Masuki Usia Ke-13, Borobudur Writers and Cultural Festival akan Digelar di Luar Pulau Jawa
BWCF 2024 mengangkat situs sejarah di Muarajambi. (foto: dok/BWCF)
MerahPutih.com - Setelah dua tahun berturut-turut Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF) dalam festival mengangkat soal arkeologi Jawa dan Bali yaitu tema arca Durga dan arca Ganesha.
Maka pada 2024 ini secara spesial BWCF ingin mengangkat khazanah percandian, arca-arca, prasasti, keramik-keramik, dan pelabuhan-pelabuhan kuno di Sumatra. BWCF 2024 akan digelar di kawasan Cagar Budaya Nasional Muarajambi dan Kota Jambi pada 19-23 November 2024.
“Pilihan topik Sumatra ini dikarenakan BWCF 2024 juga ingin menyambut kebijakan pemerintah melakukan revitalisasi terhadap Kawasan Cagar Budaya Nasional Murajambi,” ucap Kurator BWCF Seno Joko Suyono dalam keterangan resminya.
Baca juga:
Perhelatan BWCF 2024 seluruhnya akan diadakan di sekitar situs Muarajambi dan Kota Jambi (Malam Pembukaan Festival). Progam- progam BWCF 2024 akan terdiri dari Pidato Kebudayaan, Simposium, Ceramah Umum (Lectures), Diskusi Sastra, Dialog Sastra, Launching Buku, Podium Sastra, Seni Perertunjukan
Adapun, selama tiga tahun terakhir para arkeolog Indonesia melakukan pemugaran terhadap beberapa candi di Murajambi. Sebuah museum baru juga akan didirikan di Muarajambi.
BWCF ingin membaca ulang secara utuh situs Muarajambi dan juga arkeologi Sumatra. BWCF juga ingin membantu pemerintah meningkatkan daya tarik Muarajambi sebagai wisata heritage dan wisata pemikiran Buddhisme internasional yang mendorong perekonomian daerah.
Baca juga:
Jalan Kaki dari Thailand, Bhikkhu Thudong Jalani Rangkaian Waisak di Candi Borobudur
Perhelatan BWCF ini juga diinginkan sebagai tribut untuk mengenang kajian-kajian mengenai arkeologi Sumatra yang dilakukan Ibu Satyawati Suleiman (1920-1988) almarhum.
Ia adalah arkeolog perempuan pertama Indonesia yang melakukan pernelitian terhadap artefak- artefak percandian Sumatra. Ia bisa disebut arkeolog Indonesia pelopor untuk melakukan studi di Sumatra. juga pernah menjadi atase kebudayaan di India. (Far)
Bagikan
Berita Terkait
Menenun Cerita Lintas Budaya: Kolaborasi Artistik Raja Rani dan Linying
IdeaFest 2025 Angkat Tema '(Cult)ivate the Culture', Ajak Kreator Indonesia Menghidupkan Budaya Lewat Inovasi
Resmi Ditutup, ini 5 Galeri di Art Jakarta 2025 yang Menarik Perhatian Pengunjung
Dari Paris ke Bali, Pameran ‘Light and Shadow Inside Me’ Eugene Kangawa Siap Jadi Koleksi Permanen di Eugene Museum 2026
Art Jakarta 2025 Tampilkan 75 Galeri dari 16 Negara, Kembali Bawa Segmen Unggulan
15 Tahun Batik Wistara Konsisten Berdayakan Disabilitas Lewat Batik Khas Surabaya
Pramono Sebut Jakarta Harus Punya Lembaga Adat Betawi, Jadi Identitas Kuat sebagai Kota Global
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 Siap Digelar, Seniman dari 7 Daerah Bakal Ikut Meramaikan
Keberagaman budaya Indonesia Masih Jadi Magnet Bagi Wisatawan Mancanegara
Genre Imajinasi Nusantara, Lukisan Denny JA yang Terlahir dari Budaya Lokal hingga AI