Kesehatan

Makan Malam Bikin Gendut Cuma Mitos?

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Senin, 16 November 2020
Makan Malam Bikin Gendut Cuma Mitos?

Makan di malam hari tidak menaikkan berat badan. (Foto: Pexels/@Adrienn)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

SELAMA ini kita sering mendengar bahwa salah satu cara jitu supaya berat badan tidak naik adalah dengan tidak makan di malam hari. Semakin dini kamu berhenti makan, maka semakin besar pula kemungkinanmu untuk menurunkan berat badan.

Namun, sebuah studi baru menemukan fakta yang berbeda. Ternyata makan di malam hari tidak membuatmu jadi gendut lho.

Baca juga:

Jangan Sepelekan Makan Malam Lebih Awal

Melansir laman Insider, sebuah hasil penelitian kecil dari Johns Hopkins University di Baltimore menuemukan, waktu makan tidak membuat perbedaan dalam menurunkan ataupun menaikkan berat badan. Makan pukul berapapun tidak masalah, asalkan kamu memperhatikan jumlah kalori yang dikonsumsi.

Makan Malam Bikin Gendut Cuma Mitos?
Ternyata waktu makan tidak menjadi masalah asalkan tetap memperhatikan jumlah kalori makanan yang dikonsumsi. (Foto: Pexels/@VisionPic.net)

Peneliti mengamati 41 orang dewasa yang mengalami kelebihan berat badan selama 12 minggu. Kemudian mereka dibagi menjadi dua kelompok.

Separuh peserta makan sebagian besar kalori mereka sebelum jam satu siang, sementara sisanya makan sebagian besar kalori setelah pukul lima sore. Semua partisipan mengonsumsi makanan sehat yang sama yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

Di akhir penelitian, peserta dari kedua kelompok mengalami penurunan berat badan. Begitu pula dengan tekanan darah. Hasilnya ternyata sama, meski kedua kelompok tersebut makan pada jam yang berbeda. Penemuan ini mengejutkan para peneliti.

"Kami pikir kelompok yang dibatasi waktu akan menurunkan lebih banyak berat badan," ungkap penulis studi Dr. Nisa Maruthur. "Namun itu tidak terjadi. Kami tidak melihat perbedaan dalam penurunan berat badan bagi mereka yang makan sebagian besar kalori mereka lebih awal daripada di kemudian hari," lanjutnya.

Baca juga:

Ini yang Terjadi Jika Kamu Makan Malam Terlalu Larut

Meskipun demikian, penelitian sebelumnya memang menemukan fakta bahwa di malam hari orang jadi lebih cenderung memilih makanan yang tidak sehat.

Sebuah studi yang dilaksanakan pada September 2020 menyebutkan bahwa di malam hari, banyak orang yang mengonsumsi makanan olahan atau saji cepat yang kalorinya besar.

Makan Malam Bikin Gendut Cuma Mitos?
Sebuah studi menyebutkan bahwa makan di malam hari membuat orang cenderung untuk memilih makanan yang tidak sehat. (Foto: Pexels/@cottonbro)

Selain itu, ada kecenderungan bahwa ngemil di malam hari disertai dengan minuman beralkohol yang akhirnya membuat berat badan naik. Lebih lanjut orang yang berada di bawah pengaruh alkohol jadi lebih sering memakan camilan yang tidak sehat dan makan berlebihan.

Jadi itulah alasan mengapa banyak orang menyarankan untuk tidak ngemil di malam hari karena justru varian makanan yang dipilih berpotensi membuatmu gendut. Akan tetapi menurut penelitian terbaru ini, tidak ada alasan yang menunjukkan bahwa makan larut malam itu tidak menyehatkan.

Pada akhirnya dalam upaya menurunkan berat badan, jumlah kalori lebih penting dibandingkan kapan kamu makan. "Kami telah lama bertanya-tanya apakah ketika seseorang makan di siang hari akan memengaruhi cara tubuh menggunakan dan menyimpan energi," tutur Maruthur.

Sebab sebagian besar penelitian terdahulu tidak mengontrol jumlah kalori yang dikonsumsi. Sehingga tidak jelas apakah orang yang makan lebih awal hanya makan lebih sedikit kalori atau tidak.

Jadi sebenarnya tidak masalah kalau kamu mau menyantap makanan di malam hari, tapi diperhatikan saja kalorinya ya. Jangan mentang-mentang dapat lampu hijau kemudian kamu malah pesan martabak manis spesial setiap malam. (sam)

Baca juga:

Waktu Paling Tepat Makan Malam Biar Berat Badan Cepat Turun

#Kesehatan #Diet #Asupan Kalori #Info Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Samantha Samsuddin

Be the one who brings happiness

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan