Pengamat Sebut Ada Kebangkitan Politik Dinasti di Indonesia
Bakal cawali di Pilwakot Solo Gibran Rakabuming Raka yang diusung PDIP, Sabtu (18/7). (MP/Ismail)
Merahputih.com - Keterlibatan Presiden Joko Widodo dalam pencalonan sang putra, Gibran Rakabuming dalam Pilwakot Solo mengundang kritikan. Apalagi, Jokowi sempat memanggil calon pesaing Gibran, Ahmad Purnomo.
Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies Jerry Massie menilai pencalonan Gibran ini dari satu sisi kembali politik dinasti bangkit lagi. Padahal dalam pidato lalu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sempat menyindir politik dinasti.
Baca Juga
PDIP Rekomendasikan Gibran-Teguh, Purnomo: Saya Diberi Tahu Jokowi
"Ini merupakan kebangkitan besar politik dinasti di Indonesia. Sebetulnya tak perlu Jokowi getol mendukung Gibran. Bukan sibuk ngurusin Gibran. Nanti stigma negatif dari publik akan muncul terhadapnya," jelas Jerry kepada Merahputih.com di Jakarta, Senin (20/7).
Jerry meminta Jokowi membedakan urusan keluarga, pribadi, politik dan negara. Istana itu tempat urusan negara.
"Padahal, Jokowi sempat menyatakan beberapa waktu lalu tidak akan ikut campur dalam urusan politik anaknya. Bahkan menurutnya Gibran lebih tertarik ke bisnis. Memang benar juga istilah, "lidah tak bertulang," tutup Jerry.
Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo sempat dipanggil Presiden Jokowi ke Istana Jakarta Kamis (16/7), atau sehari jelang PDIP mengumumkan calon kepala daerah.
Dalam pertemuan itu, Jokowi mengatakan, rekomendasi PDIP jatuh kepada Gibran Rakabuming Raka.
Dia memutuskan untuk berhenti dari aktivitas berpolitik dan kembali berbisnis serta aktif menekuni kegiatan sosial setelah gagal mendapatkan rekomendasi untuk maju pilkada tahun ini.
"Saya ingin tetap di Solo saja melanjutkan bisnis dan bersama anak dan cucu," kata Purnomo.
Baca Juga
Maju Dalam Pilkada, Putra Jokowi Diuntungkan sebagai Seorang Pengusaha
Menyinggung soal kemungkinan lamaran dari partai lain, seperti PKS, untuk maju pilkada, dirinya sejauh ini tidak ada komunikasi dengan PKS.
"Saya ini kader PDIP tetap masih anggota meski tidak aktif. Namun, untuk sementara berhenti dahulu berpolitik," kata dia. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut
Banggar DPR Soroti 4 Isu Krusial Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran
KPK Kirim Sinyal Bahaya, Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran Diperkuat dengan Integrasi Pencegahan dan Penindakan
Warga Solo Boleh Ikut Demo 1 Tahun Prabowo-Gibran Berkuasa, Tapi Ada Syaratnya
Jam 12 Siang, BEM UI Bergerak ke Jakarta Tagih Janji Kampanye Prabowo-Gibran
Dicecar Gibran Soal Pemotongan Anggaran Pemda, Menkeu Purbaya: Dia Menyuarakan Keresahan
Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik
Begini Cara Grab Memilih Perwakilan Ojol untuk Bertemu dengan Wapres Gibran
Asosiasi Pastikan Pengemudi Ojol yang Bertemu Wapres Gibran Bukan Anggota Mereka
Jenguk Driver Ojol Korban Bentrokan, Wapres Gibran: Tiga Hari Pulang