Masuk Hutan Pinus Dlingo Harus Bayar Asuransi?


Hutan Pinus Dlingo, Yogyakarta. (Foto: MerahPutih/Fredy Wansyah)
MerahPutih.Com - Pesona hutan Pinus Dlingo menarik kunjungan wisatawan yang terus meningkat dari waktu-waktu. Apalagi sejak Barack Obama dan keluarganya mampir kesana, volume wisatawan makin membludak.
Kondisi ini perlu perhatian serius dari para pengelolanya. Sebab kenyamanan dan keamanan wisatawan tetap harus menjadi prioritas saat berwisata ke Hutan Pinus Dlingo.
Dinas Pariwisata Bantul menyarankan pengelola destinasi wisata di wilayah Kecamatan Dlingo menggandeng lembaga asuransi untuk mengasuransikan wisatawan yang berkunjung.
"Dalam rangka konsepsi ke depan sebagai bagian dari kami serius mengelola wisata dengan berbagai resiko yang ada, maka saya sarankan agar ada kerja sama dengan pihak asuransi," kata pelaksana tugas (plt) Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru di Bantul, Sabtu (12/8) kemarin.
Menurut dia, perlunya ada kerja sama antara pengelola wisata di wilayah perbukitan Dlingo dengan lembaga asuransi itu karena melihat potensi-potensi atau kerawanan bencana yang suatu saat bisa terjadi dan menimpa wisatawan.
"Artinya secara fisik sudah siap, sudah berusaha semaksimal mungkin. Asuransi sebagai bagian dari tanggung jawab kalau ada kejadian yang tidak kami harapkan. Paling tidak mereka sudah terproteksi dengan baik," katanya.
Kwintarto mengatakan, di Kecamatan Dlingo terdapat beragam potensi wisata yang menawarkan pemandangan alam dari atas perbukitan, sebagian dari objek wisata juga terdapat fasilitas yang dipanjat wisatawan untuk menikmati potensinya.
"Kami belum cek secara keseluruhan beberapa titik yang sudah gunakan asuransi, tetapi kami pesankan untuk semua saja yang punya risiko, apalagi kan sebagian besar tebing dan ada sarana yang dipanjat dan sebagainya," katanya.
Menurut dia, konsekuensi adanya kerja sama dengan lembaga asuransi itu, maka wisatawan yang berkunjung berkewajiban membayar premi asuransi yang itu menjadi bagian dari retribusi yang dibayarkan dalam tiket masuk wisata.
"Jelas ada preminya, tapi kami serahkan ke pengelola, karena sampai hari ini untuk wisata Dlingo belum ada yang kami kelola dalam bentuk retribusi lewat Dinas Pariwisata, selain Kebun Buah Mangunan yang dikelola Dinas Pertanian," katanya. (*)
Sumber: ANTARA
Bagikan
Berita Terkait
MBG Jadi 'Senjata Rahasia' Pemerintah untuk Tarik Wisatawan, Sampai Bikin Dunia Kagum dan Geleng-Geleng Kepala

DPR Desak Pemerintah Kembangkan Wisata Budaya Berbasis Desa

Perang Timur Tengah Meledak, Indonesia Justru Panen Turis? Begini Strategi Kemenparekraf

12 Destinasi di Jakarta Pilihan Kemenparekraf untuk Libur Sekolah Juni-Juli 2025, Anak Auto Cerdas dan Happy!

Polemik Tambang Tak Goyahkan Raja Ampat, Pariwisata Tetap Aman dan Berkelas Dunia

Industri Hotel Merana di Libur Panjang, DPR Ingin Pemerintah Lakukan Hal Ini

Belum Mau Sweeping Produk, Bantul Ajukan Surat Keberatan Merek Anggur Hijau Parangtritis

Viral Merek Baru Anggur Hijau Parangtritis, Ormas Keagamaan Bantul Tuntut Larangan Edar

Pengembangan Pariwisata Berbasis Minat, Respon Indonesia terhadap Tantangan Ekonomi Global

Jangan Panik! Tarif Trump Justru Buka Pintu Emas Pariwisata Lokal Jadi Tulang Punggung Negeri
