Tegas Tolak Soeharto Diberi Gelar Pahlawan Nasional, Marzuki Darusman: Cermin Pengabaian HAM dan Reformasi

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Selasa, 04 November 2025
Tegas Tolak Soeharto Diberi Gelar Pahlawan Nasional, Marzuki Darusman: Cermin Pengabaian HAM dan Reformasi

Marzuki Darusman berbicara dalam konferensi pers di Gedung YLBHI, Jakarta, Selasa (4/11). (Foto: MerahPutih.com/Ponco)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Mantan Jaksa Agung Marzuki Darusman menegaskan penolakannya terhadap rencana pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 RI, Soeharto.

Ia menilai langkah tersebut bukan hanya tidak pantas, tetapi juga menunjukkan pengabaian besar negara terhadap sejarah kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) selama rezim Orde Baru.

“Dengan serangkaian peristiwa kekerasan yang terjadi pada masa Orde Baru, Soeharto merupakan perlambang tunggal dari kekerasan itu,” ujar Marzuki dalam konferensi pers di Gedung YLBHI, Jakarta, Selasa (4/11).

Marzuki meminta pemerintahan Presiden Prabowo Subianto bersikap tegas terhadap usulan dari Dewan Gelar dan Kementerian Sosial agar tidak gegabah meloloskan Soeharto sebagai penerima gelar bersama sejumlah calon lain.

“Presiden Prabowo dalam hari-hari yang akan datang harus meluruskan, apakah usul dari Dewan Gelar dan Kementerian Sosial itu akan diloloskan atau tidak,” tegasnya.

Ketua Komnas HAM 1996–1998 itu menyoroti pernyataan Ketua Dewan Gelar yang mengklaim belum mendengar suara penolakan terhadap usulan tersebut.

“Ketua Dewan Gelar mengatakan tidak pernah mendengar suara penolakan. Hari ini, kita perdengarkan suara itu,” kata Marzuki.

Baca juga:

Presiden Prabowo tengah Pikir-Pikir Tetapkan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Janji akan Beri Keputusan

Dalam kesempatan itu, Marzuki juga mengkritik arah pemerintahan saat ini yang dinilainya lebih memperhatikan kepentingan luar negeri ketimbang mendengarkan suara rakyat.

“Kita punya presiden yang sering ke luar negeri, berbicara dengan pemimpin luar negeri, tetapi tidak banyak berbicara dengan pemimpin bangsanya sendiri,” ujarnya.
“Presiden tahu kepentingan luar negeri, tetapi kalau ada protes dalam negeri mengatakan ini campur tangan luar negeri,” tambahnya dengan nada sindiran.

Ia menilai, komitmen pemerintah terhadap pemberantasan korupsi dan penegakan HAM masih jauh dari harapan.

“Kita di tengah semangat memberantas korupsi, presiden justru mengatakan pulangkan uang itu diam-diam,” ucapnya.

“Kalau Soeharto Jadi Pahlawan, Di Situ Kita Tarik Garis,” tegas Marzuki.

Menurut Marzuki, publik telah mentolerir berbagai anomali kebijakan selama satu tahun terakhir, namun rencana pemberian gelar kepada Soeharto merupakan batas moral yang tak bisa lagi diterima.

“Kalau sampai Presiden Soeharto dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional, di situ kita tarik garis,” tegasnya.

Baca juga:

Kontroversi Gelar Pahlawan untuk Soeharto, Bivitri Susanti: Alarm Bahaya bagi Demokrasi

Lebih lanjut, ia juga mengingatkan bahwa kekerasan dan pelanggaran HAM selama 30 tahun kekuasaan Soeharto belum pernah diselesaikan hingga kini.

“Gerakan seperti Kamisan dan perjuangan mencari keadilan untuk Munir adalah bukti pengabaian yang tidak ada taranya dalam sejarah politik kita,” ujarnya.

Marzuki menegaskan dari sisi hukum, Soeharto tidak layak menerima gelar Pahlawan Nasional karena masih terikat TAP MPR Nomor XI Tahun 1998 yang menegaskan perlunya memproses Soeharto atas dugaan korupsi besar-besaran selama masa jabatannya.

“TAP MPR itu belum pernah dicabut. Kalau ada kabar bahwa nama Soeharto dihapus, itu bukan hasil permusyawaratan, tapi hanya permufakatan beberapa pimpinan MPR,” jelasnya.

“Secara hukum, tidak bisa Presiden Soeharto diberikan gelar kepahlawanan,” tambah Marzuki.

Ia menilai, dorongan pemberian gelar kepada Soeharto tak lepas dari upaya politik untuk menulis ulang sejarah versi pemerintah.

“Rencana ini terkait dengan proses menulis ulang sejarah Indonesia yang juga menyangkut peranan Soeharto, dan tidak lepas dari hubungan historis serta kekerabatan antara Presiden Prabowo dengan Presiden Soeharto,” pungkasnya. (Pon)

#YLBHI #Soeharto #Gelar Pahlawan Soeharto #Gelar Pahlawan Nasional #Marzuki Darusman
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Komnas HAM Kecewa Soeharto Diberi Gelar Pahlawan Nasional, Minta Kasus Dugaan Pelanggaran di Masa Lalu Tetap Harus Diusut
Komnas HAM menyatakan kecewa atas pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto. Menilai keputusan itu melukai korban pelanggaran HAM berat era Orde Baru dan mencederai semangat Reformasi 1998.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 12 November 2025
Komnas HAM Kecewa Soeharto Diberi Gelar Pahlawan Nasional, Minta Kasus Dugaan Pelanggaran di Masa Lalu Tetap Harus Diusut
Indonesia
Menteri HAM Ogah Komentar Detail Soal Gelar Pahlwan Soeharto
Pigai menjelaskan Kementerian HAM tidak memberikan rekomendasi nama apa pun untuk diusulkan menjadi pahlawan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 11 November 2025
Menteri HAM Ogah Komentar Detail Soal Gelar Pahlwan Soeharto
Indonesia
Golkar Solo Bakal Gelar Tasyakuran Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
Partai Golkar sejak awal telah mengusulkan dan mendukung beliau beserta tokoh-tokoh lainnya untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional. Kemudian tahun ini baru terwujud.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 11 November 2025
Golkar Solo Bakal Gelar Tasyakuran Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
Indonesia
Marsinah Dijadikan Pahlawan Nasional, Bukti Negara Mulai Menghargai Kelompok Buruh
Marsinah mendapat gelar pahlawan nasional. Sekretaris Bidang Ketenagakerjaan DPP PKS, Muhammad Rusli menilai, negara mulai menghargai buruh.
Soffi Amira - Selasa, 11 November 2025
Marsinah Dijadikan Pahlawan Nasional, Bukti Negara Mulai Menghargai Kelompok Buruh
Indonesia
Dari Akademisi hingga Diplomat, Kiprah Prof. Mochtar Kusumaatmadja Kini Diabadikan sebagai Pahlawan Nasional
Prof. Mochtar Kusumaatmadja dianugerahi gelar Pahlawan Nasional atas perjuangannya memperjuangkan konsep Negara Kepulauan Indonesia di dunia internasional.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 11 November 2025
Dari Akademisi hingga Diplomat, Kiprah Prof. Mochtar Kusumaatmadja Kini Diabadikan sebagai Pahlawan Nasional
Indonesia
Gus Dur dan Syaikhona Kholil Jadi Pahlawan Nasional, PKB: Bentuk Pengakuan Negara atas Jasa Besarnya
Gus Dur dan Syaikhona Kholil jadi pahlawan nasional. PKB pun mengapresiasi keputusan pemerintah yang memberikan gelar tersebut.
Soffi Amira - Senin, 10 November 2025
Gus Dur dan Syaikhona Kholil Jadi Pahlawan Nasional, PKB: Bentuk Pengakuan Negara atas Jasa Besarnya
Indonesia
Ubedilah Badrun Sebut Gelar Pahlawan untuk Soeharto Bukti Bangsa Kehilangan Moral dan Integritas
Tanda bahwa bangsa Indonesia tengah kehilangan ukuran moral dan integritas dalam bernegara. ?
Dwi Astarini - Senin, 10 November 2025
Ubedilah Badrun Sebut Gelar Pahlawan untuk Soeharto Bukti Bangsa Kehilangan Moral dan Integritas
Indonesia
Soeharto & Marsinah Barengan Jadi Pahlawan Nasional, SETARA Institute Kritik Prabowo Manipulasi Sejarah
"Mana mungkin Marsinah dan Soeharto menjadi pahlawan pada saat yang bersamaan," kata Ketua Dewan Nasional SETARA Institute, Hendardi
Wisnu Cipto - Senin, 10 November 2025
Soeharto & Marsinah Barengan Jadi Pahlawan Nasional, SETARA Institute Kritik Prabowo Manipulasi Sejarah
Indonesia
Aktivis Reformasi Sebut Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto Bentuk Pengaburan dan Amnesia Sejarah Bangsa
Gelar kepahlawanan bukan sekadar bentuk penghargaan individual, melainkan mekanisme moral kolektif sebuah bangsa.
Dwi Astarini - Senin, 10 November 2025
Aktivis Reformasi Sebut Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto Bentuk Pengaburan dan Amnesia Sejarah Bangsa
Indonesia
Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Pimpinan Komisi XIII DPR Singgung Pelanggaran HAM Orde Baru
Pimpinan Komisi XIII DPR menyinggung soal pelanggaran HAM Orde Baru. Hal ini buntut dari pemberian gelar pahlawan nasional untuk Soeharto.
Soffi Amira - Senin, 10 November 2025
Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Pimpinan Komisi XIII DPR Singgung Pelanggaran HAM Orde Baru
Bagikan