Marie Kondo Mengakui Rumahnya Juga 'Berantakan'

MARIE Kondo membuat pengakuan mengejutkan. Dia menyatakan bahwa dirinya tidak lagi suka beres-beres. Demikian sang ratu beberes ini mengungkapkan dalam webinar yang mempromosikan buku terbarunya, Marie Kondo's Kurashi at Home: How to Organize Your Space and Achieve Your Ideal Life.

Pakar bebersih ini terkenal berkat meme 'This sparks joy', buku dan metodenya yang dikenal sebagai KonMari Method, dan kerap membantu orang-orang untuk membersihkan dan mengatur rumah mereka dengan cara yang efektif dan menyenangkan.

Namun pada webinar tersebut, dia menyatakan bahwa dirinya telah 'menyerah' untuk menjaga rumahnya tetap bersih.

Dengan memiliki tiga orang anak, Kondo merasa bahwa bersih-bersih rumah bukanlah menjadi kegiatan utama bagi dirinya. Dia kini lebih memprioritaskan menghabiskan waktu berkualitas bersama anak-anaknya.

Baca juga:

Mengenal Marie Kondo, Guru Berbenah asal Jepang dengan Reputasi Mendunia

"Saya agak menyerah dengan cara yang baik bagi saya. Sekarang saya menyadari yang penting bagi saya adalah menikmati menghabiskan waktu bersama anak-anak saya di rumah." Jelas Kondo yang baru menyambut anak ketiganya, pada 2021.

Kondo mengakui rumahnya juga berantakan karena waktunya habis untuk bermain bersama anak-anaknya. "Tetapi cara saya menghabiskan waktu adalah cara yang tepat untuk diri saya pribadi di tahap hidup ini," katanya, seperti dikutip Washington Post.

Namun, Kondo, perempuan berusia 38 tahun ini, melanjutkan bahwa dirinya tetap konsultan bebersih profesional dan berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam menjaga rumahnya agar tetap rapi setiap saat.

Kondo menikah pada 2012 dengan Takumi Kawahara, yang juga memiliki dua orang putri bernama Satsuki dan Miko.

Baca juga:

Rumah Bersih dan Rapi Tingkatkan Kesehatan Mental

Sementara itu, dalam buku barunya yang pertama kali diterbitkan pada November 2022, Kondo membahas gagasan asal Jepang yang disebut sebagai 'kurashi' atau 'cara hidup'.

"Merapikan sesuatu berarti berurusan dengan semua 'hal' dalam hidupmu. Jadi, apa yang benar-benar ingin kamu rapikan?" tulisnya dalam buku tersebut.

Kondo berbagi kisah bahwa kadang dirinya memiliki jadwal yang begitu padat hingga ia merasa lelah atau diliputi kecemasan.

"Ada masa ketika jadwal saya begitu padat, hingga menyebabkan saya lelah secara fisik dan mental. Kebetulan saat itu saya juga sedang mengandung anak pertama saya, dan tekanan itu membebani pikiran dan tubuh saya," kata Kondo, dikutip dari People.

Kadang-kadang Kondo tidak bisa mengendalikan emosinya dan berakhir menangis di penghujung hari. "Dulu saya adalah seorang perfeksionis, tetapi sulit untuk mempertahankan standar itu setelah memiliki anak. Banyak hal yang di luar kendali saya," jelasnya.

Kondo berharap keterbukaannya pada orang-orang dapat membantu orang lain untuk melonggarkan standar hidupnya yang hampir tidak mungkin dicapai.

"Saya sendiri telah menyerah pada perfeksionisme beberapa waktu lalu!" pungkasnya. (dsh)

Baca juga:

Tips untuk Bantu Jaga Kesehatan Mental dari Rumah selama Pandemi