Manfaat Baik Berpuasa untuk Kesehatan Mental


Berpuasa berikan manfaat baik bagi kesehatan mental.(foto: pexels-alena-darmel)
MERAHPUTIH.COM - BERPUASA tak hanya mendatangkan manfaat bagi kesehatan fisik. Dengan pengaturan waktu makan saat berpuasa, seperti halnya kala Ramadan, ternyata memberi manfaat baik bagi kesehatan mental.
Manfaat itu amat terkait dengan pola tidur yang terbentuk saat berpuasa Ramadan. Seperti dilansir Hellosehat, pola tidur yang teratur dan waktu tidur yang berkualitas merupakan dua hal penting untuk menjaga kesehatan mental selama bulan puasa.
Saat berpuasa, kamu akan lebih mudah merasa lelah atau mengantuk pada malam hari. Tidur cukup akan membantu mengurangi stres sehingga berdampak baik bagi kesehatan mental.
Baca juga:
Tetap Berolahraga saat Berpuasa, Ini yang Perlu Diperhatikan
Suasana hati yang membaik selama puasa juga akan membuat kamu memiliki waktu tidur yang lebih berkualitas. Dengan begitu, kamu diharapkan tidak terlalu sering terbangun atau memimpikan hal yang buruk ketika tidur.
Selain itu, dengan mengacu pada studi terbitan The Journal of Nutrition, Health, & Aging, puasa intermiten, yang serupa dengan puasa Ramadan, membantu memperbaiki kesehatan mental dengan cara mengontrol ketegangan, kemarahan, dan gangguan mood lainnya. Pada penelitian yang dilakukan kepada 31 orang laki-laki itu, perbaikan mood mulai terlihat pada minggu keenam dan mencapai hasil terbaik pada minggu ke-12. Hubungan antara puasa dan kesehatan mental ini berasal dari asupan kalori yang terjaga selama berpuasa.
Bagi pengidap depresi, berpuasa bisa membantu mengelola produksi protein dalam otak yang memicu depresi. Salah satu penyebab depresi ialah rendahnya produksi protein dalam otak yang disebut BDNF (brain-derived neurotrophic factor).
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Annual Review Nutrition pernah membahas kaitan intermittent fasting dengan BDNF. Pada studi terhadap tikus tersebut, puasa intermiten dengan ketentuan 16 jam puasa, 8 jam jendela makan memberikan hasil yang baik dalam meningkatkan BDNF.
Selain itu, produksi BDNF yang memadai selama puasa juga dapat mengurangi risiko gangguan kecemasan, bipolar, dan gangguan makan.
Namun, hal yang paling terlihat dari manfaat berpuasa untuk kesehatan mental ialah pengendalian emosi. Secara tidak sadar, berpuasa saat Ramadan membuat seseorang lebih mengendalikan emosi sehingga dapat menjauhkan diri dari kebiasaan negatif, seperti marah-marah sampai berkelahi.
Puasa juga akan meningkatkan rasa empati pada seseorang yang mungkin setiap harinya masih kesulitan unuk mendapat makan dan minum yang lebih layak. Pada akhirnya, kamu secara tak sadar menghindarkan dirimu dari kebiasaan negatif seperti makan berlebihan.(*)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
