikan, saat ini bantuan bagi masyarakat yang terdampak terbagi ke dalam warga yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan non-DTKS atau yang tidak termasuk dalam DTKS.
"Mereka (yang terdaftar di DTKS) bisa setiap bulan mendapatkan. Ada juga yang non-DTKS, maka itu biasanya kita berikan melalui APBD Kota Bandung. Contohnya, ketika kemarin PPKM Darurat, kita langsung mengeluarkan dari anggaran APBD sebesar Rp 30 miliar untuk 60.000 KK atau KPM yang non-DTKS," ungkapnya.
Selain dari APBD tersebut, Oded pun mengaku terus mengetuk, menghubungi, dan bersilaturahmi kepada para pengusaha, khusunya mereka yang memiliki rezeki lebih untuk menyalurkan kepeduliannya, seperti yang dilakukan Masyarakat Tionghoa Peduli.
"Makanya ada Bandung Berbagi, ada pembagian yang langsung seperti ini. Untuk Bandung Berbagi sekarang ada 18 kecamatan yang melaksanakan, itu luar biasa. Inilah yang sedang Mang Oded bangun, kepedulian dan kebersamaan di Kota Bandung," imbuh Oded. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Agar Tak Terjadi Ledakan Kasus Lagi, Warga Bandung Diminta Disiplin Prokes
Bagikan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
