Mahasiswa Melanesia Tuntut Pemecatan Kapolda Jatim dan Jabar


Mahasiswa Melanesia di Cikini. (MP/Kanugrahan)
MerahPutih.com - Massa gabungan Mahasiswa Melanesia kembali melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (28/8). Adapun aksi ini buntut dari kekecewaan terhadap institusi Polri, lantaran dugaan memberikan minuman keras kepada mahasiswa Papua di Bandung.
Lalu Rentetan kekerasan, diskriminasi hingga intimidasi yang diterima oleh mahasiswa Papua di beberapa daerah dalam satu pekan terakhir mencederai kemanusiaan dan HAM.
Baca Juga:
Demo di Depan Istana, Mahasiswa Papua Teriakan 'Papua Merdeka Papua Merdeka'
Buntut dari persoalan tersebut, Gabungan Mahasiswa Melanesia mendesak Kapolda Jawa Timur dan Kapolda Jabar dicopot dari jabatannya. Lantaran, dinilai tak mampu menjalankan fungsinya dengan maksimal.

Kemudian fungsi Badan Intelijen Negara (BIN) pun dilai lemah, lantaran kebobolan dengan adanya RASISME terhadap mahasiswa Papua.
"Kadua pucuk pimpinan Kapolda (Jawa Barat dan Jawa Timur) harus dicopot. Lalu kepala BIN pun harus dicopot. Karena kita ketahui semua negara menolak rasisme, karena persoalan itu dapat memicu gejolak yang besar," ujar Amad, Koordinator Gabungan Mahasiswa Melanesia.
Gabungan Mahasiswa Melanesia, kata Amad, juga mendesak Komisi III DPR RI segera memanggil Kapolri Tito Karnavian guna mengklarifikasi pelik persoalan rasisme sampai dengan pemberian alkohol kepada mahasiswa Papua.
Kemudian penghinaan dan rasialisme harus diusut tuntas. Pihaknya juga mendorong kepolisian untuk memproses hukum kasus ini.
Baca Juga:
"Apapun yang terjadi Polri harus bertanggung jawab mengenai persoalan ini. Kami juga menyayangkan Polri yang lebih dominan memburu penyebar video mahasiswa Papua diolok dengan sebutan tak patut di media sosial. Seharusnya Polri menangkap para pelaku rasis," tandasnya.
Gabungan Mahasiswa Melanesia pun mempertanyakan kinerja Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Puan Maharani. Mengingat Puan Tak mampu membangun manusia dan kebudayaan sehingga munculnya rasisme.
"Apa kerjanya menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia ? Kok bisa sampai ada rasisme ? padahal di negara-negara luar sudah bersikap keras menolak rasisme," pungkasnya. (Knu)
Baca Juga:
Tuntut Kemerdekaan, Mahasiswa Papua Paksa Temui Presiden Jokowi
Bagikan
Berita Terkait
Penggalian Lubang Suplai Makanan 7 Pekerja Tambang Freeport Terjebak Longsor Terhadang Lumpur

Semua Tewas, Ini Nama 4 Korban Helikopter Intan Angkasa Jatuh di Mimika Papua

Tambang Freeport Longsor, 7 Pekerja Masih Terjebak

Tembak Mati Warga Sipil, Pratu TB Ditahan di Pomdam XVII Cendrawasih

Sorong Memanas: Mobil Dinas Gubernur Papua Barat Daya Ikut Hancur Dirusak Massa

Sorong Memanas Imbas Pemindahan Tapol: Massa Blokade Jalan hingga Rusak Rumah Kajari

2 Brimob Tewas di Nabire, Reka Ulang Peragakan 23 Adegan

Operasional Bandara Ilaga Papua Sudah Normal Setelah Insiden Kebakaran Pesawat

Segerombolan Anggota KKB Pelaku Pembunuhan Polisi di Papua Akhirnya Ditangkap

[HOAKS atau FAKTA] : Ribuan Rakyat Papua Gelar Aksi Memohon agar Jokowi kembali Menjadi Presiden
![[HOAKS atau FAKTA] : Ribuan Rakyat Papua Gelar Aksi Memohon agar Jokowi kembali Menjadi Presiden](https://img.merahputih.com/media/81/ed/30/81ed30ad0f5892b91b8c4738235cd38a_182x135.png)