Massa Ormas Islam Demo Polresta Surakarta, Tuntut Wiranto dan Kapolri Mundur


Ratusan ormas Islam di Solo menggelar aksi unjuk rasa terkait meninggalnya delapan orang saat ricuh di Jakarta di Polresta Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (24/5). (MP/Ismail)
MerahPutih.Com - Ratusan massa dari sejumlah Ormas Islam yang tergabung dalam Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) menggelar aksi unjuk rasa di Polresta Surakarta di Jalan Adi Sucipto, Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Jumat (24/5).
Aksi tersebut sebagai bentuk solidaritas atas meninggalnya delapan orang dalam aksi memprotes hasil pemilu di Jakarta, Selasa-Rabu (21-22/5).
Pantaun Merahputih.com, peserta aksi mulai berdatangan pukul 15.40 WIB. Mereka membawa truk terbuka sebagai komando dan berorasi di pinggir Jalan Adi Sucipto. Akibat aksi ini jalan depan Polresta Surakarta macet.

Peserta aksi juga membawa sejumlah spanduk bertuliskan 'Wiranto, Kapolri, Kapolda Metro Jaya Mengundurkan Diri'; 'Minta Komnas HAM Mengusut 8 Korban Meninggal dunia dan 737 Korban luka'; dan 'Menolak Setiap Kecurangan dan Pelanggaran HAM.
Aksi ditutup dengan salat magrib serta salat gaib pukul 18.00 WIB.
Korlap aksi Endro Sudarsono, mengatakan aksi ini diikuti sejumlah ormas Islam di Solo diantaranya Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), Front Pembela Islam (FPI), Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam), FKM, Al Huda, dan FJI. Aksi ini sebagai bentuk solidaritas atas meninggalnya delapan orang saat demo di depan kantor Bawaslu RI.

"Kami berbela sungkawa atas kematian warga, semoga dosanya diampuni. Kasus ini tidak bisa dibiarkan dan harus diusut tuntas," ujar Endro pada merahputih.com.
Sebelum ke MK, Sandi Klaim Masyarakat Lihat Langsung Kecurangan pada Pemilu 2019
Koordinator aksi, Endro menuntut agar Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Wiranto, dan Kapolda Metro Jaya mengundurkan diri dalam tragedi aksi di Jakarta Selasa kemarin. Endro juga meminta Komnas HAM segera menginventarisasi, mengusut tuntas penyebab meninggalnya delapan orang saat aksi di kantor Bawaslu RI.
"Kami meminta pada semua pihak menahan diri dari segala upaya yang bisa memecah belah bangsa Indonesia," tutup Endro Sudarsono.(*)
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Ismail, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Jawa Tengah.
Bagikan
Berita Terkait
Nepal Bakal Bubarkan Parlemen, Umumkan Keadaan Darurat dan Bentuk Pemerintahan Sementara

Kondisi Nepal Memanas akibat Kerusuhan, Kemlu Jamin 134 WNI Tak Ada yang Jadi Korban

Tokoh Bangsa dan Agama Desak Prabowo Bebaskan Para Aktivis, Banyak Yang Tidak Tahu Soal Kerusuhan

Pemerintah Harus Berkaca Dari Demo di Nepal, Gen Z Tidak Suka Basa-Basi

Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh

Korban Tewas Demo Gen Z di Nepal Terus Bertambah, Militer Ambil Alih Kendali Negara

Nepal Bergejolak, Mantan Ketua Mahkamah Agung Disebut-Sebut akan Pimpin Transisi Politik

Protes Gen Z di Nepal Lebih daripada Menentang Pemblokiran Media Sosial, Tantang Kesenjangan Sosial, Korupsi, dan Nepo Kids

Gen Z Nepal Sebut Protes Telah Disusupi Kelompok Oportunis, Tentara Mulai Berpatroli di Jalanan

Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
