Massa Anggap Diskusi di YLBHI Terkait PKI, Ini Penjelasan Kapolda

Thomas KukuhThomas Kukuh - Senin, 18 September 2017
Massa Anggap Diskusi di YLBHI Terkait PKI, Ini Penjelasan Kapolda

Peserta dan panita diskusi di kantor YLBHI yang dikepung massa. (Merahputih.com/Ponco Sulaksono)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis angkat suara soal pengepungan dan penyerangan yang dilakukan massa di depan kantor YLBHI, kawasan Salemba, Jakarta Pusat, Minggu (17/9) sampai Senin (18/9) dinihari. Ya, massa begitu beringas ingin membubarkan diskusi Asik Asik Aksi: Indonesia Darurat Demokrasi. Masa menganggap diskusi itu membahas soal sejarah Partai Komunis Indonesia (PKI) pada kejadian 1965.

Irjen Idham pun membantah hal tersebut. Dia menegaskan bahwa tidak ada diskusi tentang PKI dalam acara di kantor YLBHI Jakarta. Menurutnya, massa termakan berita hoax tentang disksusi tersebut sehingga mendatangi kantor YLBHI hingga akhirnya berbuat anarkis.

“Di medsos itu (soal diskusi PKI) hoax. Orang-orang yang hanya menerima informasi sepihak," Ujar Idham di Mapolda Metro Jaya, Senin (18/9).

Idham menjelaskan, ada sejumlah kelompok massa berusaha untuk meringsek masuk ke dalam kantor LBH sebelum terjadi kericuhan.

Sampai akhirnya dia bersama Kapolres Metro Jakarta Pusat dan Dandim Jakarta Pusat langsung menenangkan massa dengan memberikan pemahaman dam pengertian bahwa di kantor YLBHI tidak ada kegiatan seminar tentang PKI.

Idham lalu mengutus Kapolres Jakarta Pusat Kombes Suyudi Ario Seto untuk masuk kedalam gedung. Dandim Jakarta Pusat, polisi melakukan pertemuan dengan para panitia dan peserta yang terjebak di dalam gedung YLBHI Jakarta.

Sekitar pukul 24.00 WIB Kapolres Jakarta Pusat dan Dandim selesai memberikan pengertian dan kembali ke luar.

Namun, ada beberapa massa di luar gedung terdiri dari beberapa elemen kelompok masyarakat tetap berusaha ingin masuk ke dalam gedung YLBHI dengan melakukan tindakan anarkis. "Makanya ada anggota kami lima orang yang luka-luka," jelas Idham.

Anggota polisi yang berjaga pun jadi korban. Lima anggota yang terluka karena lemparan botol dan batu dari massa langsung dilarikan ke RS Polri, Kramat Jati.

“Sehingga kira-kira jam 01.00 kami melakukan upaya persuasif untuk mereka dibubarkan. Tapi, karena situasi tidak memungkinkan, akhirnya kami bubarkan dengan water canon," ucap Idham.

Massa akhirnya membubarkan diri. Pukul 02.10 WIB situasi sudah bisa dikendalilan dan massa sudah kembali ke tempatnya masing-masing. "Jakarta kembali aman, tertib, alhamdulillah, semuanya berjalan lancar," ucap Idham. (ayp)

#YLBHI #LBH Jakarta #Aksi Massa
Bagikan
Ditulis Oleh

Thomas Kukuh

Berita Terkait

Indonesia
Tegas Tolak Soeharto Diberi Gelar Pahlawan Nasional, Marzuki Darusman: Cermin Pengabaian HAM dan Reformasi
Mantan Jaksa Agung Marzuki Darusman menolak rencana pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto, menyebutnya simbol kekerasan Orde Baru dan pelanggaran HAM.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 04 November 2025
Tegas Tolak Soeharto Diberi Gelar Pahlawan Nasional, Marzuki Darusman: Cermin Pengabaian HAM dan Reformasi
Indonesia
Kontroversi Gelar Pahlawan untuk Soeharto, Bivitri Susanti: Alarm Bahaya bagi Demokrasi
Pakar hukum tata negara Bivitri Susanti menilai wacana gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto sebagai ancaman bagi demokrasi dan hasil reformasi Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 04 November 2025
Kontroversi Gelar Pahlawan untuk Soeharto, Bivitri Susanti: Alarm Bahaya bagi Demokrasi
Indonesia
1 Tahun Prabowo Berkuasa, YLBHI Soroti Ruang Demokrasi Kian Menyempit
YLBHI menyoroti terjadi berbagai peristiwa yang menunjukkan penyempitan ruang kebebasan sipil, pelanggaran HAM, serta lemahnya komitmen terhadap prinsip demokrasi sepanjang satu tahun ini.
Wisnu Cipto - Senin, 20 Oktober 2025
1 Tahun Prabowo Berkuasa, YLBHI Soroti Ruang Demokrasi Kian Menyempit
Berita Foto
Aksi Mahasiswa Gelar Rapat Dengar Pendapat Warga di Gedung DPR Jakarta
Pengunjuk rasa melakukan aksi teaterikal dengan membentangkan poster aspirasi dan memasang kursi kosong saat aksi bertajuk Rapat Dengar Pendapat Warga di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (6/10/2025).
Didik Setiawan - Senin, 06 Oktober 2025
Aksi Mahasiswa Gelar Rapat Dengar Pendapat Warga di Gedung DPR Jakarta
Indonesia
Demo Ojol 17 September 2025 di Istana dan DPR, Massa Tuntut Pencopotan Menteri Perhubungan
Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia menilai sejak Dudy diangkan menjadi Menhub, kinerja kementerian mengalami kemunduran.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 16 September 2025
Demo Ojol 17 September 2025 di Istana dan DPR, Massa Tuntut Pencopotan Menteri Perhubungan
Indonesia
Kondisi Nepal Memanas akibat Kerusuhan, Kemlu Jamin 134 WNI Tak Ada yang Jadi Korban
KBRI Dhaka turut berkoordinasi dengan otoritas Nepal untuk membantu WNI.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 12 September 2025
Kondisi Nepal Memanas akibat Kerusuhan, Kemlu Jamin 134 WNI Tak Ada yang Jadi Korban
Indonesia
DPRD DKI Awasi Perbaikan Fasilitas Rusak Akibat Kericuhan, Pastikan Tak Melenceng dari Tenggat Waktu
Perbaikan fasilitas umum yang terdampak kericuhan ditargetkan rampung pada 8 September 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 04 September 2025
DPRD DKI Awasi Perbaikan Fasilitas Rusak Akibat Kericuhan, Pastikan Tak Melenceng dari Tenggat Waktu
Indonesia
Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut
Polisi melakukan tes urine terhadap 337 orang yang diamankan saat demonstrasi di depan Gedung MPR/DPR.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 03 September 2025
Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut
Indonesia
Catatan YLBHI Demo 25-31 Agustus: 3.337 Orang Ditangkap, 1.042 Luka-Luka, 10 Meninggal
YLBHI menyoroti aparat kepolisian juga menutup akses bantuan hukum bagi warga yang ditangkap
Wisnu Cipto - Rabu, 03 September 2025
Catatan YLBHI Demo 25-31 Agustus: 3.337 Orang Ditangkap, 1.042 Luka-Luka, 10 Meninggal
Indonesia
Polisi Tembaki Kampus Unpas - Unisba dengan Gas Air Mata, Ketua Komisi X DPR: Kami Sangat Menyesalkan Terjadinya Aksi Kekerasan
Ketua Komisi X DPR RI meminta aparat keamanan untuk hadir secara profesional dan proporsional dalam mengawal dinamika di kampus.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 02 September 2025
Polisi Tembaki Kampus Unpas - Unisba dengan Gas Air Mata, Ketua Komisi X DPR: Kami Sangat Menyesalkan Terjadinya Aksi Kekerasan
Bagikan