Maksimalkan Keahlian Komunikasi lewat Buku Erwin Parengkuan


Erwin Parengkuan merilis buku terbarunya, Understand-Inc People 2.0. (Foto: Instagram/@erwinparengkuan)
MENGENAL diri sendiri sekaligus mengetahui kelemahan dan keunggulannya, merupakan pondasi penting dalam hidup. Jika mampu melakukan ini, maka seseorang dapat memiliki kemampuan untuk memperkecil konflik, meringankan beban pikiran, menemukan solusi yang tepat, bahkan menjadi alat yang mampu membantu mencapai mimpi dan tujuan yang diinginkan dalam hidup.
Gagasan itu yang kemudian dikembangkan Erwin Parengkuan lewat buku terbarunya yang berjudul Understand-Inc People 2.0, Cara Menjadi Ambivert dengan Menavigasi 4 Tipe Kepribadian.
“Dengan pengalaman selama lebih dari 33 tahun di dunia komunikasi, saya yakin bahwa memahami kepribadian orang lain dan melihat bagaimana mereka bereaksi terhadap satu informasi menjadi ilmu inti dari semua profesi. Profesi apa pun yang akan dijalani, percayalah, mengenali kepribadian dan gaya komunikasi seseorang akan memudahkan dalam berhubungan dengan orang lain,” tutur Erwin seperti dilansir laman ANTARA Sabtu (5/3).
Baca juga:
Bukan Introvert Atau Ekstrovert, Ini Uniknya Karakter Ambivert

Dalam buku tersebut, Erwin memperdalam pembagian empat kepribadian (Sanguinis, Koleris, Melankolis, dan Plegmatis) yang digagas Hippocrates dengan menyusun sebuah instrumen penghubung antara kepribadian dengan gaya komunikasi.
Erwin mempelajari bahwa dengan memahami dua hal tersebut akan dapat memaksimalkan keahlian komunikasi seseorang. Instrumen ini kemudian ia namai GKRD: si Gesit, si Kuat, si Rinci, dan si Damai.
Si Gesit adalah seseorang dengan kepribadian Aggressive-Leader, jiwa yang penuh semangat. Si Kuat merupakan kepribadian Confident-Individual yang ditandai dengan rasa percaya diri yang sangat tinggi.
Sementara si Rinci berkepribadian Defensive-Thinking yang pemikir, senang mengolah ide dan gagasan, cenderung tertutup, dan lebih senang mengambil peran di balik layar. Terakhir, si Damai adalah Adaptive-Compromise yang biasanya selalu mengambil langkah kompromi dalam memecahkan masalah.
Baca juga:

“Buku ini akan memandu pembaca untuk memiliki self-concept yang matang, terutama dalam menghadapi situasi yang kerap berubah begitu cepat dan menuntut kita untuk menjadi pribadi yang cepat beradaptasi,” tambah Erwin yang juga CEO serta pendiri institusi pelatihan komunikasi TALKINC.
“Apa yang saya sampaikan akan membantu untuk memahami pentingnya menjadi ambivert yang bisa menyeimbangkan semuanya, menyelaraskan self-image dan social image, serta meningkatkan kualitas pribadi dengan menambah kualifikasi survival skills yang akan bermanfaat sampai tua nanti,” jelas Erwin. (*)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Gim ‘Candy Crush’ Rilis Buku Masak

'Bunga Besi' Tida Wilson Hadirkan Panggung Puisi, Musik Eksperimental, dan Pameran Visual

Peluncuran Bunga Besi: Perayaan Sastra Visual dan Kolaborasi Lintas Disiplin

Perayaan Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia 2025, Jembatan Antargenerasi dan Lintas Budaya

Maraknya Kasus Pelecehan Seksual oleh Dokter, Wamenkes Sebut akan Terapkan Tes MMPI saat Proses Seleksi

Pecahkan Rekor, Buku Taylor Swift Terjual 814 Ribu Eksemplar

20 Tahun di Industri Komunikasi, TALKINC Luncurkan Buku Perdananya
Lebih Suka Menyendiri, Ini 5 Tanda Kalau Kamu Introvert

'Jantung' Tulisan Fiksi, Simak Ciri dan Contoh Teks Deskriptif

Seberapa Penting Membaca Sinopsis dalam Melihat Buku dan Karya?
