M Sarmuji: Politik tidak Selalu Identik dengan Hal Kotor

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Rabu, 21 Januari 2015
M Sarmuji: Politik tidak Selalu Identik dengan Hal Kotor

Hurri Rauf

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Politik- Anggota Komisi VI dari Fraksi Partai Golkar, Muhammad Sarmuji, saat terjun ke kancah politik ia memiliki sandaran ideologis dan teologis. Ia tumbuh di lingkungan aktivis sejak ia dilahirkan 10 Juni 1974 di Surabaya.

Buktinya saja ia mengikuti kegiatan Ikatan Pemuda Nahdlatul Ulama (IPNU) di desanya saat ia duduk di bangku SMP. Tetapi ketika itu, sang orang tuanya sangat khawatir dengan kondisi anaknya ketika pembubaran organisasi Masyumi dan PKI tahun 1965. Namun demikian, Sang anak tetap tidak redup semangatnya.

Semangat alumnus pasca sarjana Universitas Indonesia (UI) ini semakin menyala untuk mengikuti aktivitas keagamaan yang disemarakan IPNU di desa-desa sekitar Surabaya. Setelah lulus SMP dan SMA, bapak dari dua anak, Muh. Sutojoyo Sulthana Nashir dan Prabu Linuwih Muh. A'dhom,  kemudian hijrah dari Surabaya ke Jember,  Jawa Timur, untuk melanjutkan studinya di Universitas Jember. Nah di kampus ini, Sarmuji kemudian bertemu dengan kawan-kawan aktivis, sehingga semangatnya terjun ke dunia aktivis yang semakin membara. 

Organisasi ekstra kampus yang ia masuki adalah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Momentum di HMI ini tidak ia sia-siakan untuk lebih serius mempelajari tentang dunia politik yang selama ini dipersepsikan masyarakat sebagai ‘dunia kotor’. Ia juga menjadikan organ ekstra ini sebagai momentum untuk memperluas jaringan. Tidak hanya tokoh lokal tapi tokoh nasional pun tak dilewatkannya. 

Pengalaman di organisasi ekstra kampus dan jaringan yang sudah dikantongi itu, kemudian dijadikan modalnya untuk masuk organisasi nasional kepemudaan sayap partai Golkar Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI). Di organ sayap Golkar ini, ia kemudian di daulat menjadi Wasekjen AMPI periode 2003-2008. 

"Saya masuk di situ menjadi penyokong, lebih banyak diperankan dalam hal-hal konseptual, kemudian menjadi sekjen DPP Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) pada 2010-2015," pungkasnya.

Kesederhanaan dan menjaga etika dalam bergaul serta kerja kerasnya di dua organisasi sayap Partai Golkar itu membuat Sarmuji semakin dipercaya. Ia kemudian ditarik menjadi Tenaga Ahli Fraksi Partai Golkar pada 2007-2013.

Tak lama menjadi Tenaga Ahli, ia kemudian di calonkan menjadi calon anggota Legislatif Daerah Pilihan (Dapil) Jatim VI. Mengantongi nomor urut satu, Sarmuji kemudian melanglangbuana ke Senayan setelah memperoleh suara terbanyak. Kalahkan rival politik internal, caleg dari Golkar lainnya di Dapil yang meliputi Kabupaten Blitar, Kediri, Kabupaten Tulungagung, Kota Blitar, dan Kota Kediri tersebut.

Terpilihnya ia sebagai anggota DPR RI ini sebenarnya tak lepas dari ketekunan ia dalam bekerja, berdoa, visi dan misinya yang akan diperjuangkan untuk masyarakat luas. Apalagi ada sandaran ideologis teologis menjadi pemantik semangat untuk mengubah persepsi masyarakat tentang ‘politik kotor’ menjadi persepsi politik bersih, rapi, beretika dan politik sebagai kekuatan menolong.

"Sandaran ideologis dan teologis yang menyebabkan saya semakin mantap masuk dunia politik. Sandaran teologisnya itu di inspirasi oleh salah satu ayat di dalam Al-Qur’an, yakni surat Al-Isro.

Baginya, ayat dalam kitab suci Al Qur'an tersebut menginspirasi dirinya untuk kemudian dijadikan kekuatan politik untuk menolong dalam memperjuangkan kebijakan-kebijakan politik yang akan ia tempuh di parlemen. Tak tanggung-tanggung dan untuk menghindari sifat lupa dari sandaran ideologis teologis itu, ia kemudian menempelkan ayat tersebut pada nama putra pertamanya.

“Inspirasi itu sampai ia tancapkan berupa tonggak anak saya dikasih nama Muhammad Sutojoyo Sulthana Nashir, yang berasal dari kata Sulthana Nashira, yang artinya kekuatan yang menolong.  Saya abadikan ayat itu menjadi nama anak saya sehingga kalau saya agak lupa,  ketika ingat nama anak saya, mudah-mudahan saya teringat lagi misi saya masuk dunia politik untuk menolong," jelas Sarmuji yang pernah berpengalaman di PT Himais Optima, Konsultan, DPR-RI, fraksi Partai Golkar dan staf ahli ini.

Ada persepsi dari masyarakat yang menuturkan, bahwa politik itu adalah kotor. Menurut Sarmuji, biarkanlah persepsi tersebut. Jangan sampai persepsi politik kotor itu kemudian menjadi pembenar langkah kotor yang dilakukan oleh para politikus.  Sebaliknya, ia pun berharap agar persepsi masyarakat tentang politik kotor diubah menjadi persepsi politik mulya dan suci.

"Sehingga orang yang masuk dalam dunia politik harus memiliki prasyarat kemuliaan. Visi yang baik adalah tujuan yang utama. Saya berharap begitu. Tapi karena kondisi faktualnya persepsi politik adalah kotor. Sebenarnya kalau kita mengembangkan ide-ide yang baik pasti ada sesuatu di balik itu," pungkas dia.  

Dari bekal pada pengalaman dan landasan ideologis teologis, ia berjanji akan memperjuangkan undang-undang kekayaan negara, sesuai dengan visi-misi ia terjun dan menekuni dunia politik. Sebab,  saat ini dan sesuai dengan undang-undang MD3, setiap anggota mempunyai hak untuk mengusulkan undang-undang kekayaan yang saat ini masih parsial. 

"Karena ini kita ngomong kebocoran, pencurian, kekayaan yang hilang, tapi kita belum memiliki UU kekayaan negara. Padahal itu sebenarnya amanah. Di bidang perdagangan dan perindustrian saya ingin negara mengambil peran maksimal terhadap pelaku ekonomi dalam negeri. Jangan sampai Indonesia menjadi pasar bagi produk luar negeri. Indonesia harus berdaulat di negeri sendiri dengan mengandalkan kemampuan sendiri," katanya. (HUR)

 

#Komisi VI DPR #Anggota DPR
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Profil Rahayu Saraswati, Cucu Pendiri BNI dan Keponakan Prabowo yang Lepas Kursi DPR Usai Ucapan Kontroversial
Pernyataan Rahayu Saraswati tentang pencari kerja, memicu polemik luas di masyarakat.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
Profil Rahayu Saraswati, Cucu Pendiri BNI dan Keponakan Prabowo yang Lepas Kursi DPR Usai Ucapan Kontroversial
Indonesia
Arahan Prabowo untuk Anggota DPR Fraksi Gerindra: Harus Mawas Diri dan Jaga Ucapan serta Perilaku
Prabowo melakukan pertemuan dengan sejumlah anggota DPR Fraksi Gerindra di Kertanegara, Senin (8/9) malam.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 09 September 2025
Arahan Prabowo untuk Anggota DPR Fraksi Gerindra: Harus Mawas Diri dan Jaga Ucapan serta Perilaku
Indonesia
Jam Tangan hingga Sertifikat Tanah Sudah Dikembalikan, Ahmad Sahroni Janji tak Bawa ke Jalur Hukum
Jam tangan hingga sertifikat tanah milik Ahmad Sahroni, kini sudah dikembalikan. Ia pun berjanji tidak akan membawa masalah ini ke jalur hukum.
Soffi Amira - Senin, 08 September 2025
Jam Tangan hingga Sertifikat Tanah Sudah Dikembalikan, Ahmad Sahroni Janji tak Bawa ke Jalur Hukum
Indonesia
Profil Rusdi Masse, Mantan Sopir Truk dan Bupati yang Geser Ahmad Sahroni dari Jabatan Pimpinan Komisi III DPR
Rusdi Masse adalah anggota DPR RI dari Fraksi NasDem periode 2019-2024 dari Dapil Sulawesi Selatan III.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 04 September 2025
Profil Rusdi Masse, Mantan Sopir Truk dan Bupati yang Geser Ahmad Sahroni dari Jabatan Pimpinan Komisi III DPR
Indonesia
Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Dinonaktifkan, NasDem Beri Sinyal PAW di DPR
Wakil Ketua Partai NasDem, Saan Mustopa, memberikan sinyal bahwa penonaktifan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, belum berakhir. NasDem akan mengikuti proses hingga adanya PAW.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Dinonaktifkan, NasDem Beri Sinyal PAW di DPR
Indonesia
Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Bikin Blunder Fatal, NasDem Janji Bakal Berbenah
Buntut blunder fatal Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, NasDem menegaskan bakal segera berbenah. Hal itu agar tidak ada lagi kadernya yang melanggar kode etik.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Bikin Blunder Fatal, NasDem Janji Bakal Berbenah
Indonesia
Audiensi dengan Elemen Mahasiswa, Dasco Pastikan Tunjangan Rumah Anggota DPR Disetop per 31 Agustus 2025
Wakil Ketua DPR juga menyampaikan moratorium kunjungan kerja atau perjalanan dinas luar negeri anggota DPR akan dihentikan sebagai bentuk efisiensi.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 03 September 2025
Audiensi dengan Elemen Mahasiswa, Dasco Pastikan Tunjangan Rumah Anggota DPR Disetop per 31 Agustus 2025
Lifestyle
Jadi Perdebatan Publik, Golkar Tegaskan Anggota DPR Nonaktif tak Terima Gaji dan Tunjangan
Partai Golkar menegaskan, bahwa anggota DPR yang dinonaktifkan tidak akan menerima gaji dan tunjangan. Pernyataan ini juga merespons perdebatan pubik, mengenai anggota DPR nonaktif yang masih menerima gaji.
Soffi Amira - Rabu, 03 September 2025
Jadi Perdebatan Publik, Golkar Tegaskan Anggota DPR Nonaktif tak Terima Gaji dan Tunjangan
Indonesia
7 Terduga Pelaku Penjarahan di Rumah Uya Kuya Diproses Hukum, Polisi Sita Barang Bukti Kucing yang Ikut Dicuri
Polisi menyebut ada barang bukti yang ditemukan dari pihak terduga penjarah
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 02 September 2025
7 Terduga Pelaku Penjarahan di Rumah Uya Kuya Diproses Hukum, Polisi Sita Barang Bukti Kucing yang Ikut Dicuri
Indonesia
Ahmad Sahroni cs Hanya ‘Diliburkan’ Sejenak dari Keanggotaan DPR, Pengamat: Ketika Situasi Mereda Mereka Bisa Aktif Lagi
Formappi berharap Partai memberikan langkah tegas dengan menghentikan penuh status mereka di DPR.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 01 September 2025
Ahmad Sahroni cs Hanya ‘Diliburkan’ Sejenak dari Keanggotaan DPR, Pengamat: Ketika Situasi Mereda Mereka Bisa Aktif Lagi
Bagikan