March Festival Suarakan Semangat Merdeka Belajar


March Festival suarakan semangat merdeka belajar untuk dunia pendidikan Indonesia (Foto: istimewa)
MARCH Festival (MARFEST), merupakan sebuah ajang multi acara yang menyurakan semangat merdeka belajar untuk dunia pendidikan Indonesia.
Acara yang digelar oleh SMK Raden Umar Said Kudus yang dikenal sebagai Sekolah Animasi turut menghadirkan 12 tokoh lintas ilmu dan profesi, serta menghelat sejumlah mata acara, seperti kelas inspiratif, pameran karya, peragaan busana dan musik.
Baca Juga:
Segala Hal Tentang Teknologi Pendidikan di Edutech Expo & IIETSE 2020
MARFEST yang digelar pada tanggal 12 - 14 Maret 2020, digelar di SMK Raden Umar Said Kudus, yang merupakan salah satu SMK binaan Djarum Foundation.
Terkait acara ini, Galuh Paskamagma selaku program Associate Djarum Foundation menyampaikan, diselenggarakannya MARFEST menjadi salah satu upaya untuk mempersiapkan lulusan yang kompeten, dan siap bekerja di Revolusi Industri 4.0.

Para siswa diberikan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan, yang dimiliki dengan mengikuti kelas inspiratif. Lewat kelas inspiratif itu siswa tak hanya dibekali teori, tapi juga praktik yang langsung diberikan oleh pemateri yang ahli dibidangnya.
Kelas Inspiratif bebas diikuti dan dipilih oleh siswa, sesuai dengan minat dan ketertarikannya. Hal itu selaras dengan konsep Merdeka belajar yang telah diterapkan di SMK Raden Umar Said Kudus, dimana para siswa bebas menentukan materi belajar, sesuai dengan ketertarikan siswa.
"Di SMK Raden Umar Said Kudus, Penerapan konsep Merdeka Belajar dimulai pada tahun kedua hingga ketiga, sedangkan pada tahun pertama para siswa akan memperoleh pengetahuan umum tentang jurusannya," tutur Galuh, seperti rilis yang diterima merahputih.com, Jumat (13/3).
Baca Juga:
Selain itu Galuh menambahkan "Konsep Merdeka Belajar ini nantinya akan meningkatkan semangat belajar dan kreativitas siswa karena mereka belajar sesuai dengan passion,".
Sementara itu, penggagas MARFEST sekaligus praktisi pendidikan, Ita Sembiring mengungkapkan, bahwa MARFEST digagas untuk menyerukan merdeka belajar.
Merdeka belajar di sini yaitu sebuah paradigma baru yang mendorong kebebasan pada masing-masing institusi pendidikan, untuk memberi kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan apa yang mereka inginkan.

Otonomi ini diyakini mampu menghasilkan inovasi dan memberdayakan peserta didik, agar cepat adaptif dengan dunia kerja, melalui event ini, membekali siswa 'ilmu bertahan hidup' agar menjadi lulusan yang kompeten, dan paham harus berbuat apa saat mereka sudah menyelesaikan studinya.
Pada gelaran MARFEST pun menghadirkan 12 tokoh lintas ilmu dan profesi yang tampil dalam kelas inspiratif, dengan beragam topik kekinian yang begitu erat hubungannya dengan dunia kerja.
Para tokoh tersebut antara lain yakni Aulia Marinto (VP Marketing Management IndiHome), Naya Anindita (Sutradara), Butet Kartaredjasa (Pekerja Seni), Bene Dion (Penulis Script), Daryl Wilson (CEO Kumata Studio), Chandra Endroputro (CEO Temotion-Tempo Animation) Aghi Narottama (Komposer Music Film), Mice Cartoon (Komikus) dan sederet nama lain di dunia seni dan kreatif seperti Mahesa Desaga, Eka Adrianie dan Mia Utari.
Pada Event MARFEST pun turut menampilkan pameran karya pelajar sekolah animasi, penampilan musik dan peragaan busana. (Ryn)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Ombudsman Dorong Polri Lakukan Evaluasi Sistem Pendidikan di Kepolisian

Mengapa Universitas Kelas Dunia Memperhatikan Ekstrakurikuler?
