Lokataru Nilai Proses Vaksinasi di Tanah Air Banyak Kekurangan

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Senin, 16 Agustus 2021
Lokataru Nilai Proses Vaksinasi di Tanah Air Banyak Kekurangan

Warga antre untuk mengikuti vaksinasi massal yang disediakan melalui layanan Mobil Vaksinasi Keliling di halaman Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Selasa (13/7). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Ukuran:
14
Audio:

Merahputih.com - Program vaksinasi dalam rangka penanganan pandemi COVID-19 telah berlangsung tujuh bulan. Lokataru Foundation mencatat, hingga hari ini, implementasi program vaksinasi masih meninggalkan sejumlah permasalahan.

Pertama, selama tujuh bulan program vaksinasi, pemberian dosis pertama baru mencapai 25 persen dan pemberian dosis kedua baru menyentuh 12,6 persen dari total target 208.265.720 orang.

"Angka ini terbilang kecil jika kita melihat vaksinasi dosis pertama dan kedua kepada kelompok rentan seperti lansia yang baru terealisasi masing-masing sebesar 23,1 persen dan 15,8 persen," tulis Lokataru dalam keteranganya, Senin (16/8).

Baca Juga

Sabtu (7/8), Pemprov DKI Siapkan 5 Titik Vaksinasi Keliling

Terjadi ketimpangan laju vaksinasi antar daerah. Provinsi Lampung, misalnya, vaksinasi dosis pertamanya masih di bawah 10 persen. Bahkan, 19 provinsi lain di atas Lampung pun, tercatat belum mencapai 20 persen. Bandingkan dengan Kepulauan Riau dan Bali yang telah mencapai lebih dari 50 persen. Ketimpangan terlihat lebih jelas pada DKI Jakarta yang bahkan telah mencapai 103,9 persen.

Lokataru menyebut, vaksinasi dosis kedua lebih menggambarkan ketimpangan tersebut. Tercatat 16 provinsi masih belum menyentuh angka 10 persen. Tetapi DKI Jakarta, Bali dan Kepulauan Riau masing-masing sudah di angka 45,06 persen, 34,27 persen, 20,98 persen.

Ketiga, terhambatnya rangkaian vaksinasi ini antara lain disebabkan oleh habisnya stok vaksin. Dalam pemantauan Lokatari, kekosongan vaksin terdapat di sejumlah daerah seperti Jawa Barat, Makassar, Wonogiri, Surabaya, Cilacap, Sangihe, Yogyakarta, Tangerang, dan Sragen.

"Kekosongan stok vaksin disebabkan oleh terlambatnya distribusi pusat ke daerah hingga kurangnya dosis dari jumlah kebutuhan," tulis Lokataru.

Melihat rangkaian permasalahan di atas, rencana merampungkan vaksinasi nasional pada akhir tahun ini sepertinya hanya angan-angan.

Pasalnya, target satu juta vaksin per hari yang dicanangkan Presiden pada bulan Juli 2021 hanya terealisasi selama dua hari, tepatnya tanggal 19 dan 20 Juli, selebihnya menunjukan inkonsistensi.

Kondisi ini menunjukan inkompetensi Pemerintah dalam menjalankan program vaksinasi yang sudah setengah tahun lebih berjalan.

Petugas medis menyuntikkan vaksin kepada pengendara melalui vaksinasi dengan layanan tanpa turun dari kendaraan yang diadakan Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (29/6/2021). (ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna)

Tak heran, sudah sejak awal Lokataru Foundation mencurigai bahwa program vaksinasi sebenarnya dimanfaatkan Pemerintah untuk lari dari tanggung jawab penanganan wabah yang sebenarnya.

Sejak vaksinasi massal dimulai. para ahli sudah mewanti-wanti Pemerintah untuk tidak gegabah menjadikan vaksin sebagai senjata mutakhir mengusir wabah.

Terbukti, ketika Pemerintah memfokuskan mitigasi pandemi hanya pada vaksinasi, alih-alih gelombang pandemi berangsur-angsur reda, Indonesia malah bertengger sebagai negara ASEAN pertama yang meraih angka kematian 100 ribu per 5 Agustus 2021.

Lokataru mendesak, permasalahan program vaksinasi harus segera dibenahi. Antara lain dengan memastikan pasokan vaksin cukup bagi kebutuhan nasional, memperbaiki alur distribusi sampai di daerah, melakukan verifikasi dan validasi data penerima vaksin.

Baca Juga

Bank DKI Adakan Sentra Vaksinasi Dosis Kedua, Warga Bisa Daftar Lewat JAKI

Khususnya bagi kelompok rentan, hingga memperkuat kerja sama sampai tingkat RT/RW dalam melaksanakan proses vaksinasi.

"Hal tersebut juga dilakukan sambil tetap memaksimalkan 3T, memperbaiki pendataan sebagai acuan kebijakan di kemudian hari hingga merombak model mitigasi dengan memperkuat koordinasi Pusat dan Daerah," tutup Lokataru. (Knu)

#Vaksinasi #Vaksin Covid-19 #Harga Vaksin COVID-19
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela” menyebut, rekayasa cuaca itu dilakukan agar penyakit TBC kembali tinggi sehingga berdampak pada penggunaan vaksin dan obat.
Frengky Aruan - Minggu, 06 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Indonesia
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Semakin cepat terdeteksi, semakin tinggi peluang kesembuhannya
Angga Yudha Pratama - Kamis, 26 Juni 2025
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Tengah viral di media sosial informasi yang menyebut vaksin sengaja disiapkan sebelum penyakit tersebut muncul.
Frengky Aruan - Rabu, 11 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Informasi ini diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”.
Frengky Aruan - Senin, 09 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Ada Bantuan Sosial Bagi Peserta Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates
TurnBackHoax menelusuri klaim pemberian bantuan sosial di laman resmi kemensos.go.id dan kemkes.go.id melalui mesin pencarian Google.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 27 Mei 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Ada Bantuan Sosial Bagi Peserta Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin mRNA, TBC, dan Malaria Disebarkan Lewat Udara, Efeknya Memicu Sesak Napas
Informasi tersebut diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”
Frengky Aruan - Minggu, 25 Mei 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin mRNA, TBC, dan Malaria Disebarkan Lewat Udara, Efeknya Memicu Sesak Napas
Indonesia
Gerindra Kawal Uji Coba Vaksin TBC Teranyar, Alasan BPOM Sudah Berikan Izin Pakai
Fraksi Partai Gerindra menegaskan bahwa seluruh proses harus dikawal dengan transparan dan akuntabel.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 16 Mei 2025
Gerindra Kawal Uji Coba Vaksin TBC Teranyar, Alasan BPOM Sudah Berikan Izin Pakai
Indonesia
Indonesia Peringkat ke-6 Tertinggi Anak Tidak Diimunisasi di Dunia, Ini 4 Akar Masalahnya
Hingga April 2025, Kemenkes dan UNDP menyelenggarakan Pekan Imunisasi Dunia.
Wisnu Cipto - Jumat, 21 Maret 2025
Indonesia Peringkat ke-6 Tertinggi Anak Tidak Diimunisasi di Dunia, Ini 4 Akar Masalahnya
Indonesia
1,3 Juta Anak Indonesia Sama Sekali Tidak Pernah Imunisasi, Peringkat 6 Tertinggi di Dunia
Terungkap 1,3 juta anak di Indonesia sama sekali belum mendapatkan vaksin imunisasi untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu.
Wisnu Cipto - Jumat, 21 Maret 2025
1,3 Juta Anak Indonesia Sama Sekali Tidak Pernah Imunisasi, Peringkat 6 Tertinggi di Dunia
Lifestyle
Vaksin Influenza Berikan Kekebalan Pada Infeksi Akibat Human Metapneumovirus
Informasi dari pakar kesehatan menjelaskan orang-orang yang sudah divaksin influenza memiliki risiko yang kecil untuk tertular HMPV.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 13 Januari 2025
Vaksin Influenza Berikan Kekebalan Pada Infeksi Akibat Human Metapneumovirus
Bagikan