Literasi Digital Bantu Anak Lebih Mandiri
Menurut pakar, literasi digital penting untuk dorong anak lebih mandiri (Foto: pixabay/mohamed_hassan)
MENURUT pakar ilmu komputer dari Smart Learning Center and Character PGRI, Richardus Eko Indrajit, kemampuan literasi digital bagi para siswa sangat penting. Karena bisa mendorong siswa untuk belajar secara mandiri, serta mengembangkan kemampuan sesuai minatnya.
Eko menuturkan, saat ini ilmu apa pun ada di internet. Dari pandangannya sebagai seorang pendidik, dia melihat bahwa literasi digital tak semata-mata mengikuti tren. Tapi, merupakan sebuah keharusan lantaran teknologi digital khususnya internet, sering digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.
Baca Juga:
TK Internasional Kipina, Tawarkan Salah Satu Sistem Pendidikan Terbaik di Dunia
Menurut Eko, semua materi ajar bisa ditemukan di internet. Eko mendorong guru, dosen hingga pendidik untuk selangkah lebih maju. Yakni tak lantas terpaku memberikan materi yang bisa didapat di internet.
"Tugas guru saat ini, salah satunya menanamkan agar siswa memiliki literasi digital, supaya mereka dapat belajar secara mandiri," jelas Eko, seperti yang dikutip dari laman Antara.
Agar para siswa bisa memanfaatkan teknologi digital, tidak hanya guru dan siswa yang dituntut memiliki kemampuan literasi digital. Karena, peran orang tua dan masyarakat sekitar juga berpengaruh.
Saat sang anak sudah bisa belajar secara mandiri, maka dia akan mendalami pengetahuan sesuai dengan minatnya, ini dinamakan fase knowledge deepening.
Baca Juga:
Sekolah Diliburkan Karena Corona? Ini Deretan Situs Belajar Online yang Bisa Kamu Akses
Ketika dia sudah mempunyai pengetahuan mendalam, maka nak tersebut akan menciptakan sesuatu berdasarkan ilmu yang dimiliki untuk membantu masyarakat. Fase ini dinamakan knowledge creation.
Tapi, menurut Eko knowlegde creation tidak hanya berupa teori, melainkan bisa berupa jasa, produk, hingga resep masakan.
"Itu lah inti literasi teknologi atau digital, supaya peserta didik bisa belajar secara mandiri, mendalami ilmu sesuai talentanya, menciptakan hal-hal inovasi untuk memenuhi kehidupan di masyarakat," ujar Eko.
Lebih lanjut Eko menambahkan, bahwa di era digital seperti ini, peran guru tidak akan tergantikan oleh teknologi. Namun, guru yang tidak memanfaatkan teknologi, perlahan akan terganti bila tak relevan dengan perkembangan zaman. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Polri Gelar SPMB SMA Kemala Taruna Bhayangkara, Mendiktisaintek: Ciptakan Generasi Cerdas hingga Berdaya Saing Global
Dana Transfer Daerah Dipangkas, Pemprov DKI Hanya Bisa Uji Coba 100 Sekolah Swasta Gratis Tahun Depan
Pemprov DKI Klaim Jakarta telah Punya 75 Sekolah Lansia
Hari Santri Momentum Menyalakan Jihad Ilmu dan Pengabdian Sosial
Pajak Digital Sudah Capai Rp 10,21 Triliun Hingga September 2025, Bakal Semakin Dioptimalkan
Gubernur DKI Jakarta Pramono Bikin KJP Try Out, Bantu Pelajar Percaya Diri Masuk Perguruan Tinggi
Presiden Tegaskan Pendidikan Anak sebagai Investasi Utama, Siapkan SMA Garuda dan Sekolah Terintegrasi
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Komisi X DPR Sebut Pendidikan Indonesia semakin Maju
Ini Alasan Gubernur Pramono Mau Pindahkan Kampus IKJ dari TIM ke Kota Tua
Tragedi Al-Khoziny, Legislator PKB Dukung Penataan Infrastruktur Pesantren