LIPI: Kita Perlu Tunggu Hasil Uji Klinis Tahap 3

Zulfikar SyZulfikar Sy - Selasa, 08 Desember 2020
LIPI: Kita Perlu Tunggu Hasil Uji Klinis Tahap 3

Vaksin Covid-19 buatan Sinovac tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu (6/12) malam. ANTARA/BPMI Setpres/Muchlis Jr/pri.

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pemanfaatan vaksin buatan Sinovac asal Tiongkok masih menunggu hasil uji klinis tahap 3 di Bandung, Jawa Barat.

Demikian disampaikan Kepala Laboratorium Rekayasa Genetika Terapan dan Protein Desain Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wien Kusharyoto.

"Bagaimanapun kita perlu menunggu hasil uji klinis tahap 3 di Bandung, yang mungkin perlu diperkuat dengan hasil uji klinis vaksin Sinovac di negara lain, seperti Brasil atau Turki, sebelum EUA (otoritas penggunaan darurat) dapat dikeluarkan oleh BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)," kata Wien saat dihubungi di Jakarta, Senin (7/12).

Baca Juga:

Lima Jubir Bakal Saling Melengkapi Komunikasi dan Sosialisasi Vaksin COVID-19

Wien menuturkan, vaksin dari Sinovac sudah dibeli, bahkan sudah sampai di Indonesia adalah suatu risiko yang harus diambil terkait program vaksinasi terhadap COVID-19. Hal itu dilakukan demi mendukung ketersediaan vaksin saat program vaksinasi akan dimulai.

Wien menuturkan, hasil uji klinis tahap 3 vaksin tersebut akan menunjukkan bagaimana efikasi atau kemanjuran dan keamanan vaksin, yang akan menjadi dasar penetapan bisa tidaknya vaksin digunakan.

Petugas memindahkan kontainer berisi vaksin COVID-19 setibanya di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin (7/12/2020). Vaksin COVID-19 produksi perusahaan farmasi Sinovac, China tersebut disimpan dalam ruangan pendingin dengan suhu 2-8 derajat celcius, selanjutnya akan dilakukan pengambilan sampel untuk pengujian mutu oleh tim dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Bio Farma. ANTARA FOTO/HO/Setpres-Muchlis Jr/wpa/hp. (ANTARA FOTO/MUKHLIS JR)
Petugas memindahkan kontainer berisi vaksin COVID-19 setibanya di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin (7/12/2020). Vaksin COVID-19 produksi perusahaan farmasi Sinovac, China tersebut disimpan dalam ruangan pendingin dengan suhu 2-8 derajat celcius, selanjutnya akan dilakukan pengambilan sampel untuk pengujian mutu oleh tim dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Bio Farma. ANTARA FOTO/HO/Setpres-Muchlis Jr/wpa/hp. (ANTARA FOTO/MUKHLIS JR)

Hasil uji klinis fase 3 harus diperoleh dan dianalisis BPOM. Jika sudah memenuhi syarat terkait efikasi, keamanan dan kualitas, dan BPOM memberikan izin penggunaan darurat atau "emergency use authorization" (EUA), maka vaksin Sinovac bisa digunakan untuk masyarakat.

Baca Juga:

Menkes Tegaskan Pemberian Vaksin Kiriman Pertama untuk Tenaga Kesehatan

"BPOM pasti punya tim ahli baik internal maupun eksternal untuk menganalisis datanya," ujarnya seperti dikutip Antara.

Saat ini, masih berlangsung uji klinis fase 3 vaksin COVID-19 buatan Sinovac asal China di Bandung, Jawa Barat. Jika uji klinis fase 3 itu selesai, data hasil uji klinis akan dilaporkan ke BPOM dan akan dianalisis. (*)

Baca Juga:

Jabar Petakan Daerah Prioritas Penerima Vaksin COVID-19

#LIPI #Vaksin Covid-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Informasi ini diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”.
Frengky Aruan - Senin, 09 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Kasus Autoimun Meroket Akibat Vaksinasi COVID-19
Reaktivitas silang antara protein SARS-CoV-2 pada vaksin dan protein manusia dapat menyebabkan berbagai kondisi autoimun, dari dermatitis ringan, kerusakan organ, kelumpuhan, sampai kematian.
Wisnu Cipto - Rabu, 09 Oktober 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Kasus Autoimun Meroket Akibat Vaksinasi COVID-19
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 AstraZeneca Penyebab Sakit Jantung
Beredar narasi yang mengeklaim vaksin Astrazeneca merupakan penyebab jantung terasa sakit tanpa sebab.
Frengky Aruan - Jumat, 09 Agustus 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 AstraZeneca Penyebab Sakit Jantung
Lifestyle
Kemenkes Jelaskan Vaksin COVID-19 AstraZeneca Disebut Timbulkan Thrombocytopenia Syndrome
Dwi Astarini - Kamis, 02 Mei 2024
Kemenkes Jelaskan Vaksin COVID-19 AstraZeneca Disebut Timbulkan Thrombocytopenia Syndrome
Indonesia
Indonesia Miliki Sisa Vaksin COVID-19 Sekitar 5,22 Juta Dosis
Terdapat sebanyak 1.345 kasus aktif pada Januari hingga Maret 2024. Adapun kasus mingguan mencapai 28 kasus, dan pengecekan mingguan sebanyak 7.700 kasus.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Maret 2024
Indonesia Miliki Sisa Vaksin COVID-19 Sekitar 5,22 Juta Dosis
Indonesia
Menkes Pastikan Vaksinasi COVID-19 Berbayar Mulai Tahun Depan
"Tahun depan (berbayar). Karena diminta sampai akhir tahun ini masih ditanggung negara," kata Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (24/7).
Andika Pratama - Senin, 24 Juli 2023
Menkes Pastikan Vaksinasi COVID-19 Berbayar Mulai Tahun Depan
Indonesia
IDI Tetap Sarankan Vaksin Ke-4 Meski Pandemi COVID-19 Telah Berakhir
Indonesi tengah memasuki fase endemi COVID-19. Ketua Satgas COVID-19 yang juga Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan menyarankan masyarakat untuk tetap melaksanakan vaksinasi keempat atau booster kedua.
Mula Akmal - Kamis, 22 Juni 2023
IDI Tetap Sarankan Vaksin Ke-4 Meski Pandemi COVID-19 Telah Berakhir
Dunia
WHO Nyatakan Anak dan Remaja Sehat Tidak Perlu Vaksin COVID-19
rganisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis pembaruan rekomendasi vaksinasi COVID-19 pada Selasa (29/3).
Zulfikar Sy - Kamis, 30 Maret 2023
WHO Nyatakan Anak dan Remaja Sehat Tidak Perlu Vaksin COVID-19
Indonesia
Usia 18 Tahun ke Atas Sudah Bisa Vaksin Booster Pakai IndoVac, Catat Syaratnya
Pemberian vaksin ini ditujukan bagi mereka yang berusia 18 tahun ke atas. Sebelumnya vaksin IndoVac hanya diberikan pada Lansia, atau masyarakat berusia di atas 60 tahun.
Andika Pratama - Rabu, 08 Maret 2023
Usia 18 Tahun ke Atas Sudah Bisa Vaksin Booster Pakai IndoVac, Catat Syaratnya
Indonesia
Kemenkes Sebut Booster Vaksin Kedua Mampu Perkuat Kekebalan Tubuh
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan bakal terus mengawal hingga pandemi COVID-19 resmi dinyatakan tuntas.
Mula Akmal - Jumat, 17 Februari 2023
Kemenkes Sebut Booster Vaksin Kedua Mampu Perkuat Kekebalan Tubuh
Bagikan