Sains

Mampu Deteksi Bau Parkinson, Perempuan Ini Menginspirasi Pembuatan Tes Swab Parkinson

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Kamis, 08 September 2022
Mampu Deteksi Bau Parkinson, Perempuan Ini Menginspirasi Pembuatan Tes Swab Parkinson

Joy kemudian mengasosiasikan bau tersebut dengan penyakitnya setelah suaminya didiagnosis. (Foto: Freepik/Freepik)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SEORANG perempuan Skotlandia menginspirasi para ilmuwan mengembangkan tes swab untuk mendeteksi penyakit parkinson. Awalnya, perempuan itu mengklaim mampu mendeteksi Parkinson melalui penciumannya.

Kemudian para peneliti di Manchester, Inggris, berupaya menciptakan metode baru yang mereka katakan dapat mendeteksi penyakit dalam tiga menit. Studi lebih lanjut akan diperlukan untuk memvalidasi temuan tersebut.

Itu harus dilakukan sebelum mereka dapat mengembangkan tes diagnostik yang dapat digunakan di klinik atau oleh dokter secara umum.

Penemuan tersebut terinspirasi oleh Joy Milne (72 tahun), pensiunan perawat dari Perth. Joy mengetahui suaminya, Les, menderita Parkinson lebih dari 12 tahun sebelum didiagnosis. Dia tahu suaminya mengidap parkinson setelah mengidentifikasi perubahan pada aroma tubuh suaminya.

"Dia memiliki bau apek yang agak tidak menyenangkan terutama di sekitar bahu dan bagian belakang lehernya dan ada perubahan pasti pada kulitnya," katanya seperti diberitakan BBC (7/9).

Joy kemudian mengasosiasikan bau tersebut dengan penyakit parkinson setelah Les didiagnosis. Mereka lalu bertemu orang-orang di kelompok pendukung Parkinson di Inggris yang memiliki bau khas yang sama. Les meninggal pada Juni 2015.

Baca juga:

(HOAKS atau FAKTA): Makan tahu Terlalu Sering Picu Parkinson

deteksi parkinson
Parkinson adalah kondisi neurologis yang tumbuh paling cepat di dunia. (Foto: Freepik/Freepik)

Tes swab 95 persen akurat

Berdasarkan kemampuan deteksi Joy, tim di University of Manchester telah mengembangkan tes usap kulit sederhana. Mereka menyebut tes tersebut 95 persen akurat dalam situasi di laboratorium untuk mendiagnosis apakah seseorang mengidap Parkinson.

Para peneliti menganalisis sebum, zat berminyak pada kulit, yang dikumpulkan dengan menggunakan kapas di punggung pasien, area yang jarang dibersihkan. Menggunakan spektrometri massa, mereka membandingkan 79 orang dengan Parkinson dengan kelompok sehat yang terkontrol dan terdiri dari 71 orang.

Penelitian tersebut menemukan lebih dari 4.000 senyawa unik dalam sample, 500 di antaranya berbeda antara orang dengan Parkinson dan kelompok sehat yang terkontrol. Studi ini diterbitkan dalam Journal of American Chemical Society.

Profesor Perdita Barran, pemimpin penelitian, mengatakan bahwa saat ini tidak ada tes kimia untuk penyakit parkinson dan ribuan orang berada dalam daftar tunggu untuk konsultasi neurologis. Dia mengatakan telah mengembangkan tes konfirmasi yang dapat digunakan oleh dokter umum akan menjadi "transformatif".

"Saat ini kami telah mengembangkannya di laboratorium penelitian dan kami sekarang bekerja dengan rekan-rekan di laboratorium analitik rumah sakit untuk mentransfer pengujian kami kepada mereka sehingga dapat bekerja dalam lingkungan NHS (National Health Service, Inggris). Kami berharap dalam dua tahun untuk dapat mulai menguji orang-orang di daerah Manchester," katanya.

Parkinson adalah kondisi neurologis yang tumbuh paling cepat di dunia. Berdasarkan data Parkinson's UK, sekira 145.000 orang di Inggris hidup dengan kondisi tersebut, termasuk pula lebih dari 12.000 orang di Skotlandia.

Tidak ada obat dan tidak ada tes diagnostik definitif untuk parkinson. Dokter mendiagnosis pasien dengan mengamati gejala. Parkinson dapat menyebabkan berbagai gejala termasuk kesulitan berjalan, berbicara, dan gemetar.

Para ilmuwan sekarang perlu memvalidasi temuan mereka di laboratorium klinis sebelum dapat digunakan untuk pasien.

Baca juga:

Parkinson Mengintai, Cek Gaya Tidur Anda!

deteksi parkinson
Orang harus menunggu berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk didiagnosis Parkinson. (Foto: Freepik/Freepik)

Tak perlu menunggu lama


James Jopling, Direktur Parkinson's UK untuk cabang Skotlandia, mengatakan penemuan itu bisa membuat perbedaan nyata bagi orang yang hidup dengan penyakit ini.

"Saat ini tanpa tes definitif, orang harus menunggu berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk didiagnosis. Sehingga fakta bahwa kamu bisa mendapatkan perawatan dan dukungan yang kamu butuhkan dan bahwa para peneliti dapat memulai perawatan baru adalah sangat penting," katanya.

Joy tahu apa arti diagnosis dini bagi penderita parkinson. "Kami akan menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga. Kami akan bepergian lebih banyak. Jika kami tahu lebih awal, itu mungkin menjelaskan perubahan suasana hati dan depresi," katanya.

Malam sebelum suaminya meninggal, dia berjanji untuk menyelidiki indra penciumannya. Menurut Joy, suaminya berkata, "Kamu harus melakukan ini karena itu akan membuat perbedaan." Dia berharap penemuannya yang tidak disengaja dapat melakukan hal tersebut. (aru)

Baca juga:

Perusahaan ini Akan Luncurkan Alat Tes Swab Antigen Lewat Ponsel Pintar

#Kesehatan #Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Lifestyle
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Siloam Hospitals Kebon Jeruk memiliki dan mengoperasikan tiga sistem robotik, yakni Da Vinci Xi (urologi, ginekologi, bedah digestif, dan bedah umum), Biobot MonaLisa (khusus diagnostik kanker prostat presisi tinggi), dan ROSA (ortopedi total knee replacement).
Dwi Astarini - Jumat, 19 Desember 2025
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Fun
Water Turbine Project: Inisiatif Pendidikan Seni Museum MACAN untuk Isu Air dan Lingkungan
Museum MACAN meluncurkan Water Turbine Project, program pendidikan seni kolaborasi dengan Grundfos Indonesia. Angkat isu air, lingkungan, dan keberlanjutan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 Desember 2025
Water Turbine Project: Inisiatif Pendidikan Seni Museum MACAN untuk Isu Air dan Lingkungan
Lifestyle
Ribuan Jejak Kaki Dinosaurus Ditemukan di Pegunungan Italia, Polanya Rapi bahkan Membentuk Pertahanan
Jejak-jejak yang sebagian berdiameter hingga 40 sentimeter itu tersusun sejajar dalam barisan paralel.
Dwi Astarini - Rabu, 17 Desember 2025
Ribuan Jejak Kaki Dinosaurus Ditemukan di Pegunungan Italia, Polanya Rapi bahkan Membentuk Pertahanan
Indonesia
Temui Jokowi di Solo, Dato Tahir Bocorkan Tanggal Peresmian Museum Sains dan Teknologi
Founder dan Chairman Mayapada Group, Dato Sri Tahir, menemui Jokowi di Solo. Ia mengatakan, Museum Sains dan Teknologi diresmikan Maret 2026.
Soffi Amira - Jumat, 12 Desember 2025
Temui Jokowi di Solo, Dato Tahir Bocorkan Tanggal Peresmian Museum Sains dan Teknologi
ShowBiz
Studi Terbaru Ungkap Popularitas Berpotensi Turunkan Harapan Hidup Musisi, Gaya Hidup dan Kesibukan Tur Jadi Faktornya
Studi yang dipublikasikan di Journal of Epidemiology & Community Health ini menyebut popularitas mempersingkat usia hingga 4,6 tahun.
Dwi Astarini - Jumat, 28 November 2025
 Studi Terbaru Ungkap Popularitas Berpotensi Turunkan Harapan Hidup Musisi, Gaya Hidup dan Kesibukan Tur Jadi Faktornya
Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Bagikan