Masih Pakai Styrofoam untuk Makan? Awas Risiko Kesehatan di Baliknya


Styrofoam masih sering digunakan sebagai pembungkus makanan (Foto: tirto)
SEBERAPA sering kamu menggunakan styrofoam sebagai wadah makanan? Tren menggunakan styrofoam ini banyak ditemui di Indonesia karena kemudahan bagi konsumen untuk menyantap makanan mereka. Namun ternyata, styrofoam mengandung beberapa zat kimia yang dipercaya berbaha bagi kesehatan manusia. Beberapa di antaranya adalah benzene dan styrene yang telah dibuktikan dapat menyebabkan penyakit kanker.
Baca juga:
Sulit Didaur Ulang, Hindari Penggunaan Kemasan Plastik Jenis Ini!
Badan kesehatan dunia, World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa benzene adalah zat kimia yang bersifat karsinogenik, atau dapat menyebabkan tumbuhnya sel kanker di dalam tubuh. Sedangkan fakta untuk styrene, tidak jauh berbeda dengan benzena, zat ini juga menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan.

Bahan styrofoam sendiri tidak setangguh yang kamu kira. Ketika Bahan tersebut bertemu dengan makanan atau minuman panas, bahan styrofoam dalam meleleh dan melebur bersama makanan yang kamu makan.
Terlebih Lagi, beberapa orang terkadang menganggap memanaskan makanan bersama wadah sytrofoam adalah hal yang wajar. Padahal, memanaskan styrofoam justru akan memperparah zat polystyrene meleleh lebih banyak dan bercampur bersama makanan kamu.
Pada beberapa kasus, orang-orang merasa mual dan pusing, bahakan diare setelah memakan makanan yang dibungkus oleh styrofoam. Walaupun begitu, WHO menyatakan bahwa styrene tidak akan menimbulkan bahaya pada kesehatan jika tidak melebihi 5000 ppm di dalam tubuh.
Baca juga:
Sementara kemasan makanan styrofoam yang sering dipakai untuk menyimpan makanan, hanya mengeluarkan styrene sebanyak sekitar 0,05 ppm. Oleh karena itu, Badan Pengawasan Obat Indonesia (BPOM) menyatakan jika styrofoam aman digunakan untuk makanan, tetapi jangan berlebihan atau terlalu sering.

Memang styrofoam telah dinyatakan aman untuk digunakan. Namun bahaya styrofoam masih bisa menyerang kamu jika tidak memerhatikan berbagai hal yang dapat meningkatkan kontaminasi zat styrene. Cara mencegahnya ternyata sangatlah mudah, kamu cukup menghindari penggunaan styrofoam secara berulang. Gunakanlah hanya untuk sekali pakai.
Kamu juga bisa menggunakan plastik atau kertas nasi sebagai alas dari styrofoam tersebut. Jangan biarkan makanan kamu berkontak langsung dengan styrofoam, apalagi makanan yang masih panas. Kemudian yang terakhir adalah jika makanan bersifat asam, mengandung banyak lemak atau alkohol, maka sebaiknya hindari penggunaan styrofoam. (ADP)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
