Mangain, Tradisi Pemberian Marga Batak untuk Pasutri Baru

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Rabu, 11 Desember 2024
Mangain, Tradisi Pemberian Marga Batak untuk Pasutri Baru

Upacara Mangain Jessica Mila. (Foto: Instagram/jscmila)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Merahputih.com - Dalam kebudayaan Batak terdapat sebuah tradisi yang disebut dengan Mangain. Tradisi ini sangat populer di kalangan pasangan suami istri (pasutri) baru, mengapa demikian?

Mangain merupakan bagian tradisi dari masyarakat suku Batak yang dilakukan untuk mengangkat seorang anak dengan memberikan marga.

Tradisi Mangain dilakukan oleh keenam suku Batak yang ada. Mangain bisa terjadi di pernikahan campuran, dalam arti seorang keturunan Batak menikahi seorang yang bukan keturunan batak. Ini berlaku pada kasus laki-laki dan perempuan.

Dengan tradisi Mangain, mempelai yang bukan orang Batak akan menerima marga. Sehingga setelah selesainya prosesi upacara Mangain, pertanda resmi kalau seseorang menyandang marga Batak.

Penyebutan Mangain memiliki perbedaan. Jika mempelai laki-laki yang menjalankan Tradisi Mangain, maka disebut Mangampu anak artinya menerima seorang laki-laki menjadi anaknya, memberikan marga kepadanya sesuai dengan marganya sendiri.

Sedangkan kalau yang menjalankan tradisi Mengampu adalah mempelai wanita, maka disebut Mangampu boru. Artinya menerima seorang putri menjadi boru nya dan memberikannya marga.

Baca juga:

Cerita Cinta dan Pengorbanan dari 'Sibontar Mudar' Asal Sumatra Utara

Tujuan pelaksanaan upacara ini adalah sebagai cara melestarikan keturunan. Mangain juga sebagai bentuk penguatan ikatan antar keluarga. Sebab Mangain sendiri selalu melibatkan keluarga besar untuk merayakannya.

Dalam melaksanakan tradisi Mangain ada beberapa proses yang mesti dilalui:

Natorasna (Orangtua):

Tradisi ini dimulai dari sepasang orang tua yang Marmeme anak baoa alias anak boru disulanghon tolu hali, artinya disuapkan makanan sebanyak tiga kali. Di mana yang disiapkan adalah Indahan (nasi), Dengke pada umumnya menggunakan ikan mas, lalu Mual sitiotio dimaknai udara denngan air jernih dari mata air.

- Pasahat Ulos (menyampaikan ulos)

Orang tua meletakkan ulos di pundak calon Mangain.

- Pasahat Parbue Gabe

Proses Mangain yang dilanjutkan oleh Hulahula alias pihak tulang (paman), ito alias saudara laki-laki mama.

Baca juga:

Pakaian Adat 5 Suku di Sumatra Utara

Hulahula (pihak tulang/ ito/saudara laki-laki mama)

- Tradisi dimulai dari Pasahat dengke (menyampaikan/memberikan ikan).

- Dilanjutkan dengan memakaikan ulos alias Pasahat ulos

- Pasahat parbue gabe

Marsipanganon (makan bersama)

Upacara tradisi Mangain umumnya mengajak tetamu atau seluruh pihak yang hadir untuk makan bersama. Kegiatan ini menjadi salah satu yang membuat tradisi Mangain sebagai penguatan ikatan antar keluarga.

Pasahat upa panggabei (penyiapan hepeng/uang)

Melakukan Dongan Tubu alias saudara laki-laki kandung, Boru alias anak perempuan atau juga istri dari keponakan, Bere alias keponakan dari saudara kandung. Dongan Sahuta, aleale alias teman sekampung.

Kemudian dilakukan Pasahat pisopiso (hepeng) tu hulahula dohot uduranna, artinya memberikan uang kepada pihak Tulang.

Lalu Marhata gabe horas, manggabei ma angka raja. Disambung Mangampu hasuhuton dan Dipasahat ma tu hulahula asa diujungi dohot ende atau tangiang.

Artinya, berbicara tanpa ragu, raja menyapa. Dimana memberikan izin kepada Hulahula yaitu keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang dianggap punya posisi penting untuk memberikan nasehat dan restu, dilanjutkan menutup acara Mangain dengan nyanyian atau doa. (Tka)

#Batak #Suku Batak #Tradisi Batak
Bagikan
Ditulis Oleh

Tika Ayu

Berita Terkait

Tradisi
Memberikan Dukungan Emosional Melalui Upah-Upah Tondi, Tradisi Adat Sumatra Utara
Upah-upah Tondi merupakan tradisi yang menjadi ekspresi kepedulian terhadap sesama.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 20 Desember 2024
Memberikan Dukungan Emosional Melalui Upah-Upah Tondi, Tradisi Adat Sumatra Utara
Kuliner
Mengicip Itak Pohul-Pohul khas Sumatra Utara, Kehangatannya Bawa Ingatan akan Rumah
Itak Pohul-Pohul sering disajikan dalam acara adat Batak, Marhusip.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 19 Desember 2024
Mengicip Itak Pohul-Pohul khas Sumatra Utara, Kehangatannya Bawa Ingatan akan Rumah
Tradisi
Filosofi dan Makna Mendalam Rumah Adat Bolon Asal Sumatra Utara
Rumah adat Bolon memiliki nilai-nilai filosofis dan simbolik yang mendalam yang berkaitan dengan kehidupan sosial dan budaya masyarakat Batak.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 15 Desember 2024
Filosofi dan Makna Mendalam Rumah Adat Bolon Asal Sumatra Utara
Tradisi
Makna Mendalam dan Sejarah dari Tari Tortor dari Sumatra Utara
Tortor tidak hanya sekadar tarian, tetapi juga merupakan simbol ekspresi budaya yang penuh makna dan nilai-nilai spiritual.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 12 Desember 2024
Makna Mendalam dan Sejarah dari Tari Tortor dari Sumatra Utara
Tradisi
Mangain, Tradisi Pemberian Marga Batak untuk Pasutri Baru
Mangain merupakan bagian tradisi dari masyarakat suku Batak yang dilakukan untuk mengangkat seorang anak dengan memberikan marga.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 11 Desember 2024
Mangain, Tradisi Pemberian Marga Batak untuk Pasutri Baru
Indonesia
Pasangan RIDO Dapat Dukungan dari Komunitas Batak Marbisuk
Pasangan RIDO dapat dukungan dari komunitas Batak Marbisuk. Ridwan Kamil pun membalasnya dengan sejumlah pantun.
Soffi Amira - Selasa, 22 Oktober 2024
Pasangan RIDO Dapat Dukungan dari Komunitas Batak Marbisuk
Indonesia
Pemuda Batak Bersatu Siap Jaga TPS Saat Pilkada Jakarta
Kita siap perintah Pak Pramono Anung
Angga Yudha Pratama - Minggu, 13 Oktober 2024
Pemuda Batak Bersatu Siap Jaga TPS Saat Pilkada Jakarta
Tradisi
Tarian Gundala-Gundala Ritual Pemanggil Hujan dari Tanah Karo
Asal usul tarian pemanggil hujan Gundala-Gundala dari Karo.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 06 September 2024
Tarian Gundala-Gundala Ritual Pemanggil Hujan dari Tanah Karo
Tradisi
Pakaian Adat 5 Suku di Sumatra Utara
Sumatra Utara punya beragam budaya nan unik.
Dwi Astarini - Jumat, 06 September 2024
Pakaian Adat 5 Suku di Sumatra Utara
Tradisi
Asal-Usul Tari Tradisional Tortor
Tortor mempunyai makna penting dalam ulaon adat (upacara adat) orang-orang Batak.
Dwi Astarini - Kamis, 05 September 2024
Asal-Usul Tari Tradisional Tortor
Bagikan