Limbah Cemari Bengawan Solo, Gibran: Saya Bakal Bicara dengan Bupati Sukoharjo


Sungai Bengawan Solo tercemar limbah alkohol. (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Sungai Bengawan Solo tercemar limbah alkohol ciu dan industri garmen. Kondisi tersebut mengakibatkan pengolahan air bersih di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Semanggi PDAM Solo berhenti beroperasi.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pun angkat bicara dengan adanya pencemaran tersebut. Ia akan menambah instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal di Kampung Batik Laweyan agar tidak mencemari lingkungan.
"Saya sudah melakukan penelusuran penyebab limbah bisa masuk ke Sungai Bengawan Solo. Padahal, sudah ada IPAL," ujar Gibran, Sabtu (11/9).
Baca Juga:
Sungai Bengawan Solo Meluap, Banjir Terjang 3 Wilayah Soloraya
Gibran mengatakan, untuk di Solo, hanya ada industri kecil batik yang dibuat di rumah warga. Untuk pabrik besar garmen tidak ada, sehingga besar kemungkinan yang membuang limbah ke sungai itu industri kecil.
Diketahui, Kampung Batik Laweyan sudah memiliki IPAL komunal sejak tahun 2009. Namun, penggunaan IPAL komunal tidak optimal.
"Di sana (Kampung Batik Laweyan) ada IPAL juga, tapi kurang optimal. Enggak tahu kenapa kita sedang cari tahu penyebabnya," kata Gibran.

Dikatakannya, tidak hanya limbah pabrik garmen yang menjadi penyebab Sungai Bengawan Solo tercemar, tetapi juga limbah alkohol ciu dari kawasan hulu di wilayah Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo.
"Saya bakal bicara dengan Bupati Sukoharjo soal masalah ini. Kalau dibiarkan berdampak buruk bagi lingkungan setempat," katanya.
Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa juga menyayangkan masih adanya perusahaan tidak patuh aturan dengan membuang limbah ke sungai.
Ia Pun berharap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ikut membantu persoalan penyediaan air bersih di daerah, khususnya di Kota Solo.
"Banyak persoalan yang tidak mungkin bisa diselesaikan oleh daerah tanpa koordinasi baik dengan kepala daerah lain," kata Teguh.
Baca Juga:
Sungai Bengawan Solo Meluap, 50 KK Kelurahan Sewu Mengungsi
Teguh mengatakan, pihaknya tidak bisa menegur perusahaan di luar kota yang membuang limbah ke Sungai Bengawan Solo. Atas dasar itu, dibutuhkan bantuan Pemprov Jateng untuk menjembatani masalah ini.
"Persoalan limbah Sungai Bengawan Solo ini tidak pernah berakhir dan terus berulang setiap tahun. Jadi diperlukan perhatian khusus dari Gubernur Jateng (Ganjar Pranowo," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Warga Solo Upacara Bendera di Sungai Bengawan Solo
Bagikan
Berita Terkait
Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik

Begini Cara Grab Memilih Perwakilan Ojol untuk Bertemu dengan Wapres Gibran

Asosiasi Pastikan Pengemudi Ojol yang Bertemu Wapres Gibran Bukan Anggota Mereka

Jenguk Driver Ojol Korban Bentrokan, Wapres Gibran: Tiga Hari Pulang

Di Balik Meja Makan Berhias Mawar, Pertemuan Rahasia Gibran-Dasco Terbongkar

Rapper 'Young Black and Rich' Nongol Saat Festival Pacu Jalur di Kuantan Singingi, Wapres Gibran Angkat Bendera Tanda Dimulainya Balapan

Dasi Merah Gibran Tiba-Tiba Berganti Biru Muda, Pesan Apa yang Ingin Disampaikan untuk Elite Politik?

Gibran Hadiri Sidang Tahunan MPR, Disambut Ketua DPR dan DPD

[HOAKS atau FAKTA] : Gibran Sebut Pernyataan “Janji 19 Juta Lapangan Kerja” Dipelintir Media Massa
![[HOAKS atau FAKTA] : Gibran Sebut Pernyataan “Janji 19 Juta Lapangan Kerja” Dipelintir Media Massa](https://img.merahputih.com/media/a9/fb/d6/a9fbd63f9eaf7921fbf267e591d91b9b_182x135.jpg)
Demi Selamatkan Anggaran Negara, Wapres Gibran Didesak Segera Berkantor di IKN
