Mengicip Itak Pohul-Pohul khas Sumatra Utara, Kehangatannya Bawa Ingatan akan Rumah


Makanan tradisonal Batak, Itak Pohul-Pohul. (Foto: kemendikbud)
Merhputih.com - Berserat dan terasa manis, bentuknya seperti kepalan tangan adalah ciri khas dari jajanan Sumatra Utara yang disebut Itak Pohul-Pohul.
Itak Pohul-pohul sering disajikan dalam acara adat Batak yaitu Marhusip, sebuah musyawarah adat persiapan pernikahan sepasang calon pengantin.
Musyawarah ini dilakukan guna mencapai kesepakatan adat pernikahan kedua pasangan mempelai, dihadiri raja adat dari pihak perempuan dan pihak laki-laki.
Momentum marhusip inilah diskusi panjang dilakukan. Membicarakan hal penting seputar pernikahan mencapai kesepakatan matang dan sesuai dengan norma-norma adat-istiadat masyarakat Batak. Sebagai hidangan di acara musyawarah, biasanya Itak disajikan hangat.
Baca juga:
Membuat Itak Pohul-pohul terbilang mudah, termasuk proses pengolahannya. Bahan yang digunakan tepung beras, gula aren, kelapa parut, dan garam.
Setiap bahan di dalam Itak Pohul-pohul ada maknanha. Pertama soal tepung beras, ia diartikan sebagai cerminan hati yang bersih dari orang yang membuat maupun yang menghantarkan penganan ini pada saat-saat penting.
Lalu gula aren dengan cita rasanya yang manis, mengandung makna wajib hukumnya siapa saja untuk menjalin hubungan kekeluargaan dan kekerabatan yang harmonis.
Sementara parutan kelapa melambangkan simbol kemanfaatan pada masyarakat Mandailing. Hal tersebut berangkat dari fungsi guna buah kelapa yang dihasilkan dari pohon.
Apalagi dari ujung ke ujung pohin kelapa semuanya memiliki manfaat. Ibarat seharusnya seorang manusia yang hidup di tengah-tengah komunitasnya.
Baca juga:
Kemudiaan makna bentukan Itak Pohul-pohul sepertu kepalan tangan merupakan simbol persatuan dan kekuatan.
Bagi masyarakat Mandailing, persatuan itu amatlah penting sama halnya seperti dalian na tolu. Pada saat bersatu akan terwujud sebuah kekuatan.
Eksistensi jajanan Itak poul poul ini harus tetap terjaga dan dilestarikan, bukan karena faktor nilai ekonomisnya tapi juga budaya. (Tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Jeritan UMKM di District Blok M, Harga Sewa Naik Langsung Bikin Tenant Cabut

Politik Nasional Kisruh, Mantan Anggota Kelompok Jamaah Islamiyah Ngaku Malah makin Pro-NKRI, Rasakan ‘Sentuhan’ Kebaikan

KPK Sebut Rektor USU Masuk Lingkaran Bobby Nasution dan Tersangka Topan

Menemukan Ketenangan dan Cita Rasa Bali di Element by Westin Ubud, Momen Sederhana Jadi Istimewa

Karyawan Palsukan Tanggal Kedaluwarsa, Jaringan Ritel Jepang Hentikan Penjualan Onigiri

Oase Seribu Rasa di Arena Lakeside Kemayoran, Sajikan Kelezatan Nusantara dan Asia Tenggara dengan Sentuhan Modern

Berburu Promo Makanan di 17 Agustus, dari Potongan Harga sampai Tebus Murah

Bertualang Rasa di Senopati, ini nih Rekomendasinya
Gerakan ’SAPU PLASTIK’ Kumpulkan 2,5 Ton Limbah, Beri Apresiasi Pelanggan dengan Diskon 20 Persen

Menilik Deretan Menu Spesial ala Future Menu 2025 Ramaikan Industri Kuliner Indonesia
